Risiko di Balik Teguran Kemenhub ke Citilink dan GMF Soal 19 Pesawat Bermasalah

Minggu, 26 Desember 2021 18:19 WIB

Pramugari pesawat Citilink Indonesia berjalan usai acara penandatanganan perjanjian kerjasama antara Citilink Indonesia dengan BNN di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis 15 Oktober 2020. Perjanjian tersebut merupakan upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) dengan implementasi penempelan stiker pada badan pesawat jenis Airbus A320 dengan tema "Say No to Drug, Say Yes to Travel, Stop Narkoba". ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat penerbangan sekaligus Direktur AsiaAero Technology, Alvin Lie, melihat teguran Kementerian Perhubungan terhadap PT. Citilink dan PT. GMF Aero Asia karena mengoperasikan 19 pesawat bermasalah merupakan hal yang serius. Alvin mengatakan persoalan itu perlu mendapat perhatian dari pucuk pimpinan kedua perusahaan di bawah naungan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

“Ini merupakan tantangan dari Citilink maupun GMF untuk melakukan tindakan-tindakan perbaikan dan benar-benar menjaga jangan sampai terjadi insiden, apalagi kecelakaan,” ujar Alvin saat dihubungi, Ahad, 26 Desember 2021.

Kementerian Perhubungan melayangkan surat kepada Citilink dan GMF pada 22 Desember akibat mengoperasikan 19 pesawat bermasalah. Masalah itu muncul dalam audit GMF AeroAsia tertarikh 17 Desember.

Menyitir surat teguran Kementerian Perhubungan, tertulis bahwa 19 pesawat A320 milik Citilink mengalami open HIL Brake. Kondisi ini menyebabkan adanya masalah pada rem atau brake occurances, seperti melting (meleleh), jammed (macet), rotor damage (kerusakan pada rotor), dan over temperature (kelebihan temperatur) dalam tiga bulan terakhir.

Alvin berujar, Citilink mempunyai kewajiban menjaga catatan keselamatannya agar tetap memperoleh kepercayaan dari pelanggan di tengah kondisi sulit lantaran pandemi Covid-19. Adapun ihwal masalah yang disoroti Kemenhub, Alvin menjelaskan bahwa problem pada 19 armada itu berpotensi mengganggu rem saat pesawat mendarat.

"Ketika pesawat itu menggunakan rem, terutama saat mendarat, rem jadi tidak stabil. Pesawat akan berpotensi zig-zag ke kanan dan kiri," tutur Alvin.
<!--more-->
Dengan kondisi seperti ini, pesawat dia khawatir pesawat berhenti tidak sesuai dengan jalurnya. Bahkan, pesawat berisiko keluar jalur landasan. "Ini risiko yang cukup serius," kata Alvin.

Vice President Corporate Secretary & Legal GMF Rian Fajar Isnaeni menyatakan pihaknya telah memastikan bahwa seluruh pesawat pelanggan, dalam kasus ini Citilink, yang dirilis telah dinyatakan laik terbang. Di tengah kondisi sulit karena pandemi, GMF dan Citilink diklaim senantiasa menomorsatukan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan.

Vice President Corporate Secretary & CSR Citilink Diah Suryani pun berpendapat sama. "Seiring dengan menggeliatnya kembali dunia penerbangan saat ini, Citilink selalu mengedepankan faktor keselamatan dan kenyamanan penumpang," ujar dia.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Baca juga: Bandara Halim Perdanakusuma Ditutup 1 Januari, Penerbangan Dialihkan ke Mana?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

12 jam lalu

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

Keamanan bandara menggunakan Advanced Imaging Technology (AIT) untuk mendeteksi kejanggalan pada penumpang itu sebelum naik pesawat.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

1 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan Bandara Sam Ratulangi, Manado belum aman untuk penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

1 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

1 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

1 hari lalu

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

2 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

2 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Kompensasi Apa yang Didapat Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Penerbangan Pesawat?

3 hari lalu

Kompensasi Apa yang Didapat Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Penerbangan Pesawat?

Penumpang memiliki hak mendapat kompensasi dari maskapai jika terjadi keterlambatan penerbangan pesawat.

Baca Selengkapnya