JLL: Pandemi Sebabkan Tingkat Hunian Tertekan hingga 73 Persen di CBD

Rabu, 26 Januari 2022 17:47 WIB

Gedung gedung bertingkat terlihat dikawasan Central Business Distrik (CBD) di Jakarta, 9 Fenruari 2017. Head of Research JLL Indonesia, James Taylor mengatakan Jakarta kedatangan tambahan ruang perkantoran CBD seluas 450.000 meter persegi (m2) pada kuartal IV-2016. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta -Perusahaan layanan profesional terkemuka yang memiliki spesialisasi dalam manajemen real estate dan investasi, JLL mengatakan dampak negatif pandemi sepanjang 2021 untuk sektor perkantoran menyebabkan tingkat hunian tertekan hingga 73 persen untuk kawasan Central Business District (CBD) dan 74 persen untuk kawasan Non-CBD.

“Beberapa gedung yang diperkirakan selesai dibangun mengalami penundaan, sehingga hanya ada tambahan 76 ribu meter persegi untuk kawasan CBD dan 38 ribu meter persegi di kawasan Non-CBD,” kata Head of Research JLL Yunus Karim pada Rabu, 26 Januari 2022.

Menurut Yunus, permintaan hunian di 2021 didorong oleh para peritel yang melakukan ekspansi di pusat perbelanjaan yang baru mulai beroperasi.“Industri makanan dan minuman masih menjadi penyewa yang paling aktif dalam melakukan ekspansi, diikuti oleh penyewa fast fashion,” katanya.

Yunus mengatakan tingkat hunian pusat perbelanjaan relatif stabil meskipun terdapat pasokan baru. Pasokan pusat perbelanjaan baru diperkirakan bertambah lebih kurang 150 ribu meter persegi pada 2022.

“Secara umum, penjualan kondominium masih terpantau lemah di sepanjang 2021, terutama untuk proyek kelas atas. Kondisi pasar yang belum pulih juga ditandai dengan minimnya pasokan kondominium baru yang diluncurkan pada tahun ini,” ucapnya.

Advertising
Advertising

Dia menyebutkan, pengembang masih fokus terhadap aktivitas penjualan proyek eksisting dengan melanjutkan kegiatan promosi untuk menarik konsumen.

Sementara itu, menurut Head of Office Leasing JLL Angela Wibawa, aktivitas di triwulan keempat terlihat mengalami sedikit peningkatan yang didominasi oleh sektor teknologi. Akan tetapi, banyaknya jumlah pasokan ruang perkantoran yang tersedia dan terbatasnya permintaan membuat harga sewa tetap tertekan.

“Para perusahaan masih melakukan upaya untuk meminimalisasi biaya dan tren pengurangan luas perkantoran juga masih terjadi. Secara umum, tingkat hunian gedung perkantoran Grade A masih tertekan di angka 66 persen,” katanya.

Terkait rumah tapak, Head of Advisory JLL Vivin Harsanto mengatakan bahwa minat pasar terhadap rumah tapak terbukti masih cukup tinggi, terlihat dari respon positif pasar terhadap produk-produk baru yang diluncurkan oleh pengembang.

Menurutnya, program pemerintah seperti insentif PPN dan relaksasi LTV disertai dengan berbagai promosi dan penawaran cara pembayaran yang fleksibel oleh pengembang juga mendorong tingginya penjualan rumah tapak.

“Beberapa kawasan perumahan yang sebelumnya tidak aktif pun ikut berkontribusi dalam memasarkan produk-produk mereka. Kawasan perumahan dengan fasilitas lengkap dan sudah berkembang menjadi daya tarik pembeli,” katanya.

Vivin mengatakan, kelanjutan insentif PPN untuk pasar properti diharapkan dapat meningkatkan sentimen positif di sektor perumahan.

Baca Juga: Ma'ruf Amin Minta Hunian untuk Korban Erupsi Semeru Ada Sebelum Lebaran

Berita terkait

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

10 jam lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

13 jam lalu

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama

Baca Selengkapnya

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

16 jam lalu

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

AXA Mandiri Financial Services berhasil meraup laba bersih senilai Rp 1,33 triliun pada 2023 atau tumbuh 13,2 persen dibanding tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

1 hari lalu

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

Presiden Jokowi meyakini OECD akan memberikan manfaat yang konkret bagi Indonesia terutama supaya tidak terjebak dalam middle income trap

Baca Selengkapnya

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

1 hari lalu

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

Satgas PASTI menutup aktivitas 915 entitas keuangan ilegal, yang terdiri 19 investasi ilegal dan dan 896 pinjol ilegal selama 1 Januari-30 April 2024.

Baca Selengkapnya

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

1 hari lalu

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

Dubes Jerman Ina Lepel mengatakan ada minat dari negaranya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

2 hari lalu

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

Pemerintah Indonesia dan Kazakhstan merencanakan kelanjutan proses negoisasi terkait promosi dan investasi pada Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Ingin Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas, Celios Beberkan Risiko Kerugian Ekonomi

2 hari lalu

Bahlil Ingin Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas, Celios Beberkan Risiko Kerugian Ekonomi

Celios memaparkan akan ada dampak buruk ekonomi dan lingkungan jika pemerintah memberikan izin tambang untuk ormas keagamaan.

Baca Selengkapnya

Izin TaniFund Dicabut, ICT Ingatkan Lender agar Hati-Hati Berinvestasi di Fintech P2P Lending

5 hari lalu

Izin TaniFund Dicabut, ICT Ingatkan Lender agar Hati-Hati Berinvestasi di Fintech P2P Lending

ICT ingatkan para pemberi dana yang ingin berinvestasi di platform pinjaman online berbasis peer to peer lebih berhati-hati.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Ajak Investor Asing Masuk Indonesia

5 hari lalu

Sandiaga Uno Ajak Investor Asing Masuk Indonesia

Menteri Sandiaga Uno mengajak investor asing untuk berinvestasi di sektor pariwisata Indonesia.

Baca Selengkapnya