Kilang Minyak Pertamina di Balikpapan Sempat Terbakar, Begini Kronologinya
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Sabtu, 5 Maret 2022 10:24 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kilang minyak Pertamina di Balikpapan, Kalimantan Timur kemarin sempat terbakar pada pukul 10.32 WITA. Area Manager Communication, Relation dan CSR Kilang Balikpapan, PT Kilang Pertamina Internasional, Ely Chandra, menyatakan sekitar 30 menit kemudian, pada pukul 11.00 WITA, kebakaran di kilang sudah dapat dipadamkan.
Elly menjelaskan, kilang dapat beroperasi setelah PT Kilang Pertamina Internasional bergerak cepat memadamkan api. "Sistem penyiraman dengan pemadam statis langsung beroperasi dan dibantu dengan 4 unit truk pemadam terus menyiramkan air," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat, 4 Maret 2022.
Adapun soal penyebab timbulnya api hingga ini belum diketahui. Elly menyebutkan pihaknya masih menunggu hasil investigasi.
Ia mengimbau agar masyarakat tidak panik, karena kejadian tersebut masih di dalam perimeter kilang dan saat ini api sudah berhasil dikendalikan. Operasional RU V Kilang Balikpapan pun berlangsung normal, kecuali unit proses Hydrocracker dan suplai BBM tidak terganggu.
Bagaimana kronologi kejadian kebakaran di kilang dengan kapasitas produksi minyak 260 ribu barel per hari tersebut?
1. Kondisi Awal
- Intake HCU B 24 MBSD, pressure HPS stabil pada 163 kg/cm2g.
2. Kondisi Saat Kejadian
- Terjadi flash pada fin-fan Ea-3-02B
- HCU B dilakukan Normal shutdown (depressurized reactor)
- Dilakukan pengamanan/pemadaman api di area bocoran
3. Kondisi Saat Ini
- Depressurize HPS, saat ini pressure sudah 1.28 kg/cm2g dari normal 163 kg/cm2g
- Api sudah padam dan in progress proses cooling
- Readiness firefighting tersedia
- Jalur N2 sudah ready
- HCU A normal operasi kapasitas 17 MBSD
- CDU IV normal operasi kapasitas 160 MBSD
<!--more-->
Refinery Unit (RU) V Balikpapan adalah salah satu Unit Bisnis Direktorat Pengolahan Pertamina yang sebagian besar produknya disalurkan ke kawasan Indonesia bagian Timur dan beberapa produk disalurkan ke Indonesia bagian Barat dan diekspor. Seluruh produk yang dihasilkan digunakan untuk memasok kebutuhan dalam negeri khususnya wilayah Indonesia Bagian Timur.
Situs resmi Pertamina menyebutkan, sejak pertama kali dibangun, RU V telah beberapa kali diperbaiki untuk meningkatkan margin dan kapasitas produksi. Produk-produk yang sesuai dengan Service Level Agreement (SLA) yaitu meliputi Bahan Bakar Minyak/BBM (Premium, Kero, Solar, Pertadex & Pertamax), Non Bahan Bakar Minyak/NBBM (Smooth Fluid 05), dan LPG.
RU V sudah beroperasi sejak 1922 dan memasok sampai 26 persen total kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) di seluruh Indonesia. Lokasi RU V terbilang strategis untuk memasok BBM di kawasan Indonesia Timur, serta didukung oleh jaringan distribusi yang baik, mencakup pipa distribusi, kapal tanker, serta moda transportasi darat.
Kilang minyak ini memiliki luas Refinery Area 309.750 meter per segi dengan Outside Refinery atau Housing Complex sebesar 502.073 meter per segi. Kemudiam Lawe-lawe Crude Terminal diketahui seluas 1.160.000 meter per segi, serta area Sei Wain dengan luas 69.815 meter per segi.
RU V memiliki kapasitas pengolahan minyak mentah 260 Million Barel Steam per Day (MBSD) setara 25 persen dari kapasitas intake nasional dan market share BBM 15,6 persen skala nasional. Kapasitas kilang minyak ini ditargetkan dikembangkan menjadi 360 MBSD melalui program RDMP yang mentransformasi kilang pertamina dalam empat aspek, yaitu Crude Flexibility, Profitability, Energy Security, dan Product Quality.
BISNIS | FAIZ ZAKI
Baca: Kasus Binary Option, PPATK Pantau Transaksi Tak Wajar 7 Crazy Rich
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.