Ganjar: Soal Tenaga Kerja Asing Harus Transparan, Kalau Tidak Jadi Bulan-bulanan

Selasa, 13 Juli 2021 11:12 WIB

Ganjar Cerita Soal Percepatan Tangani Covid-19 dengan "Jogo Tonggo" | Foto: dok.Kementan

TEMPO.CO, Jakarta – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan berbagai tantangan dalam membangun kawasan industri, khususnya Kawasan Industri Batang. Ganjar menyatakan sempat terjadi berbagai distorsi saat kawasan ekonomi baru tersebut berjalan.

Salah satu persoalan yang dihadapi, menurut Ganjar, adalah masuknya tenaga kerja asing di pabrik-pabrik yang dibangun investor. Politikus PDIP ini menyebut upaya investor mempekerjakan tenaga kerja dari luar negeri acap menjadi isu sosial yang disoroti publik.

“Kalau kita bicara tenaga kerja asing (TKA), komunikasi politik betul-betul harus di-disclose sangat terbuka. Kalau memasukkan ini (TKA), publik perlu diberi penjelasan bagus, diberikan narasi baik. Kalau tidak, maka bisa jadi bulan-bulanan,” ujar Ganjar dalam webinar Investor Daily, Selasa, 13 Juli 2021.

Ganjar mengklaim telah berpengalaman menghadapi persoalan sosial dalam pengembangan sektor industri. Menurut dia, masyarakat perlu diberikan berbagai uraian alasan mengapa investor mendatangkan tenaga kerja asing saat pabrik baru berjalan.

“Harus ada penjelasan, kalau tenaga kerja kita bisa kerjakan sendiri, ya kita kerjakan sendiri. Tapi kenapa kita kerja dengan orang lain, karena ada yang tidak kita bisa,” ujar dia.

Ganjar berujar, sejumlah perusahaan kini mulai tertarik menanamkan modal di Kawasan Industri Batang. Sejumlah investor, seperti perusahaan kaca dan pabrik susu, mulai masuk untuk berinvestasi. Dalam waktu dekat, perusahaan asal Korea Selatan, LG, juga akan merealisasikan investasinya di Jawa Tengah.
<!--more-->
Kawasan Industri Batang memiliki tiga zona dengan luas area yang berbeda. Zona I dan II ditujukan bagi industri yang masing-masing terdiri atas 158 hektare lahan dan 176 hektare. Total kawasan industri zona I dan II mencapai 334 hektare.

Sedangkan zona III diperuntukkan bagi permukiman dan perkotaan komersial atau TOD dengan luas kawasan 116 hektare. Berdasarkan tujuan pengembangannya, Kawasan Industri Batang, menurut Ganjar, dibangun untuk menyaingi sentra ekonomi di negara ASEAN, seperti Vietnam.

Ganjar berharap pembangunan sentra kawasan ekonomi Batang bisa mempercepat pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di wilayah Jawa Tengah. Apalagi sebelum pandemi Covid-19, Jawa Tengah memperoleh tantangan untuk meningkatkan pertumbuhannya menjadi 7 persen per tahun.

“Jadi kita bicara bagaimana ini didedikasikan sebagai tempat pertumbuhan ekonomi baru dan kita harus melawan berbagai negara yang izinnya gampang, insentifnya mudah,” ujar Ganjar.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Baca juga: Ganjar Sebut Obat untuk Pasien Covid-19 di Jawa Tengah Mulai Langka

Berita terkait

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

10 jam lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

14 jam lalu

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Setelah putusan MK yang menolak keputusan kubu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, akankah mereka kemudian gabung di kabinet Prabowo-Gibran?

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

17 jam lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

Kans Gabung di Kabinet Prabowo-Gibran: Anies Tak Mau Berandai-andai, Ganjar Sebut Lebih Baik di Luar

18 jam lalu

Kans Gabung di Kabinet Prabowo-Gibran: Anies Tak Mau Berandai-andai, Ganjar Sebut Lebih Baik di Luar

Anies tidak mau berandai-andai. Sedangkan Ganjar menyebutnya lebih baik di luar kabinet Prabowo-Gibran. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Minta Parpol Pendukung Anies dan Ganjar Tak Gabung KIM, Pengamat: Hormati Suara Rakyat yang Tak Pilih Prabowo-Gibran

20 jam lalu

Minta Parpol Pendukung Anies dan Ganjar Tak Gabung KIM, Pengamat: Hormati Suara Rakyat yang Tak Pilih Prabowo-Gibran

Ray Rangkuti menyinggung partai non-koalisi KIM yang hendak bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran. Hal itu dianggap tidak menghormati rakyat

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

2 hari lalu

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

Ganjar Pranowo menegaskan sikap politiknya untuk tidak bergabung pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

3 hari lalu

Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

ganjar mengatakan dalam sistem pemerintahan juga penting adanya check and balances.

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

3 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

3 hari lalu

Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

Menurut Ganjar, masih banyak persoalan yang dipesankan oleh Megawati berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi yang perlu jadi perhatian.

Baca Selengkapnya