ASDP Caplok Jembatan Nusantara, Erick Thohir: Akan Jadi Operator Kapal Terbesar
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 3 Maret 2022 13:33 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan akuisisi PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terhadap PT Jembatan Nusantara merupakan langkah menuju initial public offering (IPO). ASDP berencana mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia pada pertengahan 2022.
"Kita berharap akuisisi ini tak sekadar menambah portofolio perusahaan, tapi mampu meningkatkan daripada kontribusi ASDP kepada negara, dan utamanya untuk masyarakat," ujar Erick dalam keterangannya, Kamis, 3 Maret 2022.
Dengan rencana IPO, Erick menyatakan ASDP akan mendapatkan pendanaan untuk melakukan investasi atau memperbaiki armada kapal penyeberangan. Sebab, rata-rata usia kapal ASDP sudah cukup tua dan berbahaya bagi penumpang.
ASDP telah meneken perjanjian sales purchasement agreement (SPA) untuk mencaplok Jembatan Nusantara. Perjanjian itu turut ditandatangani PT Mahkota Pratama dan PT Indonesia VIP sebagai pemilik saham perusahaan kapal swasta tersebut.
Erick mengatakan ASDP akan menjadi operator dengan armada kapal feri terbesar di Indonesia, bahkan dunia. Melalui akuisisi tersebut, ASDP mendapatkan tambahan 53 unit armada dan mengoperasikan enam lintasan long distance ferry (LDF).
<!--more-->
Dengan begitu, total armada ASDP mencapai 219 unit kapal. Erick mengklaim ASDP bakal menjadi operator pelayanan transportasi publik yang lebih andal dan mumpuni. Dia melihat peningkatan fasilitas dan pelayanan dari industri perkapalan, pelabuhan, maupun penyeberangan, sangat penting lantaran Indonesia merupakan negara kepulauan.
"Saya selalu menekankan ASDP untuk tetap menjaga standarisasi keselamatan dan pelayanan yang prima kepada seluruh pengguna jasa," tuturnya.
Sebelumnya, pada awal Desember 2021 lalu, Erick Thohir pernah menyatakan dana yang didapat dari IPO ASDP akan digunakan untuk membiayai peremajaan aset kapal - kapal feri.
“Kondisi kapal ini kan makin tua. Ini membahayakan buat kita, kalau kita bersandar kepada transportasi yang begini. Jadi kita harus mencari alternatif pendanaan, tidak mungkin PMN terus, agar kita bisa terus memperbaiki kapal-kapal feri,” kata Erick Thohir, 2 Desember 2021 silam.
Baca: Harga Elpiji 12 Kg di Bogor Tembus Rp 206.000, Pedagang: Cuma Sultan yang Beli
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.