Lo Kheng Hong Beri Tips Investasi Saham: Lihat Kinerja Perusahaan 5 Tahun

Reporter

Bisnis.com

Kamis, 8 Juli 2021 14:28 WIB

Lo Kheng Hong. Facebook

TEMPO.CO, Jakarta - Investor kawakan Lo Kheng Hong menekankan pentingnya melihat fundamental perusahaan sebelum berinvestasi. Bahkan, investor disarankan melihat kinerja perusahaan lima tahun ke belakang.

Lo Kheng Hong menyebutkan, pada 2020 ada perusahaan yang mencatatkan penurunan laba secara drastis hingga 99,7 persen. Meski begitu dia masih bertahan untuk berinvestasi di saham tersebut. Sebab, dia melihat kinerja perusahaan itu dari lima tahun terakhir.

"Tentu saja kita tidak boleh lihat satu tahun, kita harus melihat ke belakang tiga atau empat tahun," ujar pria yang disebut-sebut sebagai Warren Buffet Indonesia itu dalam unggahan YouTube Hungry Stock seperti dikutip, Kamis, 8 Juli 2021.

Namun jika dilihat dari lima tahun ke belakang, lanjut Long Kheng Ho, laba perusahaan tersebut bertumbuh dari Rp 300 miliar, Rp 400 miliar dan terus meningkat hingga Rp 700 miliar.

"Saya enggak lihat satu tahun 2020 itu, saya lihat yang empat hingga lima tahun ke belakang yang terus bertumbuh terus bertumbuh dan terus beli perusahaan itu," katanya.

Pak Lo, sapaan akrabnya, yakin bahwa pada 2021 perusahaan tersebut akan kembali normal di kondisi 2019.
<!--more-->
Berdasarkan penelusuran Bisnis, emiten yang labanya anjlok 99,7 persen pada 2020, tetapi cenderung meningkat dalam beberapa tahun terakhir ialah PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO).

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2020, emiten bersandi AUTO ini mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 2,24 miliar turun 99,7 persen year on year (yoy), jauh lebih rendah dari laba bersih pada 2019 yang tercatat sebesar Rp 739,67 miliar.

Padahal selama lima tahun terakhir sebelum mengalami penurunan laba AUTO terus mengalami peningkatan. Pada 2017 memperoleh laba bersih senilai Rp 551,41 miliar, naik 31,61 persen dari sebelumnya Rp 418,20 miliar.

Kemudian, pada 2018 AUTO mengantongi laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih sebesar Rp610,98 miliar atau meningkat sebesar 10,8 persen dibandingkan 2017 yakni Rp551,40 miliar.

Pada 2019, AUTO membukukan laba bersih Rp739,67 miliar. Jumlah ini meningkat 21,06 persen dibandingkan torehan laba perseroan pada tahun sebelumnya yang mencapai Rp610,98 miliar.

Advertising
Advertising

Saham AUTO pada perdagangan Kamis, 8 Juli 2021, pukul 10.58 WIB naik 0,46 persen atau 5 poin menjadi Rp1.085. Kapitalisasi pasarnya Rp5,23 triliun dengan valuasi PER 7,98 kali.

Lo Kheng Hong menyarankan untuk tidak menelan laporan tahunan perusahaan secara serius tetapi fokus pada rata-rata dalam empat atau lima tahun. "Jangan lihat satu tahun, kalau kita lihat selama lima tahun terus bertumbuh, pasti di 2021 akan balik di 2019," tutur Lo Kheng Hong.

BISNIS

Baca juga: Lo Kheng Hong Hadiri Peluncuran Aplikasi MotionBanking Bank MNC, Ada Apa?

Berita terkait

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

8 jam lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

9 jam lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

12 jam lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

12 jam lalu

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) membukukan realisasi investasi senilai Rp 401,5 triliun pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

13 jam lalu

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

Sinar Mas Land melalui Digital Hub berkomitmen untuk terus mendukung kemajuan ekosistem startup digital potensial di Indonesia melalui gerakan Digital Hub Next Action (DNA).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Syariah Meroket 56 Persen menjadi Rp 164,1 Miliar

3 hari lalu

Laba Bersih BTN Syariah Meroket 56 Persen menjadi Rp 164,1 Miliar

BTN Syariah membukukan laba bersih kuartal I 2024 mencapai Rp 164,1 miliar atau tumbuh 56,1 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

3 hari lalu

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

Investasi menjadi salah satu langkah keuangan yang wajib dilakukan oleh semua orang.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

3 hari lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya