Risiko di Balik Teguran Kemenhub ke Citilink dan GMF Soal 19 Pesawat Bermasalah
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Kodrat Setiawan
Minggu, 26 Desember 2021 18:19 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat penerbangan sekaligus Direktur AsiaAero Technology, Alvin Lie, melihat teguran Kementerian Perhubungan terhadap PT. Citilink dan PT. GMF Aero Asia karena mengoperasikan 19 pesawat bermasalah merupakan hal yang serius. Alvin mengatakan persoalan itu perlu mendapat perhatian dari pucuk pimpinan kedua perusahaan di bawah naungan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
“Ini merupakan tantangan dari Citilink maupun GMF untuk melakukan tindakan-tindakan perbaikan dan benar-benar menjaga jangan sampai terjadi insiden, apalagi kecelakaan,” ujar Alvin saat dihubungi, Ahad, 26 Desember 2021.
Kementerian Perhubungan melayangkan surat kepada Citilink dan GMF pada 22 Desember akibat mengoperasikan 19 pesawat bermasalah. Masalah itu muncul dalam audit GMF AeroAsia tertarikh 17 Desember.
Menyitir surat teguran Kementerian Perhubungan, tertulis bahwa 19 pesawat A320 milik Citilink mengalami open HIL Brake. Kondisi ini menyebabkan adanya masalah pada rem atau brake occurances, seperti melting (meleleh), jammed (macet), rotor damage (kerusakan pada rotor), dan over temperature (kelebihan temperatur) dalam tiga bulan terakhir.
Alvin berujar, Citilink mempunyai kewajiban menjaga catatan keselamatannya agar tetap memperoleh kepercayaan dari pelanggan di tengah kondisi sulit lantaran pandemi Covid-19. Adapun ihwal masalah yang disoroti Kemenhub, Alvin menjelaskan bahwa problem pada 19 armada itu berpotensi mengganggu rem saat pesawat mendarat.
"Ketika pesawat itu menggunakan rem, terutama saat mendarat, rem jadi tidak stabil. Pesawat akan berpotensi zig-zag ke kanan dan kiri," tutur Alvin.
<!--more-->
Dengan kondisi seperti ini, pesawat dia khawatir pesawat berhenti tidak sesuai dengan jalurnya. Bahkan, pesawat berisiko keluar jalur landasan. "Ini risiko yang cukup serius," kata Alvin.
Vice President Corporate Secretary & Legal GMF Rian Fajar Isnaeni menyatakan pihaknya telah memastikan bahwa seluruh pesawat pelanggan, dalam kasus ini Citilink, yang dirilis telah dinyatakan laik terbang. Di tengah kondisi sulit karena pandemi, GMF dan Citilink diklaim senantiasa menomorsatukan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan.
Vice President Corporate Secretary & CSR Citilink Diah Suryani pun berpendapat sama. "Seiring dengan menggeliatnya kembali dunia penerbangan saat ini, Citilink selalu mengedepankan faktor keselamatan dan kenyamanan penumpang," ujar dia.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca juga: Bandara Halim Perdanakusuma Ditutup 1 Januari, Penerbangan Dialihkan ke Mana?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.