Sri Mulyani Dorong Hilirisasi Agar RI Mampu Stabilkan Harga CPO, Begini Caranya

Kamis, 2 Desember 2021 11:32 WIB

Sri Mulyani. Instagram/@smindrawati

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan hilirisasi industri sawit menjadi hal yang krusial bagi perekonomian nasional. Pasalnya, selain memberi nilai tambah, hiliriasi akan mendorong upaya Indonesia menstabilikan harga minyak sawit mentah atau CPO dan turunannya.

“Indonesia memiliki objektif menjadi industri hilir sawit terbesar di dunia, sebagai produsen serta eksportir terbesar di dunia. Kita ingin menciptakan kemampuan untuk stabilisasi harga CPO,” kata Sri Mulyani saat berbicara dalam Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2021 yang digelar daring, Rabu, 1 Desember 2021.

Adapun lonjakan harga CPO sepanjang tahun ini telah mengantarkan komoditas tersebut sebagai kontributor ekspor terbesar. Industri tersebut tercatat telah mendatangkan pendapatan ekspor hingga US$ 21,4 miliar.

Harga rata-rata komoditas tersebut pada tahun 2020 lalu, hanya berkisar US$ 663 - US$ 742 per ton. Sementara harga rata-rata CPO pada 2021 telah melampaui US$1.000 per ton.

Pada 2021, kata Sri Mulyani, rata-rata harga CPO menjadi US$ 1.000 per ton yang didorong oleh pemulihan ekonomi global dan naiknya permintaan minyak nabati. "Ini memberikan dukungan bagi pemulihan ekonomi Indonesia,” tuturnya.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Di masa mendatang, Sri Mulyani memprediksi harga CPO masih akan dinamis mengikuti perkembangan kondisi perekonomian global. Oleh sebab itu, pemerintah telah menyiapkan sejumlah kebijakan untuk mendukung hilirisasi agar bisa mencapai harga yang stabil.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joko Supriyono yakin tren permintaan minyak kelapa sawit bakal terus meningkat dan didorong oleh krisis energi di sejumlah negara. Dia mengatakan minyak sawit bisa menjadi alternatif pemenuhan kebutuhan energi dengan kehadiran biofuel.

Permintaan minyak nabati juga akan naik seiring masuknya fase pemulihan di berbagai negara. "Permintaan diperkirakan akan terus naik terutama karena krisis energi di sejumlah negara,” kata Joko.

Berdasarkan data Gapki, konsumsi domestik CPO terus naik pada tahun ini 2021 dibandingkan dengan 2020 meski terdapat penurunan pada pemakaian untuk biodiesel. Sampai September 2021, konsumsi CPO untuk biodiesel berjumlah 5,22 juta ton, turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sejumlah 5,50 juta ton.

Adapun konsumsi CPO untuk pangan tumbuh dari 6,29 juta ton pada Januari sampai September 2020 menjadi 6,92 juta ton pada periode yang sama di 2021. Sementara serapan lokal CPO untuk oleokimia juga naik dari 1,12 juta ton menjadi 1,57 juta ton.

BISNIS

Baca: Erick Thohir Tanggapi Ahok Soal Proyek BUMN Merugikan: Tolong Review Pertamina

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

10 jam lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

14 jam lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

17 jam lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

1 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

2 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

3 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

3 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

3 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

3 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya