Martina Berto Jual Aset Rp 180 M untuk Bayar Utang, Begini Kondisi Keuangannya

Rabu, 4 Agustus 2021 20:37 WIB

PT Martina Berto Tbk. martinaberto.co.id

TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen PT Martina Berto Tbk. memutuskan untuk menjual aset untuk memperlancar modal kerja perseroan yang terhambat akibat menurunnya penjualan. Perusahaan membutuhkan tambahan likuiditas terutama untuk membayar utang kepada pemasok yang akan jatuh tempo.

Perseroan yang memiliki brand Sariayu ini juga tak lagi bisa menambah utang ke bank. Dengan tingginya bunga bank yang membebani arus kas, perusahaan berencana melakukan divestasi aset.

Selanjutnya, perusahaan menunjuk Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Herman Meirizki dan Rekan untuk menilai secara independen atas kewajaran rencana transaksi material soal penjualan aset dengan harga transaksi material Rp 180 miliar.

Wakil Pemimpin KJPP Herman Meirizki dan Rekan, Herman Ruslim, menjelaskan, Martino Berto berencana mendivestasi aset berupa tanah seluas 94.352 meter persegi, bangunan seluas 4.839 meter persegi, mesin, perlengkapan bangunan, perlengkapan laboratorium, dan perlengkapan kantor.

Dalam penjelasannya ke Bursa Efek Indonesia, Rabu, 4 Agustus 2021, seluruh aset dan bangunan yang akan dilepas tersebut berlokasi di Desa Sukaresmi, Kecamatan Cikarang Selatan dan Kecamatan Lemah Abang, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Adapun pihak yang menjadi pembeli adalah PT Kosmetika Global Indonesia (KGI). KGI adalah perusahaan di bidang perdagangan kosmetika seperti skincare.

Advertising
Advertising

Lalu bagaimana sebetulnya kondisi bisnis Martina Berto?

Hingga kuartal pertama tahun ini nilai penjualan netto Martina Berto mencapai Rp 50,1 miliar. Perusahaan juga mencatat rugi bersih Rp 23,6 miliar.

<!--more-->

Manajemen perusahaan berkode saham MBTO yang bergerak di bidang manufaktur, perdagangan jamu tradisional, dan barang kosmetika ini sebelumnya mengaku tetap optimistis pada tahun ini. Walaupun masih ada sejumlah faktor ketidakpastian yang masih membayangi.

Direktur Utama Martina Berto Bryan Emil Tilaar pada awal April 2021 lalu menilai prospek industri beauty, personal care dan jamu cukup baik meski di bawah 8 persen pertumbuhan industrinya tahun lalu. Hal ini salah satunya karena rata-rata penghasilan masyarakat menurun.

"Memang tidak semua FMCG (turun), karena kalau produk-produk kebersihan dan kesehatan masih bagus sedangkan kalau produk make-up karena bermasker maka jelas sedikit sekali bersolek," ucap Bryan ketika dihubungi, Senin, 12 April 2021.

Walau begitu, ia tetap yakin ada peluang yang cukup baik di produk perawatan tubuh, kulit, rambut, dan jamu. "Walaupun sulit kita berharap pertumbuhan industrinya antara 6-10 persen tahun ini jika dibanding tahun lalu," tuturnya.

Dalam hitungannya, Bryan menyebutkan, jika pertumbuhan industri mentok sekitar 3 persen saja, secara pertumbuhan value-nya berarti unitnya tidak bertumbuh, bahkan minus pertumbuhannya. "Jika dikatakan harapan sangat besar di tahun ini memang belum, tetapi harapan moderat optimis dan survival iya. Jadi kami moderat optimis saja bukan agresif luar biasa," ucapnya.

Perusahaan juga akan terus menjalankan strategi dengan mempertahankan dan meningkatkan brand dan customer ekuitas. Selain itu, Martina Berto akan memperbaiki cash flow, supply chain, manufacturing, dan multidistributor untuk pemerataan sales marketing ke pelosok daerah Indonesia.

BISNIS

Baca: Terlilit Utang, Martina Berto Akan Jual Aset Rp 180 Miliar

Berita terkait

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

5 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

6 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

6 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

6 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Riwayat Berkembangnya Mustika Ratu sampai Menjadi PT

6 hari lalu

Riwayat Berkembangnya Mustika Ratu sampai Menjadi PT

Pendiri perusahaan kosmetik Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo meninggal pada usia 96 tahun

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

7 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Mooryati Soedibyo Berpulang di Usia 96 Tahun, Modal Rp 25 Ribu Mulai Bangun Mustika Ratu

8 hari lalu

Mooryati Soedibyo Berpulang di Usia 96 Tahun, Modal Rp 25 Ribu Mulai Bangun Mustika Ratu

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo wafat. Berikut kisah jatuh bangunnya membangun usaha kecantikan Mustika Ratu, modal awal Rp 25 ribu.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

8 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

8 hari lalu

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

PT PundiKas Indonesia, layanan pinjaman dana online atau pinjol, membantah institusinya telah menjebak nasabah dengan mentransfer tanpa persetujuan.

Baca Selengkapnya

Seorang Istri jadi Korban KDRT Suaminya Karena Tak Berikan Data KTP Untuk Pinjol

10 hari lalu

Seorang Istri jadi Korban KDRT Suaminya Karena Tak Berikan Data KTP Untuk Pinjol

Seorang menjadi korban KDRT karena tidak memberikan data KTP untuk pinjaman online.

Baca Selengkapnya