5 Fakta tentang Datang dan Pergi Investor IKN

Reporter

Tempo.co

Editor

Bram Setiawan

Kamis, 31 Maret 2022 21:09 WIB

Desain komputerisasi Istana Kepresidenan Indonesia di lokasi ibu kota baru, Kalimantan Timur. Desain Istana Kepresidenan untuk ibu kota negara baru tersebut telah disetujui oleh Presiden Joko Widodo. Instagram/nyoman_nuarta

TEMPO.CO, Jakarta - Proyek pembangunan Ibu Kota Negara atau IKN sedang berproses untuk mendapat investor. Belum ada kepastian nilai yang akan dianggarkan pemerintah untuk pembangunan IKN.

Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengatakan, kredibilitas otorita IKN penting untuk memikat minat investor menanamkan modal. "Jadi biasanya memberikan kenyamanan bagi investor untuk masuk. Walau masuknya sedikit, itu auranya positif karena menciptakan kepercayaan," katanya.

Sebelumnya, investor SoftBank sudah menyatakan mundur dari proyek IKN.

Bagaimana nasib proyek IKN untuk mendapat investor?

  1. Luhut bilang investor IKN bertambah

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menanggapi isu mundurnya investor IKN. Ia mengatakan sebaliknya, investor untuk pembangunan IKN makin bertambah. “Jadi jangan buat isu-isu untuk Ibu Kota Negara (IKN) investornya pergi. Enggak, malah tambah investornya sekarang,” kata Luhut, pada Rabu, 30 Maret 2022.

  1. Investasi dari Abu Dhabi, Cina, dan Arab Saudi

Luhut mengatakan, pemerintah sudah pasti bekerja sama dengan pihak dari Abu Dhabi yang akan menginvestasikan 20 miliar USD di IKN. Dana itu, kata Luhut, masuk melalui Sovereign Wealth Fund.

Advertising
Advertising

Abu Dhabi, kata Luhut, juga bekerja sama dengan Shenzhen, Cina. Luhut mengatakan jumlah nilai investasi yang akan digelontorkan dari Cina belum dipastikan dan masih menunggu perkembangan selanjutnya. Ia menambahkan, ada juga permintaan investasi dari Arab Saudi

“Saya bertemu dengan Prince Muhammad Bin Salman, beliau juga meminta untuk investasi di ibu kota baru. Sekarang sudah bertemu semua ini,” kata Luhut.

  1. Softbank mundur dari daftar investor IKN

Menurut Kementerian Investasi melalui Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Nurul Ichwan, keputusan SoftBank mundur sebagai investor IKN tak akan berdampak apa pun. Perusahaan itu belum meneken komitmen dengan pemerintah Indonesia.

“Kan belum ada komitmen apa-apa, belum ada kesepakatan sama sekali. Dulu memang SoftBank datang karena menyatakan ketertarikan, lalu pemerintah menerima dengan baik,” kata Nurul Ichwan, Kamis, 17 Maret 2022.

  1. Terbuka menerima investor dari mana saja

Belakangan Luhut menanggapi, Softbank yang menyatakan mundur dari proyek IKN, Luhut mengatakan, hal itu karena Softbank Vision Fund mengalami kerugian. "Masayoshi dengan saya sering teleponan. Dia punya Vision Fund habis. Karena itu datangnya dari Abu Dhabi dan Saudi Arabia 100 miliar USD. Sekarang enggak ada, dia mau investasi apa?" katanya.

Setelah dari berbagai pihak yang dikatakan Luhut, ia mengatakan pihak dari Amerika Serikat bertanya terkait tentang investasi di ibu kota baru tersebut. “Kemarin dari Amerika juga tanya, ya terbuka mana saja yang mau datang,” tuturnya.

  1. Membangun kota

Otorita IKN membuka berbagai kemungkinan pendanaan pembangunan ibu kota baru, termasuk suntikan dari berbagai investor. Namun dalam perjalanannya, Otorita IKN tak hanya berfokus mengejar investasi berskala besar.

“Kami tidak mau terjebak ke investor seolah-olah ini adalah proyek. Kita ini membangun kota. Bangun kota tidak hanya membangun investasi, tapi justru membangun kotanya itu,” kata Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, Senin, 21 Maret 2022.

YOLANDA AGNE

Baca: Firli Pastikan KPK Turut Awasi Skema Crowdfunding Pendanaan IKN

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu

Berita terkait

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

11 jam lalu

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Nahdlatul Wathan Dukung Prabowo-Gibran, Pernah Gelar Deklarasi dengan 100 Ribu Santri

12 jam lalu

Kilas Balik Nahdlatul Wathan Dukung Prabowo-Gibran, Pernah Gelar Deklarasi dengan 100 Ribu Santri

Nahdlatul Wathan (NW) baru-baru ini menyatakan komitmennya untuk membangun ekosistem Islam di IKN, diketahui organisasi tersebut memang sudah gamblang mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Risiko Bencana di Lembah Anai, Studi HAM Soal IKN, dan Korban Banjir Sumbar

12 jam lalu

Top 3 Tekno: Risiko Bencana di Lembah Anai, Studi HAM Soal IKN, dan Korban Banjir Sumbar

Walhi yang sempat mewanti-wanti pemerintah mengenai risiko bencana area Taman Wisata Alam di Lembah Anai menjadi artikel terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Luhut Binsar Pandjaitan Sebut Jokowi dan Elon Musk Bakal Resmikan Starlink di Bali

13 jam lalu

Luhut Binsar Pandjaitan Sebut Jokowi dan Elon Musk Bakal Resmikan Starlink di Bali

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebut layanan Starlink akan diresmikan Jokowi bersama Elon Musk di Bali

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

15 jam lalu

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 14 Mei 2024 diawali oleh alasan 9 negara menolak Palestina menjadi anggota penuh PBB.

Baca Selengkapnya

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

1 hari lalu

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

Tim peneliti di Pusat Studi HAM Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin mengkaji proses Ibu Kota Negara (IKN): sama saja dengan PSN lainnya.

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Buka Lelang 5 Wilayah Kerja Migas pada 2024

1 hari lalu

Kementerian ESDM Buka Lelang 5 Wilayah Kerja Migas pada 2024

Kementerian ESDM membuka penawaran sebanyak lima wilayah kerja minyak dan gas (migas) pada lelang Wilayah Kerja (WK) Migas Tahap I Tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

1 hari lalu

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

Dubes Jerman Ina Lepel mengatakan ada minat dari negaranya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Indonesia Bakal Pamer Proyek Citarum Harum dalam World Water Forum ke-10

1 hari lalu

Indonesia Bakal Pamer Proyek Citarum Harum dalam World Water Forum ke-10

Salah satu hasil kerja sumber daya air yang akan dibahas Pemerintah Indonesia dalam World Water Forum ke-10 adalah program Citarum Harum.

Baca Selengkapnya

Profil Nahdlatul Wathan, Organisasi Massa Islam Pertama Bangun Ekosistem di IKN

2 hari lalu

Profil Nahdlatul Wathan, Organisasi Massa Islam Pertama Bangun Ekosistem di IKN

Nahdlatul Wathan (NW) menjadi organisasi massa Islam pertama yang membangun ekosistem di Ibu Kota Nusantara (IKN). Begini profilnya?

Baca Selengkapnya