Bea Cukai Berlakukan 'Jalur Hijau' bagi Importir Produsen

Reporter

Editor

Kamis, 17 Juli 2003 09:07 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Direktorat Jendral Bea dan Cukai akan berlakukan "Jalur Hijau" bagi importir produsen. "Bea cukai nantinya tidak akan memeriksa fisik barang, tapi hanya kelengkapan administrasinya saja," kata Dirjen Bea dan Cukai Eddy Abdurrahman usai menerima 20 asosiasi pengusaha di kantornya. Eddy mengatakan langkah ini diambil untuk memperlancar arus barang, sehingga dapat menekan ongkos produksi pengusaha. Sekaligus menjawab tuntutan para pengusaha, terutama di bidang kepabean dan cukai. "Selanjutnya akan kita kembangkan lewat jalur prioritas yang hingga kini baru 20 importir dan akan ada lagi," ujar dia. Selain itu, lanjut dia, Bea dan Cukai juga akan mengkaji kembali kawasan berikat, terutama di bidang birokrasi. Dan, menerapkan letter of credit untuk barang impor di atas US$ 5 ribu. "Langkah ini juga akan membantu Bea dan Cukai untuk memerangi penyelundupan," tambah Edy. Pengusaha dan pihaknya, tambah dia, juga akan saling tukar informasi untuk mencegah terjadinya penyelundupan. Ketua Komite Pemulihan Ekonomi Nasional Sofyan Wanandi menambahkan meski tidak ada pemeriksaan fisik, pengusaha sepakat untuk menerapkan random cek itu. "Kita akui ada importir yang nakal, dengan random cek, importir yang melakukan penyelundupan dapat ditindak tegas," kata dia di tempat yang sama. Sofyan yakin pelaksaaan "jalur hijau" sudah bisa dilaksanakan mulai 1 Februari mendatang. Karena langkah ini juga mendapat dukungan dari Menteri Keuangan Boediono. Dan ini, kata dia, diberlakukan khusus bagi importir produsen. "Karena itu yang selama ini diganggu (di pabean dan cukai)," tegasnya. Selain "jalur hijau", kata dia, bagi importir umum tetap diberlakukan "jalur merah". Nantinya, Bea dan Cukai akan memberi penilaian kepada importir di jalur ini agar dapat masuk ke daftar "jalur hijau". "Tapi penilaiannya akan lebih ketat," ungkap Sofyan yang juga meminta keringanan ke Direktorat Jendral Pajak dan Perusahaan Listrik Negara. Sofyan mengatakan untuk mememerangi penyelundupan, pengusaha akan mempersilahkan direktorat yang dipimpin Edy ini untuk memeriksa kayu bulat yang dikirim antarpulau. Langkah ini juga akan dikoordinasikan dengan Departemen Kehutanan dan Departemen Perindustrian dan Perdagangan. "Awalnya kayu, nanti gula dan barang-barang yang kerap diselundupkan," kata dia. Ia mengharapkan langkah-langkah yang diambil Bea dan Cukai ini dapat menurunkan high cost, sehingga bisa menurunkan harga barang, berkompetisi dengan sehat dan memberi lapangan kerja. Selama ini pengusaha harus mengeluarkan 10 persen high cost dalam ongkos produksinya. "Itu tinggi dan tidak resmi, termasuk untuk KKN," tandas dia. (Kurniawan-Tempo News Room)

Berita terkait

BEM Unri Ungkap Hampir 50 Calon Mahasiswa Gagal Kuliah karena UKT Mahal

2 menit lalu

BEM Unri Ungkap Hampir 50 Calon Mahasiswa Gagal Kuliah karena UKT Mahal

Presiden Mahasiswa Unri mengatakan sejauh ini ada hampir 50 calon mahasiswa Unri yang tidak melanjutkan kuliah karena tidak sanggup membayar UKT.

Baca Selengkapnya

Korupsi Rumah Dinas DPR, KPK: Vendor Dapat Keuntungan Secara Melawan Hukum

2 menit lalu

Korupsi Rumah Dinas DPR, KPK: Vendor Dapat Keuntungan Secara Melawan Hukum

KPK memeriksa Indra Iskandar, Sekjen DPR RI, dalam kasus korupsi rumah dinas DPR.

Baca Selengkapnya

Cara Beli Tiket Timnas Indonesia vs Irak, Harga Termurah Rp 250.000

12 menit lalu

Cara Beli Tiket Timnas Indonesia vs Irak, Harga Termurah Rp 250.000

Simak cara beli tiket Timnas Indonesia vs Irak Juni 2024 beserta harganya.

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

13 menit lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Australia Matikan Jaringan 3G, Tawarkan Daur Ulang Ponsel Lama

16 menit lalu

Australia Matikan Jaringan 3G, Tawarkan Daur Ulang Ponsel Lama

Jaringan 3G berkembang sejak 2001 lalu, menjadi awal mula internet dapat diakses lewat telepon genggam.

Baca Selengkapnya

5 Rekomendasi Tempat Makan di Taman Literasi Blok M

18 menit lalu

5 Rekomendasi Tempat Makan di Taman Literasi Blok M

Ada beberapa rekomendasi tempat makan di Taman Literasi Blok M. Anda bisa memilih sesuai dengan preferensi, mulai dari makanan lokal hingga asing.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Turunkan Tim Ikut Memburu 3 Tersangka Pembunuh Vina

21 menit lalu

Bareskrim Turunkan Tim Ikut Memburu 3 Tersangka Pembunuh Vina

Bareskrim akan membantu Polda Jawa Barat untuk memburu tiga tersangka pembunuh Vina yang hingga kini belum tertangkap.

Baca Selengkapnya

Kementerian PUPR Manfatkan AI untuk Bangun Infrastruktur Jalan di IKN

21 menit lalu

Kementerian PUPR Manfatkan AI untuk Bangun Infrastruktur Jalan di IKN

Menurut Kementerian PUPR pemanfaatan AI digunakan untuk membangun dan mempermudah proses konstruksi infrastruktur jalan di IKN

Baca Selengkapnya

Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur, PDIP Singgung KPU Tak Konsisten

22 menit lalu

Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur, PDIP Singgung KPU Tak Konsisten

PDIP menyoroti pernyataan terbaru KPU tentang caleg terpilih yang ingin maju pilkada harus mundur.

Baca Selengkapnya

Netizen Ingatkan Teuku Rassya Temui Tamara Bleszynski Usai Merasa Dilupakan

23 menit lalu

Netizen Ingatkan Teuku Rassya Temui Tamara Bleszynski Usai Merasa Dilupakan

Tamara Bleszynski menyinggung hadis Nabi Muhammad tentang kedudukan ibu dalam Islam untuk ingatkan Teuku Rassya.

Baca Selengkapnya