Luhut: Jumlah Pemakaman Sudah Sama dengan Sebelum Pandemi

Senin, 8 November 2021 16:01 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, memberi penjelasan setelah mendapat laporan soal kasus dugaan korupsi PT Asabri (Persero) di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis, 16 Januari 2020. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator PPKM Jawa Bali Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan perkembangan terbaru kondisi Covid-19 di tanah air. Salah satunya, Luhut menyampaikan laporan yang diterima dari epidemiolog bahwa tingkat kematian akibat Covid-19 di tanah air sangat menurun.

"Jumlah pemakanan itu sudah sama dengan sebelum pandemi," kata Luhut yang juga Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi ini dalam konferensi pers virtual, Senin, 8 November 2021.

Data ini, kata dia, dirangkum dari laporan yang ada di rumah sakit hingga tempat pemakaman. "Semua menunjukkan angka yang bagus," kata dia.

Selain itu, Luhut menyebut Reproduction Rate (Rt) atau rata-rata jumlah kasus baru di Indonesia, Jawa, dan Bali saat ini masih berada di bawah angka 1. Untuk Jawa, Rt berada di level 0,93 dan Bali 0,97. Hal ini, kata dia, menunjukkan terkendalinya penanganan pandemi masih terkendali.

Lalu hari ini, kata Luhut, Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga memimpin rapat terbatas bersama para menteri. Dalam rapat, Jokowi pun mengingatkan agar semua pihak tetap berhati-hati.

Advertising
Advertising

Jokowi pun mengingatkan agar semua orang bisa belajar dari kejadian di Eropa, di mana terjadi lonjakan kasus harian akibat lalainya masyarakat menerapkan protokol kesehatan. "Jadi saya ndak bosan-bosannya sampaikan, masalah protokol kesehatan ini, dan kehati-hatian kita harus sangat tinggi," kata dia.

Sebab, kata Luhut, pemerintah juga memantau masih ada tren kenaikan kasus harian Covid-19 di Jawa Bali. Kenaikan ini terjadi di 43 kabupaten kota, dari 128 kabupaten kota yang ada di Jawa Bali.

Kenaikan tren kasus ini terjadi dalam seminggu terakhir. "Kami akan kumpulkan 43 ini untuk segera mengidentifikasi dan melakukan intervensi demi menahan tren kenaikan ini," kata dia.

BACA: Penjelasan Kemenko Marves soal Tes PCR, GSI, dan Keterkaitan dengan Luhut

Berita terkait

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

9 jam lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

Setelah Sebut Orang Toxic, Luhut Kini Sarankan Prabowo Pilih Menteri dengan Rekam Jejak Bagus

10 jam lalu

Setelah Sebut Orang Toxic, Luhut Kini Sarankan Prabowo Pilih Menteri dengan Rekam Jejak Bagus

Setelah minta Prabowo tidak membawa orang 'toxic' atau bermasalah ke dalam kabinetnya, Luhut menyinggung soal track record calon anggota kabinet.

Baca Selengkapnya

Luhut Takjub Melihat Kapal OceanX: Berharap Indonesia juga Punya

11 jam lalu

Luhut Takjub Melihat Kapal OceanX: Berharap Indonesia juga Punya

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan takjub melihat kapal OceanX.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

1 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

1 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Palang Merah Buka Rumah Sakit dengan Kapasitas 60 Tempat Tidur di Gaza

2 hari lalu

Palang Merah Buka Rumah Sakit dengan Kapasitas 60 Tempat Tidur di Gaza

Komite Internasional Palang Merah (ICRC) membuka rumah sakit dengan kapasitas 60 tempat tidur di Rafah, Gaza selatan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Hapus Kelas BPJS Kesehatan, Nilai Iuran belum Ditentukan

2 hari lalu

Jokowi Hapus Kelas BPJS Kesehatan, Nilai Iuran belum Ditentukan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghapus pembagian kelas rawat inap BPJS Kesehatan. Nilai iuran yang baru belum ditentukan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

2 hari lalu

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI mempertanyakan alasan pemerintah menerapkan sistem Kelas Rawat Inap Standar dalam layanan BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

2 hari lalu

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

Terpopuler: Jokowi memberlakukan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan, Muhammadiyah tanggapi bagi-bagi izin tambang untuk Orman.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

2 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya