Cara Mendag Mempertahankan Kinerja Positif pada Neraca Perdagangan
Reporter
Antara
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Minggu, 18 Juli 2021 19:28 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Neraca perdagangan kumulatif Januari–Juni 2021 tercatat surplus 11,86 miliar dolar AS. Menteri Perdagangan atau Mendag Muhammad Lutfi meminta agar seluruh sektor yang berkinerja positif pada neraca perdagangan di masa pandemi COVID-19, terus mempertahankan kinerjanya.
Nilai tersebut diperoleh dari surplus perdagangan pada sektor nonmigas sebesar 17,57 miliar dolar AS pada Januari–Juni yang mampu menutupi defisit perdagangan migas yang mencapai 5,70 miliar dolar AS.
Bahkan, neraca perdagangan kumulatif periode Januari–Juni 2021 jauh melampaui surplus perdagangan periode Januari–Juni 2020 yang tercatat senilai 5,43 miliar dolar AS.
“Kinerja yang sangat baik pada seluruh sektor di masa pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19 ini harus dipertahankan dengan menjaga status penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia tetap terkendali,” kata Mendag lewat keterangannya di Jakarta, Minggu 18 Juli 2021.
Diketahui, neraca perdagangan periode Juni 2021 mencatatkan surplus sebesar 1,32 miliar dolar AS. Surplus ini menunjukkan tren surplus neraca perdagangan bulanan terus berlanjut sejak Mei 2020.
Kabar gembira lainnya, kinerja ekspor periode Juni 2021 berhasil mencatatkan rekor baru sejak Agustus 2011 dengan mencatatkan angka sebesar 18,55 miliar dolar AS.
“Pada periode Juni 2021, neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus dengan nilai 1,32 miliar dolar AS. Hal yang membanggakan kita semua, dari sisi ekspor, nilai total ekspor Indonesia mencapai 18,55 miliar dolar AS dan menjadi yang tertinggi sejak Agustus 2011,” kata Lutfi.
<!--more-->
Menurut Mendag, surplus neraca perdagangan Juni 2021 ditopang oleh surplus neraca nonmigas sebesar 2,38 miliar dolar AS, sementara neraca migas terjadi defisit sebesar 1,07 miliar dolar AS.
Mendag Lutfi menambahkan, Indonesia mencatatkan surplus dengan beberapa negara mitra dagang utama pada Juni 2021.
Surplus nonmigas terbesar berasal dari Amerika Serikat (AS) yang mencatatkan nilai surplus 1,24 miliar dolar AS, Filipina 0,65 miliar dolar AS, dan Belanda 0,32 miliar dolar AS.
Lutfi menambahkan, peningkatan kinerja ekspor pada Juni 2021 ini didorong oleh peningkatan ekspor sektor migas sebesar 27,23 persen (MoM) dan peningkatan ekspor nonmigas sebesar 8,45 persen (MoM).
Pada Juni 2021, kenaikan ekspor terjadi di seluruh sektor. Selain peningkatan ekspor di sektor migas, sektor pertanian juga tercatat naik 33,04 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya atau month on month (MoM), industri pengolahan naik 7,34 persen MoM, dan sektor pertambangan naik 11,75 persen MoM.
Meroketnya ekspor sektor pertanian terutama, kata Mendag, disebabkan oleh membaiknya harga komoditas ekspor pertanian dan pulihnya permintaan dunia.
BACA: PPKM Darurat, Mendag Jamin Harga Kebutuhan Pokok Stabil dan Terjangkau