OPEC+ Bahas Peningkatan Produksi, Harga Minyak Mentah Agak Turun

Reporter

Antara

Rabu, 23 Juni 2021 07:35 WIB

Ilustrasi Minyak Mentah. REUTERS/Angus Mordant

TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak mentah sedikit lebih rendah pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat atau Rabu pagi WIB, menyerahkan beberapa keuntungan yang dicetak di sesi sebelumnya. Menyusul Brent sempat naik di atas 75 dolar AS per barel untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun karena OPEC+ membahas peningkatan produksi minyak mereka.

Minyak mentah berjangka Brent untuk penyerahan Agustus turun 9 sen ditutup pada 74,81 dolar AS per barel. Nilai itu setelah mencapai tertinggi sesi di 75,30 dolar AS per barel, terkuat sejak 25 April 2019.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS merosot 60 sen atau 0,8 persen, menjadi menetap pada 73,06 dolar AS per barel.

Sumber menyebutkan OPEC+ sedang mendiskusikan peningkatan bertahap untuk produksi minyak mulai Agustus, tetapi belum ada keputusan yang diambil mengenai volume pastinya.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, yang secara kolektif dikenal sebagai OPEC+, telah mengembalikan 2,1 juta barel per hari (bph) ke pasar mulai Mei hingga Juli. Hal itu sebagai bagian dari rencana untuk mengurangi rekor pembatasan produksi tahun lalu secara bertahap seiring pulihnya permintaan yang terpukul pandemi. Kelompok ini bertemu berikutnya pada 1 Juli 2021.

Kedua harga acuan minyak telah meningkat selama empat minggu terakhir sebagai tanggapan terhadap peluncuran global vaksinasi Covid-19 dan peningkatan yang diharapkan dalam perjalanan musim panas.“(Karena) pasar fisik yang ketat dan persepsi permintaan yang sehat, risiko tetap cenderung positif,” kata pialang minyak PVM.

BofA Global Research menaikkan perkiraan harga minyak mentah Brent untuk tahun ini dan tahun depan, dengan mengatakan pasokan minyak yang lebih ketat dan pemulihan permintaan dapat mendorong minyak ke 100 dolar AS per barel pada 2022.<!--more-->

Kepala perusahaan-perusahaan energi terkemuka mengatakan di Forum Ekonomi Qatar pada Selasa, 22 Juni 2021, bahwa sementara harga acuan minyak bisa mencapai 100 dolar AS per barel dan volatilitas harga juga bisa meningkat karena investasi yang lebih rendah dan transisi energi.

"Ada banyak orang berbicara tentang minyak mentah 100 dolar AS dan itu mendorong pasar," kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho.

Kepala Eksekutif BP Bernard Looney pada Selasa mengatakan kepada Reuters ada "kemungkinan yang sangat kuat" tingkat harga tinggi akan dipertahankan selama tahun-tahun mendatang, "dan jika mereka melakukannya, itu sangat baik untuk strategi kami."

Negosiasi untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran terhenti pada Minggu, 20 Juni 2021, setelah hakim garis keras Ebrahim Raisi memenangkan pemilihan presiden negara itu.

Raisi pada Senin, 21 Juni 2021 mendukung pembicaraan antara Iran dan enam kekuatan dunia untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 tetapi dengan tegas menolak pertemuan dengan Presiden AS Joe Biden, sekalipun jika Washington menghapus semua sanksi.

Stok minyak mentah AS diperkirakan telah turun untuk minggu kelima berturut-turut pada pekan lalu, dengan stok sulingan dan bensin keduanya meningkat, jajak pendapat awal Reuters menunjukkan pada Senin, 21 Juni 2021.

Baca Juga: Harga Minyak Naik ke USD 74,9 per Barel, Diprediksi Meroket jadi USD 100 di 2022

Berita terkait

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

2 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

2 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

3 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Solusi Amin Ak Antisipasi Pengaruh Konflik Iran-Israel Terhadap Pasokan Minyak Domestik

7 hari lalu

Solusi Amin Ak Antisipasi Pengaruh Konflik Iran-Israel Terhadap Pasokan Minyak Domestik

Anggota Komisi VI sekaligus anggota Panja Energi DPR RI, Amin Ak, mengingatkan pemerintah agar mengantisipasi dampak ekonomi dari konflik Iran dengan Israel, terutama dalam hal menjaga pasokan minyak domestik.

Baca Selengkapnya

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

9 hari lalu

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

Kenaikan harga minyak juga disebabkan penguatan dolar AS.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Melonjak Buntut Dugaan Serangan Israel ke Iran

10 hari lalu

Harga Minyak Melonjak Buntut Dugaan Serangan Israel ke Iran

Konflik Israel Iran yang diprediksi masih panjang membuat harga minyak dunia melambung.

Baca Selengkapnya

Ini Dua Dampak Konflik Iran-Israel Menurut Asosiasi Pengusaha Indonesia

10 hari lalu

Ini Dua Dampak Konflik Iran-Israel Menurut Asosiasi Pengusaha Indonesia

Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo merespons soal imbas konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Dolar AS Semakin Menguat, Nilai Tukar Rupiah Capai Rp 16.301

10 hari lalu

Dolar AS Semakin Menguat, Nilai Tukar Rupiah Capai Rp 16.301

Nilai tukar dolar Singapura terhadap rupiah malah cenderung lebih turun yakni Rp 11.854

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

11 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

13 hari lalu

Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal imbas serangan Iran ke Israel terhadap harga minyak dunia. Ia mengatakan pemerintah akan memonitor kondisi selama dua bulan ke depan sebelum membuat keputusan ihwal anggaran subsidi bahan bakar minyak atau BBM.

Baca Selengkapnya