Hipmi Minta Pernyataan Bahlil Soal Pengusaha Pencak Silat Dilihat Secara Utuh
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Minggu, 15 Agustus 2021 16:05 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Hubungan Media Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) Anthony Leong meminta pernyataan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia ihwal pengusaha pencak silat tidak dimasalahkan lebih lanjut. Ia berujar, semestinya pernyataan itu dilihat dengan sudut pandang helicopter view.
“Penekanan Menteri Investasi adalah pada sistem OSS (Online Singel Submission) yang memberikan kepastian, kemudahan, efisiensi, dan transparansi bagi pelaku usaha. Kami harap stakeholder bisa mencermati menilai statement Pak Bahlil dengan helicopter view,” ujar Anthony kepada Tempo, Ahad, 15 Agustus 2021.
Helicopter view merupakan istilah untuk melihat masalah secara keseluruhan atau tidak dari satu aspek. Dalam pernyataan pencak silat yang kontroverisal, Anthony menilai Bahlil tidak bermaksud menyinggung para atlet maupun cabang olahraga itu.
Musababnya dalam pernyataannya, Bahlil lebih menekankan kebijakan OSS yang menjadi terbosan bagi dunia usaha. Dengan OSS, pengusaha akan dihadapkan dengan proses perizinan yang lebih singkat, terintegrasi, dan mudah.
“Sistem yang terintegrasi secara elektronik adalah upaya terstruktur agar proses perizinan berusaha menjadi lebih terukur bagi pelaku usaha. Sistem ini mengajak pelaku usaha tertib pada aturan, tidak perlu mengeluarkan jurus-jurus di luar kaidah dan pemerintah juga memberikan layanan sesuai dengan aturan main yang diatur dalam norma, standar, prosedur, dan kriteria (NSPK),” tutur Anthony.
Bahlil Lahadalia mengibaratkan aksi pengusaha nakal dengan pencak silat hingga kungfu. Istilah itu dia gambarkan saat menyampaikan keterangan tentang transparansi sistem online single submission atau OSS dalam webinar, Kamis, 12 Agustus 2021.
Mulanya, Bahlil mengungkapkan bahwa OSS memungkinkan pengusaha dan pejabat tidak saling bertemu. Seluruh proses mengurus izin investasi dilakukan melalui daring sehingga sistem ini dapat mengantisipasi praktik-praktik kotor.
<!--more-->
“Jadi ini (OSS) memudahkan betul. Tidak perlu lagi ketemu-ketemu pejabat terlalu banyak selama dia benar. Jangan pengusaha pencak silat, kalau pengusaha pencak silat kugfunya banyak pasti harus ketemu karena harus luruskan kungfu-kungfunya,” kata Bahlil.
Bahlil mengakui dulu, proses untuk mengurus izin usaha bisa membutuhkan waktu berbulan-bulan. Akibatnya tak jarang ada pengusaha dan pejabat yang bermain-main untuk mendapatkan izin tersebut.
Dengan sistem OSS ini, dia pun berharap tidak ada lagi praktik-praktik lama. Apalagi sistem tersebut sudah memangkas rantai birokrasi, waktu, dan biaya, sehingga lebih efektif.
“Itu jangan sampai diartikan kalau pengusaha tukang kungfu, enggak bisa barang ini. Kita juga tukang kungfu dulu jadi kita tahu,” kata Bahlil.
Pernyataan itu mengundang protes dari sejumlah pihak. Anggota Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Sunarno mengatakan Bahlil keliru dalam memilih istilah. “Dia salah pilih kata,” ujar Sunarno.
Sunarno mengatakan seluruh keluarga besar IPSI merasa keberatan dengan pernyataan Bahlil. Tidak seharusnya, kata dia, pencak silat dikonotasikan sebagai tindakan nakal. Saat ini sejumlah komplain pun telah muncul dari banyak pesilat. Dia membuka kemungkinan IPSI akan menyampaikan surat resmi kepada Bahlil sebagai bentuk keberatan tersebut.
“Pasti ada (surat),” katanya.
Protes juga muncul dari praktisi pencak silat, Rio Octaviano. Rio mengatakan para pelaku pencak silat merasa terpukul dengan ungkapan Bahlil. Apalagi pencak silat telah dikukuhkan sebagai warisan budaya dunia.
“Perlu diketahui bahwa Pencak Silat telah disahkan menjadi warisan budaya tak benda oleh UNESCO, ini membutuhkan perjuangan yang sangat besar. Jangan lupakan sejarah bahwa pencak silat turut menghantarkan kemerdekaan kita dalam melawan penjajah,” kata Rio dalam pesan tertulis yang dikirim kepada wartawan.
BACA: IPSI Kritik Bahlil Lahadalia yang Ibaratkan Pengusaha Nakal dengan Pencak Silat
FRANCISCA CHRISTY ROSANA