OJK: Bank Tutup 1.200 Kantor Cabang Selama Pandemi

Jumat, 10 September 2021 21:48 WIB

Ilustrasi mobile banking Foto shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan atau OJK mencatat sudah ribuan unit kantor cabang yang ditutup bank selama masa pandemi Covid-19. Pasalnya, kebutuhan layanan jasa keuangan menjadi branchless atau tanpa kantor fisik semakin meningkat di masa pandemi.

Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non Bank 2A OJK Ahmad Nasrullah menjelaskan, pembatasan aktivitas juga membuat banyak pegawai, baik di kantor pusat maupun cabang, akhirnya bekerja dari rumah (work from home).

"Kami catat bank lebih dari 1.200 cabang yang ditutup," kata Nasrullah, dalam webinar Warta Ekonomi Collaboration Digital Bangking & Insurance : Synergizing To Survive During & Post Covid-19, Jumat, 10 September 2021. "Asuransi juga ada, tetapi tidak sebanyak itu."

Data Statistik Perbankan Indonesia yang diterbitkan oleh OJK pada akhir 2019 menunjukkan jumlah kantor bank umum tercatat sebanyak 31.127 unit. Saat ini, angka tersebut menyusut menjadi 29.661 unit, atau berkurang 1.466 unit.

Penutupan kantor tersebut, kata Nasrullah, di antaranya karena pada saat pandemi, perbankan dan asuransi meningkatkan penjualan produk menggunakan teknologi atau secara online. Selain itu, ada implikasi juga penutupan cabang dilakukan dengan alasan efisiensi beban.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Ia menilai fenomena branchless memiliki nilai positifnya yakni operasional perbankan menjadi lebih efisien. Meski begitu, ada juga dampak negatifnya terkait sumber daya manusia atau SDM di kalangan perbankan.

Walaupun jumlahnya tak banyak, menurut Nasrullah, karena hanya ada 1-2 perusahaan yang mengeluhkan dampak penutupan kantor terhadap penyerapan SDM, tapi hal tersebut juga menjadi perhatian OJK. "Mungkin strategi market sebelum pandemi melalui banyak cabang dan banyak menyerap SDM. Tapi begitu ada pandemi, ini menjadi isu tersendiri."

Oleh karena itu, kata dia, OJK berupaya agar jangan sampai hubungan ketenagakerjaan ikut memperkeruh suasana di tengah pandemi. OJK terus berdiskusi dengan perusahaan untuk menghindari potensi pergolakan di pasar dan industri.

Semakin berkembangnya perbankan ke arah digital, kata Nasrullah, yang harus diantisipasi adalah inklusi keuangan. Dengan masih rendahnya literasi keuangan di Indonesia, terutama wilayah remote yang belum tersentuh teknologi dan internet, tentu akan terkendala dalam penggunaan mobile banking.

Apalagi biasanya literasi keuangan dilakukan melalui cabang bank. "Ini yang menjadi isu, harus ada substitusi dalam meningkatkan literasi walaupun cabang berkurang," ujar Nasrullah.

BISNIS

Baca: Deposito Nasabah BNI Makassar Senilai Rp 45 Miliar Diduga Raib, Ini Kronologinya

Berita terkait

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

19 jam lalu

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

Bank CIMB Niaga belum berencana untuk menaikkan suku bunga, setelah BI menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

2 hari lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

2 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

3 hari lalu

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan laporan Nurul Ghufron tersebut murni pribadi.

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

3 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

4 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

6 hari lalu

Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

PT Bank KB Bukopin menurunkan rasio kredit berisiko hingga di bawah 35 persen.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

6 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

6 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

6 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya