Kode Broker Ditutup Mulai Senin Depan, Bagaimana Dampaknya ke Transaksi Saham?

Sabtu, 4 Desember 2021 09:02 WIB

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Bursa Efek Indonesia atau BEI telah menetapkan kebijakan penutupan informasi kode broker selama jam perdagangan bursa diberlakukan per hari Senin pekan depan, 6 Desember 2021. Dengan begitu, mulai awal minggu depan, anggota bursa tidak lagi mendapatkan akses informasi kode broker secara real time pada saat jam perdagangan.

"Namun bursa masih memberikan informasi seluruh transaksi, termasuk kode broker pada akhir jam perdagangan yang dapat diakses oleh semua anggota bursa," ujar Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo, dalam keterangan resmi, Rabu, 1 Desember 2021.

Adapun investor masih dapat melihat data-data tersebut setelah sesi perdagangan usai dengan cara mengaksesnya melalui laman resmi BEI.

Adapun dengan berlakunya penutupan kode broker ini, investor tidak lagi dapat melihat anggota bursa (AB) yang mentransaksikan saham tertentu selama perdagangan berlangsung. Investor juga tidak dapat melihat tipe investor dalam perdagangan real-time yang ditampilkan dengan kode F untuk investor asing atau D bagi investor domestik.

Otoritas bursa berharap kebijakan itu akan mendorong para anggota bursa memanfaatkan data seluruh transaksi untuk mengolah informasi kode broker untuk selanjutnya dapat didistribusikan kepada investor. Kebijakan itu diharapkan bisa mengubah trading behavior khususnya investor yang menggunakan informasi kode broker untuk keputusan investasi.

Advertising
Advertising

"Kami berharap investor dapat melakukan analisis baik fundamental maupun teknikal sebelum melakukan keputusan investasi," ucap Laksono. "Penutupan kode broker ini juga diharapkan akan lebih memperdalam pengetahuan investor tentang investasi di pasar modal."

Dengan ditutupnya informasi kode broker, investor diharapkan akan lebih hati-hati dan tidak ikut-ikutan dalam membeli saham. "Dapat mengurangi potensi herding atau investasi berdasarkan ikut-ikutan, menciptakan encouragement bagi investor untuk lebih menguasai analisis fundamental terlebih dahulu. Sehingga transaksi yang dilakukan adalah atas hasil analisa yang baik, yang lebih objektif, bukan sekedar ikut-ikutan atau berdasarkan emosional," tutur Laksono.

Tak hanya itu, penutupan kode broker juga diharapkan akan membentuk harga saham di pasar modal akan lebih terjaga kewajarannya. Sebab, investor sudah memahami atas kondisi fundamental serta teknikal dari suatu saham. "Juga akan mendorong perusahaan sekuritas untuk lebih banyak mengeluarkan research terkait fundamental suatu saham kepada nasabahnya," katanya.

Lalu bagaimana dampaknya terhadap kegiatan transaksi saham nantinya?

Pengamat pasar modal dari Asosiasi Analis Efek Indonesia Reza Priyambada memperkirakan kebijakan tersebut tidak akan berimbas signifikan terhadap ritme pasar. Langkah BEI menutup kode broker juga diapresiasi karena dapat menjadi sarana edukasi yang baik bagi pelaku pasar.

<!--more-->

Sebab, dengan begitu, pasar dilatih untuk melihat saham dari sisi volume, arah tren teknikalnya, serta kondisi fundamental wajarnya. “Sehingga, pelaku pasar atau investor jadi lebih terlatih lagi dan melakukan transaksi bukan karena kode broker,” ucap Reza.

Selama ini, menurut Reza, kode broker sering dijadikan legitimasi di mana bandar saham melakukan transaksi. Dengan kondisi tersebut, pelaku pasar cenderung memperhatikan transaksi di mana bandar tersebut berada. “Sehingga, pasar lebih memperhatikan bandar, bukan dilihat dari sisi fundamental wajarnya."

Presiden Direktur PT BCA Sekuritas Mardy Sutanto memperkirakan penerapan kebijakan terbaru itu bakal berdampak dalam jangka pendek bagi perusahaan. Dampak itu bisa berupa penurunan volume transaksi karena investor memerlukan waktu dan upaya transisi karena selama ini telah terbiasa dengan kehadiran kode broker.

Ia menjelaskan, saat ini sudah banyak bursa di dunia, khususnya pasar yang telah matang yang menutup kode broker. Oleh karena itu, menurutnya keputusan BEI tersebut bukanlah sesuatu yang baru di dunia pasar modal.

“Kami tentunya berharap potensi penurunan ini akan berlangsung singkat dan akan diikuti dengan rebound dan growth yang berkelanjutan,” ujar Mardy, Kamis, 2 Desember 2021.

Sementara itu, Head of Compliance Mirae Asset Sekuritas Hafidzan Adzani menyatakan investor tak perlu khawatir dengan penutupan kode broker tersebut. Investor, kata dia, dapat mengandalkan analisa tekninal sehingga investor dapat memanfaatkan momentum dan melihat volume bid dan offer.

"Tetap mengandalkan analisa teknikal dengan memanfaatkan momentum, baik dari sisi menit, jam atau harian dan melihat volume bid serta offer," ucap Hafidzan.

ANTARA | BISNIS

Baca: Luhut Soal Vaksin Booster Mulai Tahun 2022: 100 Juta Orang Gratis, Lainnya Bayar

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

7 jam lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

21 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

1 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

3 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

4 hari lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

4 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

6 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

7 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

7 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya