Tabung Oksigen Medis Diburu, Aneka Gas Industri Berlakukan Strategi Khusus

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 29 Juni 2021 13:48 WIB

Petugas kesehatan memasang selang oksigen pada seorang pasien dengan hasil tes positif di instalasi gawat darurat sebelum dipindah ke instalasi khusus Covid-19 RS Umum Daerah Al Ihsan Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 25 Juni 2021. Bed occupancy rate Covid-19 di rumah sakit ini sudah lebih dari 95 persen. Rumah sakit di Jawa Barat mulai kewalahan menangani lonjakan pasien Covid-19 karena terbatasnya ruang perawatan dan isolasi. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - PT Aneka Gas Industri Tbk. (AGII) memberlakukan kebijakan pembelian dua tabung oksigen medis hanya bisa dilakukan untuk masyarakat yang mengantongi surat sakit dari dokter.

Presiden Direktur Aneka Gas Industri Rachmat Harsono mengatakan atas kondisi melonjaknya permintaan medis, perseroan bahkan sudah mengimbau agar seluruh cabang di Indonesia memberlakukan penjualan satu tabung pada satu keluarga.

"Pembelian dua tabung masih diizinkan hanya dengan menunjukkan syarat surat sakit dari dokter," katanya kepada Bisnis, Selasa, 29 Juni 2021.

Meski demikian, perseroan menilai seharusnya dengan jumlah tabung gas beredar ditambah dengan sejumlah tabung yang akan datang lagi, maka seharusnya sudah mampu memenuhi kebutuhan saat ini.

Kementerian Perindustrian menyebut saat ini kapasitas produksi gas oksigen di Indonesia mencapai 650 juta ton per tahun, dengan 300 juta ton yang sudah terintegrasi dengan pengguna.

Adapun jumlah stok tabung gas oksigen nasional saat ini 6,8 juta unit dengan 3.400 di antaranya disumbangkan ke India pada Mei 2021.

Rachmat menyebut secara kapasitas saat ini tentu sulit jika harus menambah tiba-tiba. Namun, di sejumlah pabrik perseroan kegiatan operasional hingga distribusi bahkan berjalan terus hingga 24 jam.
<!--more-->
Oleh karena itu, Rachmat menyebut yang dilakukan perseroan adalah melakukan switching dari gas industri pada medis. Saat kondisi normal, porsi gas oksigen industri 70 persen dan medis 30 persen.

"Sekarang yang medis sudah di atas 50 persen. Jadi, kalau kehabisan di Pramuka bisa ke distributor kami jangan jadikan Pramuka barometer nasional," ujarnya.

Rachmat pun mengimbau pada pengelolaan tabung gas bekas pakai untuk dirawat kembali dengan baik. Pasalnya, selama ini banyak pasien atau rumah sakit yang menelantarkan tabung gas bekas pakai pasien.

Kondisi itu dinilai menjadi salah satu pemicu banyaknya keluhan tabung gas yang mulai menipis saat ini. Rachmat mencatat secara nasional perseroan telah memiliki filling station oksigen untuk pengisian tabung kosong.

Khusus di Jabodetabek ada 60 filling station yang bisa dimanfaatkan masyarakat. Selain itu, pihaknya akan menambah produksi liquefaction oxygen guna memenuhi kebutuhan oksigen medis yang meningkat.

BISNIS

Baca juga: Tabung Oksigen di Pasar Pramuka Ludes Diborong Warga, Pedagang: Pasokan Tak Aman

Berita terkait

Mengenal Jaipur yang Disebut Walled City, Menyimpan Warisan Budaya dan Arsitektur

42 menit lalu

Mengenal Jaipur yang Disebut Walled City, Menyimpan Warisan Budaya dan Arsitektur

Berbeda dengan wilayah metropolitan Jaipur yang lebih luas, Walled City adalah bagian bersejarah dan berbeda yang menonjol

Baca Selengkapnya

Tablet Honor Pad X8a Resmi Rilis di India, Berikut Spesifikasinya

9 jam lalu

Tablet Honor Pad X8a Resmi Rilis di India, Berikut Spesifikasinya

Honor Pad X8a memiliki layar FHD 90 Hz 11 inci dengan resolusi 1200x1920 piksel yang memberikan visual tajam. Resmi rilis di India.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Meminta India Pastikan Mantan PM Hasina Diam

20 jam lalu

Bangladesh Meminta India Pastikan Mantan PM Hasina Diam

Hasina melarikan diri ke India pada 5 Agustus menyusul protes massal terhadap pemerintahan yang dijalankannya selama 15 tahun di Bangladesh

Baca Selengkapnya

Traveling ke India, Jangan Lewatkan 6 Festival yang Digelar Bulan September

2 hari lalu

Traveling ke India, Jangan Lewatkan 6 Festival yang Digelar Bulan September

Festival di India selama bulan September 2024 menampilkan budaya suatu daerah, mempromosikan pariwisata hingga memberi penghormatan kepada dewa agama

Baca Selengkapnya

KPPI Hentikan Penyelidikan Impor Benang Filamen Artifisial, Benang Apakah Itu?

3 hari lalu

KPPI Hentikan Penyelidikan Impor Benang Filamen Artifisial, Benang Apakah Itu?

Simak informasi lengkap tentang kasus impor benang filamen artifisial yang baru saja dihentikan penyidikannya oleh KPPI

Baca Selengkapnya

Netflix Diprotes Warga Hindu India

3 hari lalu

Netflix Diprotes Warga Hindu India

Tayangan di Netflix berjudul 'IC 814 - The Kandahar Hijack' mendapat protes karena sentimen nasional

Baca Selengkapnya

Realme Narzo 70 Turbo akan Diluncurkan Minggu Depan di India

3 hari lalu

Realme Narzo 70 Turbo akan Diluncurkan Minggu Depan di India

Realme Narzo 70 Turbo memiliki tampilan yang terinspirasi dari Motorsport di bagian belakang.

Baca Selengkapnya

Industri Tekstil Kian Terpuruk, Ini Langkah Kementerian Perindustrian

4 hari lalu

Industri Tekstil Kian Terpuruk, Ini Langkah Kementerian Perindustrian

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membuat sejumlah langkah merespons kondisi industri tekstil yang kian terpuruk.

Baca Selengkapnya

Mengenal Arijit Singh, Penyanyi India yang akan Konser di Malaysia

5 hari lalu

Mengenal Arijit Singh, Penyanyi India yang akan Konser di Malaysia

Arijit Singh penyanyi dari film-film blockbuster Bollywood seperti Dilwale, Brahmastara, dan Jawan

Baca Selengkapnya

Daftar Formasi CPNS Kemenperin 2024 untuk Lulusan SMK, D3, S1, S2, hingga Guru

5 hari lalu

Daftar Formasi CPNS Kemenperin 2024 untuk Lulusan SMK, D3, S1, S2, hingga Guru

Kemenperin membuka formasi CPNS sebanyak 971 formasi. Ini deretan formasi CPNS Kemenperin 2024 untuk lulusan SMK, D3, D4, S1, dan S2.

Baca Selengkapnya