Harapan Teten Masduki Soal Lazada Tutup Keran Impor untuk Fashion hingga Kuliner

Selasa, 3 Agustus 2021 19:19 WIB

Aktivitas karyawan terlihat melalui logo dari toko online Lazada, di kantor perusahaan di Jakarta, 15 April 2016. REUTERS/Darren Whiteside

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki berharap penutupan akses impor produk asing yang dilakukan Lazada akan mendorong UMKM memasukkan produk-produknya ke pasar digital. Dia memastikan kebijakan perusahaan e-commerce itu bukan untuk melawan prinsip perdagangan bebas.

“Sebab setiap negara, termasuk Indonesia, yang mayoritas pelaku usahanya UMKM berkepentingan untuk dilindungi. Saya kira ini hal yang wajar,” kata Teten, Selasa, 3 Agustus 2021.

Saat ini, Kementerian mencatat 13,7 juta UMKM telah go digital atau on boarding dan targetnya pada 2024 mencapai 30 juta.

Untuk mendorong UMKM memiliki daya saing dengan pasar global, Teten Masduki mengatakan perlu peningkatan produksi dan perkuatan branding.

Perusahaan e-commerce Lazada resmi menutup keran impor untuk penjualan barang di tiga klaster besar yang meliputi tekstil dan fashion, kuliner, serta kerajinan tangan. Penutupan dilakukan secara bertahap sejak pandemi Covid-19 untuk mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM di Tanah Air.

“Kami ingin mengajak pihak mengedepankan rasa kemanusiaan, terutama untuk pelaku usaha di Tanah Air agar bersemangat dalam menjalankan bisnis. Di tengah krisis ekonomi, Lazada memberikan perlindungan kepada UMKM domestik agar mereka bisa tumbuh secara sehat,” ujar Head of Public Affairs and Public Policy Lazada Indonesia Waizly Darwin.

Waizly mengatakan penutupan akses impor ini tidak mudah. Lazada mengambil kebijakan secara berkala dan mengontrol seluruh penjualan selama pandemi Covid-19. Bila terdeteksi ada merchant yang menjual barang-barang produk impor untuk tiga klaster tersebut, perusahaan akan langsung melakukan penutupan.

Adapun penutupan akses penjualan produk impor sejalan dengan upaya pemerintah menggencarkan kampanye Bangga Buatan Indonesia guna mendongkrak tingkat komponen dalam negeri. Saat ini pemerintah sedang menggenjot produksi kuliner, fashion, sampai kerajinan tangan agar bersaing dengan pasar global.

Waizly berujar langkah ini diperlukan demi penyelamatan ekonomi nasional dan mendukung agar UMKM bisa merajai pasar domestik. “Kami akan terus melakukan pemantauan, pengkajian, pembaruan kebijakan termasuk terkait penjualan cross bordering. Kami membutuhkan masukan dan kerja sama dari masyarakat,” ujar dia.

Dia berharap penutupan akses impor oleh Lazada bisa memberikan perlindungan bagi UMKM serta penguatan daya saing pasar lokal. “Lewat gerakan ini kami aktif membentuk jejaring agar mereka (UMKM) dapat meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi serta mengembangkan kemampuan logistik lebih canggih,” ucap Waizly.

Baca juga: Lazada Tutup Keran Impor untuk Produk Fashion hingga Kuliner

Berita terkait

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

1 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

2 hari lalu

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

2 hari lalu

KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

KemenkopUKM tidak menemukan aturan yang melarang secara spesifik warung Madura untuk beroperasi sepanjang 24 jam dalam Perda Kabupaten Klungkung

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

3 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

3 hari lalu

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani mengatakan kasus pengenaan bea masuk Rp 31 juta untuk satu sepatu sudah sesuai aturan.

Baca Selengkapnya

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

3 hari lalu

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

Tokopedia, Shopee dan Lazada menaikkan biaya layanan hingga 6.5 persen untuk mitra penjual, pelaku UMKM diminta tidak naikkan harga.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

3 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

4 hari lalu

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

Dalam beberapa kasus ingin tampil menarik dengan pakaian tertentu tapi justru berdampak pada kesehatan. Berikut penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

4 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya