Menteri PUPR Targetkan Bendungan Pamukkulu Sulsel Selesai pada 2024

Reporter

Antara

Selasa, 16 November 2021 06:51 WIB

Foto udara proyek pembangunan Bendungan Ciawi dan Sukamahi di Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat 29 Oktober 2021. Kementerian Koordinator Perekonomian melalui Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) mengestimasi ada 16 proyek strategi nasional yang akan selesai pada akhir 2021, salah satunya adalah proyek Bendungan Ciawi dan Sukamahi. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR menargetkan pembangunan Bendungan Pamukkulu Sulawesi Selatan rampung pada 2024.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bendungan ini dibangun untuk meningkatkan keberlangsungan suplai air bagi lahan pertanian di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) sebagai lumbung pangan nasional.

“Di Sulsel, masih terdapat hamparan lahan persawahan di atas 3.000 hektar yang sulit ditemui di daerah lain. Produktivitasnya kita tingkatkan dengan ketersediaan air dari bendungan,” kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin, 15 November 2021.

Kementerian PUPR tengah mempercepat penyelesaian pembangunan Bendungan Pamukkulu yang terletak di bagian hulu Sungai Pappa Kabupaten Takalar, Sulsel. Bendungan yang dibangun sejak 15 November 2017 ini progres konstruksinya sudah mencapai 22 persen dan saat ini tengah dilakukan upaya percepatan sehingga dapat diairi pada awal tahun 2024.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang Adenan Rasyid mengatakan, Bendungan Pamukkulu memiliki beberapa manfaat yang luar biasa, yaitu dapat mensuplai air untuk jaringan irigasi seluas 6.256 hektar. Diharapkan Indeks Pertanian (IP) di Kabupaten Takalar akan meningkat dari 150 persen menjadi 250 persen dengan pola tanam padi - padi - palawija.<!--more-->

“Manfaat lain dari Bendungan Pamukkulu adalah sebagai penyedia air baku untuk Kabupaten Takalar sebesar 160 liter/detik, dapat mereduksi dan mengendalikan ancaman banjir, dan sebagai konservasi untuk air tanah. Kemudian bendungan ini juga memiliki potensi untuk pembangkit listrik tenaga air sebesar 4,3 MW, serta dapat dimanfaatkan untuk pariwisata,” kata Adenan Rasyid.

Dia menambahkan, dalam pembangunannya Bendungan Pamukkulu juga menerapkan pola Padat Karya Tunai (PKT). Kegiatan PKT dilakukan untuk rehabilitasi saluran irigasi di Daerah Irigasi (DI) Bendung Pamukkulu. Kegiatan ini dilakukan melalui program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air dan Irigasi (P3TGAI) yang tersebar di 20 titik di 7 desa, 1 kelurahan dan 1 kecamatan. Setiap titiknya melibatkan sebanyak 25 orang petani.

Kegiatan PKT juga dilakukan pada konstruksi Bendungan Pamukkulu, yaitu untuk pekerjaan yang tidak membutuhkan keahlian khusus (kompleks) dan dapat dilakukan tanpa alat berat, misalnya untuk galian saluran dan menyusun batu urugan.

"Kami melibatkan masyarakat/warga setempat sebagai pelaku pembangunan. Skema ini bertujuan untuk mengurangi angka pengangguran dampak dari Pandemi Covid-19," ujar Adenan Rasyid.

Baca Juga: Bendungan Margatiga Lampung Kelar Desember, PUPR: Petani Bisa Tanam 3X Setahun

Berita terkait

82 Tahun Jusuf Kalla, Melihat Kembali Jejak Politik JK Wakil Presiden di 2 Pemerintahan

7 jam lalu

82 Tahun Jusuf Kalla, Melihat Kembali Jejak Politik JK Wakil Presiden di 2 Pemerintahan

Rabu, 15 Mei 2024, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia Jusuf Kalla genap berusia 82 tahun. Ini perjalanan politik JK.

Baca Selengkapnya

PUPR Sebut Bendungan Ameroro Tingkatkan Suplai Air untuk Irigasi Pertanian

18 jam lalu

PUPR Sebut Bendungan Ameroro Tingkatkan Suplai Air untuk Irigasi Pertanian

Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bendungan Ameroro di SUlawesi Utara tingkatkan suplai air lahan pertanian

Baca Selengkapnya

Kementerian PUPR Bersihkan Material Lumpur dan Vulkanik Banjir Lahar dingin di Sumbar

21 jam lalu

Kementerian PUPR Bersihkan Material Lumpur dan Vulkanik Banjir Lahar dingin di Sumbar

Kementerian PUPR mengerahkan alat berat untuk tangani bencana banjir lahar dingin yang terjadi di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumbar

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Konawe, Kunjungan Jokowi, Bendungan, hingga Banjir

23 jam lalu

5 Hal tentang Konawe, Kunjungan Jokowi, Bendungan, hingga Banjir

Jokowi meresmikan Bendungan Ameroro di Desa Tamesandi, Kecamatan Uepai, Kabupaten Konawe

Baca Selengkapnya

Mitigasi Dampak El Nino, Mentan Lepas Brigade Alsintan Ke Merauke

1 hari lalu

Mitigasi Dampak El Nino, Mentan Lepas Brigade Alsintan Ke Merauke

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman melepas satuan brigade alat dan mesin pertanian (brigade alsintan) menuju Kabupaten Merauke.

Baca Selengkapnya

Intip Bendungan Ameroro di Sultra yang Akan Diresmikan Jokowi Hari Ini

1 hari lalu

Intip Bendungan Ameroro di Sultra yang Akan Diresmikan Jokowi Hari Ini

Presiden Jokowi akan meresmikan Bendungan Ameroro di Kabupaten Konawe, Sultra. Berikut profil bendungan tersebut.

Baca Selengkapnya

Wamen BUMN Ungkap Kemungkinan Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan dan Tata Kota

1 hari lalu

Wamen BUMN Ungkap Kemungkinan Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan dan Tata Kota

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo ungkap kemungkinan Prabowo bentuk Kementerian Perumahan dan Tata Kota.

Baca Selengkapnya

Indonesia Bakal Pamer Proyek Citarum Harum dalam World Water Forum ke-10

2 hari lalu

Indonesia Bakal Pamer Proyek Citarum Harum dalam World Water Forum ke-10

Salah satu hasil kerja sumber daya air yang akan dibahas Pemerintah Indonesia dalam World Water Forum ke-10 adalah program Citarum Harum.

Baca Selengkapnya

Sulawesi Barat Siap Suplai Pangan Penduduk IKN

2 hari lalu

Sulawesi Barat Siap Suplai Pangan Penduduk IKN

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, memberikan bantuan untuk meningkatkan produksi sektor pertanian dan perkebunan di Sulawesi Barat (Sulbar).

Baca Selengkapnya

Apindo Usul Bentuk Kementerian Perumahan Rakyat dan Perkotaan, Pengamat: Bikin Birokrasi Panjang, Bebani APBN

2 hari lalu

Apindo Usul Bentuk Kementerian Perumahan Rakyat dan Perkotaan, Pengamat: Bikin Birokrasi Panjang, Bebani APBN

Pengamat kebijakan publik Univesitas Trisakti Trubus Rahadiansyah mengatakan tidak ada urgensi pembentukan Kementerian Perumahan Rakyat dan Perkotaan dalam pemerintah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka

Baca Selengkapnya