Penyebab Harga Minyak Dunia Cetak Rekor Tertinggi dalam 7 Tahun

Reporter

Antara

Rabu, 19 Januari 2022 08:36 WIB

Ilustrasi Harga Minyak Mentah. REUTERS/Dado Ruvic

TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak di pasar global pada perdagangan Selasa atau Rabu pagi waktu Indonesia, 19 Januari 2022, naik ke level tertinggi sejak 2014. Investor khawatir dengan ketegangan politik global yang melibatkan produsen utama seperti Uni Emirat Arab dan Rusia dapat memperburuk prospek pasokan minyak yang sudah ketat.

Harga minyak mentah berjangka Brent naik US$ 1,03 atau 1,2 persen, menjadi US$ 87,51 per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS berakhir naik US$ 1,61 atau 1,9 persen lebih tinggi pada US$ 85,43 per barel.

Kenaikan minyak mentah Brent dan WTI telah menyentuh level tertinggi sejak Oktober 2014, dan beberapa sumber OPEC seperti dikutip Reuters, mengatakan minyak US$ 100 per barel tidak di luar jangkauan.

Kekhawatiran terhadap ketatnya pasokan minyak meningkat minggu ini setelah kelompok Houthi Yaman menyerang Uni Emirat Arab, meningkatkan permusuhan antara kelompok yang berpihak pada Iran dan koalisi yang dipimpin Arab Saudi.

"Kerusakan pada fasilitas minyak UEA di Abu Dhabi tidak signifikan, tetapi menimbulkan pertanyaan tentang gangguan pasokan yang lebih banyak lagi di kawasan itu pada 2022," kata analis senior pasar minyak Rystad Energy Louise Dickson.

Perusahaan minyak UEA ADNOC mengatakan telah mengaktifkan rencana kesinambungan bisnis untuk memastikan pasokan produk yang tidak terputus ke pelanggan lokal dan internasional setelah insiden di depot bahan bakar Mussafah

Rusia mengirimkan pasukan dalam jumlah besar di dekat perbatasan Ukraina yang diperkirakan memicu kekhawatiran terjadinya invasi. Sementara, pejabat AS dan Jerman telah membahas cara untuk menghalangi Rusia yang mencakup penghentian pipa gas Nord Stream 2 dari Rusia ke Eropa tengah.

Pada saat yang sama, produsen dalam Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) sedang berjuang untuk memompa produksi minyak pada kapasitas yang diizinkan berdasarkan perjanjian OPEC+ dengan Rusia dan sekutunya untuk menambah 400.000 barel per hari setiap bulan.

OPEC berpegang pada perkiraannya bahwa ada pertumbuhan yang kuat dalam permintaan minyak dunia pada tahun 2022, meskipun varian virus corona Omicron semakin merebak dan perkiraan bahwa Bank Sentral AS akan menaikkan suku bunga.

Analis Goldman Sachs memperkirakan persediaan minyak di negara-negara OECD turun ke level terendah sejak 2000 pada musim panas, dengan harga minyak Brent naik menjadi 100 dolar AS per barel pada akhir 2022.

ANTARA

Baca juga: Minyak Goreng di Retail Modern Rp 14 Ribu Mulai Hari Ini, di Pasar Tradisional?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

3 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

3 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

6 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

9 hari lalu

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

Kenaikan harga minyak juga disebabkan penguatan dolar AS.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Melonjak Buntut Dugaan Serangan Israel ke Iran

10 hari lalu

Harga Minyak Melonjak Buntut Dugaan Serangan Israel ke Iran

Konflik Israel Iran yang diprediksi masih panjang membuat harga minyak dunia melambung.

Baca Selengkapnya

Tony Blair Dipanggil Jokowi Membahas Investasi IKN, Hasilnya?

10 hari lalu

Tony Blair Dipanggil Jokowi Membahas Investasi IKN, Hasilnya?

Tony Blair menjelaskan, Uni Emirat Arab (UAE) berencana untuk investasi panel surya di IKN. Investasi ini akan difasilitasi oleh Tony Blair Institute.

Baca Selengkapnya

Dolar AS Semakin Menguat, Nilai Tukar Rupiah Capai Rp 16.301

10 hari lalu

Dolar AS Semakin Menguat, Nilai Tukar Rupiah Capai Rp 16.301

Nilai tukar dolar Singapura terhadap rupiah malah cenderung lebih turun yakni Rp 11.854

Baca Selengkapnya

5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

11 hari lalu

5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

Sejak revolusi 1979, Iran telah membangun jaringan proksi di seluruh Timur Tengah. Pengawal Revolusi Iran dan Pasukan elit Quds memberikan senjata, pelatihan dan dukungan keuangan kepada gerakan milisi tersebut.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

11 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Banjir di Dubai, Dipicu Curah Hujan Terderas di UEA dalam 75 Tahun Terakhir

12 hari lalu

Banjir di Dubai, Dipicu Curah Hujan Terderas di UEA dalam 75 Tahun Terakhir

Banjir besar di Dubai dipicu hujan terderas dalam 75 tahun terakhir di Uni Emirat Arab.

Baca Selengkapnya