Temui Jokowi, Kalangan Bankir Beri Usulan Pencadangan Kredit Macet

Rabu, 8 September 2021 20:36 WIB

Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah) dan Menteri Perdangangan Agus Suparmanto dalam pembukaan Rapat Kerja Kementerian Perdagangan Tahun 2020 di Istana Negara, Jakarta, Rabu 4 Maret 2020. Rapat kerja itu mengangkat tema Akselerasi Peningkatan Ekspor dan Penguatan Pasar Dalam Negeri Menuju Indonesia Maju. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah bankir di Tanah Air menyampaikan usulan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi terkait pencadangan terhadap Non Performing Loan (NPL) alias kredit bermasalah. Mereka menyampaikan bahwa secara nasional, rata-rata pencadangan bank sudah sekitar 150 persen.

"Namun pencadangan ini perlu diharmonisasi antara standar accounting-nya yaitu berbasis PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) dan perpajakan," kata Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartato menyampaikan usulan dari para bankir tersebut pada Rabu, 8 September 2021.

Usulan ini disampaikan para bankir saat bertemu dengan Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, di hari yang sama. Airlangga ikut dalam pertemuan tersebut. Pertemuan juga digelar setelah Jokowi bertemu dengan pengusaha nasional.

Menurut Airlangga, harmonisasi diperlukan karena para bankir menyebut perbedaan pencadangan kredit macet ini berakibat terhadap pembayaran pajak. "Presiden meminta ini untuk dibahas lebih lanjut," tuturnya.

Selain soal kredit bermasalah, masalah lain juga diungkap dalam pertemuan terkait bank pemerintah. Salah satunya soal tagihan bagi UMKM yang dihapus di dalam buku perbankan saat terjadi bencana. Kegiatan ini bisa dilakukan di bank umum, tapi tidak di bank pemerintah.

Advertising
Advertising

"Akibatnya UMKM yang terlibat, itu tidak bisa diputihkan. Nah ini bapak presiden meminta untuk ditindaklanjuti," kata Airlangga.

Sementara itu, kata Airlangga, Jokowi juga menyampaikan beberapa masukan kepada pihak perbankan. Pertama, Jokowi berharap sektor perbankan bisa meningkatkan alokasi kredit kepada UMKM. Saat ini, rata-rata penyaluran kredit sudah 18 persen (year-on-year/yoy).

Jokowi pun, kata Airlangga, meminta agar alokasi kredit untuk UMKM ditingkatkan menjadi 30 persen di 2024. Tapi, Jokowi mengatakan angka 30 persen ini hanya agregat secara nasional, bukan persentase per bank.

Sebab Jokowi memahami bahwa perbankan memiliki spesialisasi masing-masing. Ada bank seperti BRI dengan porsi kredit UMKM 70 persen, tapi ada yang juga Bank dengan spesialisasi nasabah perusahaan. "Bukan berarti setiap bank-nya harus 30 persen," kata Airlangga.

Kedua, Jokowi juga menyoroti penambahan kredit di perbankan yang sudah meningkat 0,6 persen. Tapi, ia masih ingin penyaluran kredit ini diperbesar lagi.

Penyaluran kredit yang didorong oleh Jokowi ini didasarkan pada rasio kredit bermasalah di perbankan saat ini masih relatif rendah. Sementara, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga sudah memperpanjang aturan soal restrukturisasi kredit. "Sehingga, restrukturisasi bagi para kreditur sampai Maret 2023," kata Airlangga.

Baca: Hutama Karya Pakai PMN Rp 6,2 Triliun untuk 3 Ruas Tol Trans Sumatera

Berita terkait

Antusiasme Warga Nobar Timnas Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

17 menit lalu

Antusiasme Warga Nobar Timnas Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Jokowi dan beberapa menteri nonton bareng laga Timnas Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-23 2024. Nobar pun dilakukan di banyak tempat semalam.

Baca Selengkapnya

Budi Arie Projo Klaim Tak Ada Cawe-cawe Jokowi di Pilkada 2024

1 jam lalu

Budi Arie Projo Klaim Tak Ada Cawe-cawe Jokowi di Pilkada 2024

Ketum Projo Budi Arie juga mengatakan belum ada arahan khusus dari Jokowi mengenai pilkada.

Baca Selengkapnya

Ketum Projo Budi Arie Pastikan Jokowi Bukan Lagi Kader PDIP

1 jam lalu

Ketum Projo Budi Arie Pastikan Jokowi Bukan Lagi Kader PDIP

Ketika ditanya peluang Jokowi masuk partai lain, Budi Arie meminta publik menunggu. Dia juga bicara soal peluang Jokowi masuk Golkar.

Baca Selengkapnya

Saat Bos Apple dan Bos Microsoft Bergiliran Temui Presiden Jokowi

1 jam lalu

Saat Bos Apple dan Bos Microsoft Bergiliran Temui Presiden Jokowi

Presiden Jokowi menerima lawatan Bos Microsoft Satya Nadella. Sebelumnya, Bos Apple Tim Cook juga telah menemui Jokowi. Apa yang dibahas?

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Bos Microsoft Bahas Investasi Besar di Bidang Kecerdasan Buatan

2 jam lalu

Jokowi dan Bos Microsoft Bahas Investasi Besar di Bidang Kecerdasan Buatan

Budi Arie yang mendampingi Jokowi saat bertemu Nadella mengatakan Microsoft akan berinvestasi secara signifikan dalam empat tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

UMKM di Danau Toba Mulai Gunakan QRIS Permudah Transaksi

3 jam lalu

UMKM di Danau Toba Mulai Gunakan QRIS Permudah Transaksi

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di kawasan wisata Danau Toba sudah mulai menerapkan sistem pembayaran melalui QRIS.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Bos Microsoft Satya Nadella di Istana

3 jam lalu

Jokowi Terima Kunjungan Bos Microsoft Satya Nadella di Istana

Presiden Jokowi menerima lawatan Chief Executive Officer Microsoft untuk membahas investasi perusahaan raksasa teknologi asal Amerika Serikat di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Satgas-Satgas Bentukan Jokowi, Terbaru Satgas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol

5 jam lalu

Satgas-Satgas Bentukan Jokowi, Terbaru Satgas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol

Presiden Joko Widodo atau Jokowi kerap membentuk Satuan Tugas alias Satgas. terakhir tunjuk Bahlil pimpin Satgas Gula dan Bioetanol.

Baca Selengkapnya

Peradilan Siallagan: Pemidanaan Adat Batak Sebelum Hukum Modern, Ada Kanibalisme

5 jam lalu

Peradilan Siallagan: Pemidanaan Adat Batak Sebelum Hukum Modern, Ada Kanibalisme

Dia menyebut kedatangan misionaris menjadi peralihan di mana hukum pidana modern menggantikan hukum pidana Batak.

Baca Selengkapnya

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

5 jam lalu

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

Jokowi jadi satu-satunya presiden Indonesia yang dipecat dari partai, inilah 5 Presiden Indonesia yang juga menjadi petinggi partai.

Baca Selengkapnya