Menteri LHK Umumkan Penilaian 2.583 Perusahaan, Tak Ada yang Kategori Hitam

Selasa, 28 Desember 2021 16:05 WIB

Menteri LHK, Siti Nurbaya.

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan atau Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar mengumumkan hasil dari PROPER atau Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan. Dari 2.583 perusahaan yang dinilai, Siti menyebut tingkat ketaatan perusahaan terhadap peraturan lingkungan hidup mencapai 75 persen.

"Tidak ada yang tercatat dalam kategori hitam," kata Siti dalam laporannya dalam acara Penyerahan Penghargaan Lingkungan PROPER, Selasa, 28 Desember 2021.

Sementara untuk PROPER Merah ada 645 perusahaan, di mana 500 perusahaan baru pertama kali dinilai pada tahun ini. Lalu, PROPER Biru sebanyak 1.670 perusahaan,
PROPER Hijau 186 perusahaan dan PROPER Emas 47 perusahaan.

Dikutip dari laman kementerian, Hitam merupakan kategori penilaian terendah yang diberikan perusahaan untuk usaha dan atau kegiatan yang sengaja melakukan perbuatan atau melakukan kelalaian. Kelalaian ini kemudian mengakibatkan pencemaran atau kerusakan lingkungan serta pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku atau tidak melaksanakan sanksi administrasi.

Sementara, Emas adalah penilaian tertinggi untuk usaha dan/atau kegiatan yang secara konsisten menunjukkan keunggulan lingkungan dalam proses produksi atau jasa. Lalu, melaksanakan bisnis yang beretika dan bertanggung jawab terhadap masyarakat.

Advertising
Advertising

Salah satu yang dinilai dalam PROPER ini adalah Eco-Inovasi atau upaya perusahaan membuat produk yang berkontribusi pada pengurangan dampak lingkungan. Tahun ini, Siti mencatat ada sebanyak 697 inovasi yang dihasilkan oleh perusahaan dan mampu menghemat anggaran sebesar 102,49 triliun rupiah.

Penilaian ini kemudian dilaporkan Siti kepada Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam acara tersebut. Selain hasil PROPER, Siti juga menyampaikan pandemi ini telah berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi dan produksi di perusahaan. Upaya efisiensi energi mengalami penurunan dari 430,24 juta Gigajoule atau GJ pada 2020, menjadi 392,76 juta GJ pada 2021.<!--more-->

Namun, upaya pengurangan, pemanfaatan kembali dan daur ulang Limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) dan non B3 mengalami kenaikan. Untuk B3 naik, 31 persen dari 16,4 juta ton menjadi 21,54 juta ton. Lalu untuk non-B3 naik dari 5,03 juta ton menjadi 6,59 juta ton.

Selanjutnya, Siti melaporkan hasil evaluasi 2021 yang menunjukkan dana program pemberdayaan yang bergulir di masyarakat dari perusahaan mencapai Rp. 2,6 triliun. Angka ini mengalami penurunan dari Rp. 6,21 triliun pada 2020.

Sementara, Ma'ruf Amin menyoroti perusahaan yang masih mendapatkan peringkat PROPER Merah dari kementerian. "Saya meminta untuk bekerja keras demi mengejar ketertinggalannya, sehingga dapat memenuhi standar lingkungan sebagaimana tertuang dalam berbagai peraturan pemerintah," kata dia.

Berikutnya, Ma'ruf menyinggung soal dana bergulir yang tahun ini mencapai Rp 2,6 triliun, atau sekitar 2,5 persen dari total capaian penghematan yang sebesar Rp 102,49 triliun.

Ma'ruf berharap upaya pemberdayaan masyarakat ini menjadi program yang berkelanjutan dan jumlah dana yang digulirkan semakin meningkat."Sehingga masyarakat sekitar perusahaan semakin berdaya, karena program yang digulirkan tidak hanya memberikan ikan (karikatif), tetapi program yang memberikan pancingnya," kata dia.

Baca Juga: Menteri LHK Jelaskan Pesan Jokowi Soal Pembangunan dan Deforestasi

Berita terkait

Syarat Pemasangan Foto Presiden dan Wakil Presiden di Kantor atau Instansi, Wajibkah?

3 hari lalu

Syarat Pemasangan Foto Presiden dan Wakil Presiden di Kantor atau Instansi, Wajibkah?

PDIP memberi klarifikasi mengapa tak ada foto Jokowi di kantor DPD PDIP Sumatera Utara. Wajibkah pemasangan foto presiden dan wakil presiden?

Baca Selengkapnya

Austria Tertarik Berkontribusi di IKN

3 hari lalu

Austria Tertarik Berkontribusi di IKN

Dubes Austria untuk Indonesia menyatakan ada banyak ketertarikan dari negaranya untuk berkontribusi di IKN.

Baca Selengkapnya

Warga Nigeria Diduga Nikahi WNI untuk Buat Perusahaan dan Rekening dalam Kasus Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

4 hari lalu

Warga Nigeria Diduga Nikahi WNI untuk Buat Perusahaan dan Rekening dalam Kasus Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Salah satu modus warga Nigeria disebut menikahi satu tersangka dari Indonesia untuk diperintah mengurus izin usaha.

Baca Selengkapnya

Pro-Kontra Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

4 hari lalu

Pro-Kontra Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

ICW khawatir wacana penambahan nomenklatur kementerian membuat kabinet Prabowo menjadi sangat gemuk.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut Menteri di Kabinet Prabowo Bisa Lebih Banyak Kalau Ada Keperluan

4 hari lalu

Ma'ruf Amin Sebut Menteri di Kabinet Prabowo Bisa Lebih Banyak Kalau Ada Keperluan

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menanggapi soal rencana Presiden terpilih Prabowo membentuk kabinet gemuk.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

4 hari lalu

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

Wapres mengatakan presidential club ini bisa dalam bentuk konsultasi baik secara personal maupun informal, jika sulit diformalkan

Baca Selengkapnya

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

4 hari lalu

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Dirtipidsiber Bareskrim Polri menyebut saat ini penyidik juga masih mengejar diduga pelaku berinisial S warga negara Nigeria.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

4 hari lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

4 hari lalu

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengungkap kasus manipulasi data menggunakan email palsu dan memanfaatkan informasi data untuk menipu.

Baca Selengkapnya

5 Bukti Orang Utan Primata yang Cerdas dan Mirip Manusia

5 hari lalu

5 Bukti Orang Utan Primata yang Cerdas dan Mirip Manusia

Orang utan memiliki kemiripan DNA 96.4 persen terhadap manusia, mereka termasuk primata cerdas yang beradaptasi dengan baik di alam maupun tempat penangkaran.

Baca Selengkapnya