Menko bidang Maritim Luhut Panjaitan (kedua kiri) berbincang dengan CEO Grab Anthony Tan (kiri), Founder dan CEO Softbank Masayoshi Son (kedua kanan) dan President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata (kanan) usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 29 Juli 2019. ANTARA
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berujar, rencana hengkangnya SoftBank dari proyek Ibu Kota Negara (IKN) telah disampaikan kepada pemerintah sejak lama. Dia mengklaim SoftBank urung mendanai megaproyek di Kalimantan Timur setelah saham perusahaan asal Jepang itu anjlok.
“Kalau SoftBank memang dari awal sudah mundur, sejak sahamnya drop. Kemudian dia punya vision fund, fund-nya tidak jadi ditaruh di Saudi, tidak jadi ditaruh di Abu Dhabi (untuk IKN),” ujar Luhut saat ditemui di Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Selasa, 15 Maret 2022.
Pada 2020, Luhut mengklaim SoftBank berminat menyuntik dana segar untuk pembangunan IKN mencapai US$ 100 miliar. Pemerintah bahkan menunjuk CEO SoftBank Masayoshi Son sebagai Ketua Dewan Pengarah IKN bersama Perdana Menteri Inggris Tony Blair dan Putra Mahkota Abu Dhabi Mohamed bin Zayed Al Nahyan atau MBZ.
Menurut Luhut kala itu, nilai investasi yang ditawarkan Jepang tersebut terlalu besar. Ia mengatakan sejatinya nilai investasi US$ 25 miliar sudah cukup lantaran rancangan pemindahan ibu kota sudah berjalan.
Sementara itu pekan lalu, SoftBank resmi mengkonfirmasi bahwa perusahaan tidak akan ikut serta menjadi investor di IKN. SoftBank memastikan akan tetap melanjutkan investasi di Indonesia melalui portofolio perusahaan di SoftBank Vision Bank. SoftBank memiliki komitmen menanamkan modal di sektor lain di Indonesia.
Luhut menyatakan pemerintah telah mendapat pelbagai komitmen investasi untuk IKN menggantikan SoftBank. Komitmen berasal dari Abu Dhabi hingga Arab Saudi. “Abu Dhabi akan masuk nanti melalui Sovereign Wealth Fund,” tutur dia.
Angka komitmen dari Abu Dhabi, tutur Luhut, mencapai US$ 20 miliar. Sementara itu rencana komitmen investasi dari Arab Saudi masih dimatangkan angka-angkanya.
Di sisi lain, pemerintah juga akan mendanai pembangunan ibu kota baru dari APBN. Uang negara akan dipakai untuk membangun pusat pemerintahan.
“Kemudian yang lainnya oleh private sector dan itu sekarang sudah jalan,” ucap Luhut.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Kilas Balik Nahdlatul Wathan Dukung Prabowo-Gibran, Pernah Gelar Deklarasi dengan 100 Ribu Santri
10 jam lalu
Kilas Balik Nahdlatul Wathan Dukung Prabowo-Gibran, Pernah Gelar Deklarasi dengan 100 Ribu Santri
Nahdlatul Wathan (NW) baru-baru ini menyatakan komitmennya untuk membangun ekosistem Islam di IKN, diketahui organisasi tersebut memang sudah gamblang mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.