Terpopuler Bisnis: Istri Pendiri Astra Wafat, Susi Pudjiastuti soal Ivermectin
Reporter
Tempo.co
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 30 Juni 2021 06:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang hari Selasa, 29 Juni 2021, dimulai dari istri pendiri Grup Astra William Soeryadjaya, Lily Soeryadjaya, wafat di Rumah Sakit Medistra.
Berikutnya ada berita tentang cerita mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti tentang karyawannya meminum obat terapi Covid-19 Ivermectin dan Kapal Yunice tenggelam di Selat Bali. Lalu ada soal lowongan kerja di BNI dan usulan adanya subsidi pekerja jika PPKM Darurat diterapkan.
Kelima topik tersebut paling banyak menyedot perhatian pembaca di kanal Bisnis Tempo.co. Berikut selengkapnya lima berita bisnis yang trending tersebut:
1. Istri Pendiri Grup Astra Lily Soeryadjaya Akan Dimakamkan di San Diego Hills
Istri pendiri Grup Astra William Soeryadjaya, Lily Soeryadjaya, meninggal pada Selasa, 29 Juni 2021. Lily mengembuskan napas terakhir pada pukul 01.40 WIB di Rumah Sakit Medistra, Jakarta.
"Benar, pagi ini di RS Medistra," ujar Head of Corporate Communications at PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (perusahaan yang didirikan anak Lily, Edwin Soerdjaya) Catharina Latjuba saat dikonfirmasi Tempo, Selasa.
Catharina mengatakan jenazah Lily akan dimakamkan di San Diego Hills. Namun, belum diketahui kapan waktu pemakaman. Saat ini, jenazah disemayamkan di Rumah Duka Sentosa RSPAD, Jakarta Pusat.
Simak lebih jauh tentang Grup Astra di sini.
<!--more-->
2. Cerita Susi Pudjiastuti Soal Pegawainya yang Konsumsi Ivermectin
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti angkat bicara tentang Ivermectin. Dia ikut menjelaskan obat itu termasuk salah satu yang pernah dianjurkan dokter untuk terapi bagi delapan karyawannya yang positif Covid-19.
Susi Pudjiastuti mengatakan delapan karyawan tersebut harus menjalani isolasi mandiri. "Di tengah kegalauan, akhirnya saya harus menghubungi bapak Menteri BUMN Erick Thohir atas beberapa riset dan artikel yang muncul di beberapa media mengenai Ivermectin," ujarnya.
Atas saran dokter, pemberian Ivermectin digabung dengan obat-obatan lain seperti paracetamol dan multivitamin. "Saya mencoba memadukannya sesuai dengan anjuran dokter di Pangandaran untuk isolasi mandiri dengan memakai paracetamol, Ivermectin dan beberapa multivitamin," kata Susi Pudjiastuti dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa, 29 Juni 2021.
Simak lebih jauh tentang Susi Pudjiastuti di sini.
3. Kapal KMP Yunice Tenggelam di Selat Bali
Kapal Motor Penyeberangan atau KMP Yunice tenggelam di Selat Bali pada Selasa petang, 29 Juni 2021. Kapal diduga membawa puluhan penumpang.
"Informasinya demikian, kami masih menyelidiki lebih lanjut," ujar Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XI Jawa Timur Tonny Agus Setiono saat dihubungi Tempo, Selasa, 29 Juni.
Kapal diduga terbalik sesaat sebelum bersandar di Pelabuhan ASDP Gilimanuk, Bali. Adapun kapal mengangkut penumpang dari Pelabuhan Ketapang, Jawa Timur.
Simak lebih jauh tentang kapal Yunice di sini.
<!--more-->
4. BNI Buka Lowongan Kerja Bagi Lulusan S1 dan S2 untuk 6 Posisi, Simak Syaratnya
Bank pelat merah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI tengah membuka lowongan kerja bagi lulusan S1 dan S2 yang fresh graduate mapupun berpengalaman.
Situs resmi BNI pada hari ini, Selasa, 29 Juni 2021, menyebutkan, lowongan kerja itu dibuka untuk 6 posisi.
Keenam lowongan kerja untuk 6 posisi itu adalah: Officer Development Program ODP spesialisasi, Assistant Manager Digital Banking, Manager, Relationship Manager Non Bank Financial Institution, Assistant Manager untuk Korean Desk, dan Assistant Manager untuk Budgeting and Finance Reporting IT.
Simak lebih jauh tentang lowongan kerja di sini.
5. Jika PPKM Darurat Diterapkan, Pemerintah Harus Siapkan Subsidi untuk Pekerja
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyatakan pemerintah perlu menambah bantalan sosial jika PPKM Darurat jadi diterapkan. Bantalan sosial ini ditujukan terutama bagi pekerja yang paling terdampak jika PPKM Darurat dilaksanakan.
Bhima menjelaskan, usulan tersebut disampaikan mengingat pengalaman tahun lalu saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diterapkan, masih ada banyak warga DKI Jakarta yang beraktivitas di luar rumah. Jumlahnya sekitar 40 persen.
Artinya, kata Bhima, banyak pekerja yang tetap harus beraktivititas di luar rumah karena pekerjaannya masih harus dilakukan secara manual. Mereka di antaranya adalah buruh harian lepas.
Simak lebih jauh tentang PPKM Darurat di sini.