Sri Mulyani Rinci Tambahan Anggaran Kesehatan Pandemi Covid-19 Rp 214 Triliun

Sabtu, 17 Juli 2021 23:29 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani berbelanja di Pasar Santa, Kebayoran, Jakarta. Instagram

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan alokasi anggaran program penanganan kesehatan di mas apandemi Covid-19 tahun ini sebesar Rp 214,95 triliun.

Jumlah tersebut naik dari anggaran yang disampaikan dalam sidang kabinet sebesar Rp 193,9 triliun.

“Karena ada kenaikan jumlah pasien positif Covid-19, kita akan menambah anggaran bidang kesehatan lagi,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual pada Sabtu, 17 Juli 2021.

Sri Mulyani memaparkan program penanganan kesehatan diperkuat untuk merespons peningkatan kasus Covid-19 dengan total alokasi menjadi Rp 214,95 triliun.

Pertama, untuk klaim perawatan pasien. Saat ini alokasi awal sebesar Rp 40 triliun dan alokasi tersebut termasuk untuk tagihan klaim 2020.

Pemerintah juga menambahkan Rp 25,87 triliun untuk antisipasi biaya perawatan pasien dan isolasi mandiri sehingga total Rp 65, 9 triliun.

Kedua, untuk insentif nakes alokasi awal Rp 17,3 triliun dan alokasi tersebut termasuk dari TKDD sebesar Rp 8,1 triliun. Kemudian, pemerintah menambahkan sebesar Rp 1,08 Triliun karena nakes dirumah sakit membutuhkan tenaga kesehatan dan akan direkrut 3 ribu dokter hingga 20 ribu perawat. Sehingga total tersebut sebesar Rp 18,4 Triliun.

Ketiga, untuk penyediaan obat Covid-19 isoman. Alokasi awal sebesar Rp 770 Miliar. Dengan tambahan Rp 400 miliar. Sehingga saat ini total tersebut sebesar Rp 1,17 triliun.

Keempat, untuk Pembangunan RS Darurat. Pemerintah berikan tambahan Rp 2, 75 triliun. Rumah sakit ini meliputi Asrama Haji Pondok Gede, Wisma Haji Surabaya, Wisma Haji Boyolali, Asrama Mahasiswa di Bandung, dan Asrama Mahasiswa atau Rusun di Yogyakarta.

Kelima, untuk Percepatan Vaksinasi oleh TNI/Polri dan Bidan. Target vaksinasi TNI/Polri sebanyak 30 juta orang dan Bidan sebanyak 37 juta orang. Mereka akan diberikan anggaran untuk vasksinasi sebesar Rp 1,96 triliun.

Sri Mulyani mengatakan akan melakukan Interstep karena ada keluhan dari TNI yang melakukan operasi vaksin. Mereka harus mengeluarkan dari anggarannya sendiri. Pemerintah pun akan memberikan anggaran dari anggaran daerah.

Keenam, untuk Penebalan PPKM Mikro di Daerah. Penambahan ini sebesar Rp 750 miliar. Hal ini karena membutuhkan banyak personel untuk menjaga memberikan edukasi dan membantu masyarakat.

Anggaran ini diberikan untuk TNI dan Polri didalam melaksakanan tugasnya untuk membantu aparat daerah melaksanakan kebijakan PPKM Mikro.

Ketujuh, untuk Oksigen Darurat ditambahkan anggaran Rp 370 miliar melalui pengadaan dalam negeri dan luar negeri.

“Yang penting sekarang kita mendapatkan tambahan oksigen,” kata Sri Mulyani.

Kedelapan, untuk Vaksinasi Covid-19 dialokasikan Rp 57,84 triliun, termasuk untuk mengadaan Rp 47,6 triliun dan pelaksanaan vaksinasi di daerah Rp 6,5 triliun.

Sri Mulyani mengatakan sebenarnya alokasi vaksinasi sudah masuk ke APBD. Pemerintah akan melakukan intersep untuk bisa dialihkan program vaksinasi oleh ke TNI, Polri, dan BKKBN.

Kesembilan, insentif perpajakan kesehatan berupa pembebasan pajak atau pajak ditanggung pemerintah untuk vaksinasi alat kesehatan sebesar Rp 20,85 triliun.

Terakhir, kesepuluh, untuk penanganan kesehatan lainnya dialokasikan Rp 45,93 triliun yang meliputi penanganan kesehatan pandemi Covid-19 di daerah lainnya Rp 34,7 triliun, testing Rp 4 Triliun, Gugus Tugas Rp 2 triliun, dan penelitian.

Baca: Anggaran Kesehatan Turun di 2021, Faisal Basri: Tidak Ada Komitmen

Advertising
Advertising

Berita terkait

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

9 menit lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

8 jam lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, NTB, pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

10 jam lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

3 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya