Langkah Sandiaga Uno Bantu Garuda Indonesia Lewati Masa Sulit
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Selasa, 8 Juni 2021 05:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan kementeriannya akan mendukung maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. melalui masa-masa sulitnya melalui sejumlah program. Ia mengatakan rencana perseroan berfokus kepada pasar domestik adalah hal yang perlu ditempuh di masa pandemi ini.
Soal isu Garuda Indonesia yang fokus ke pasar domestik, menurut dia, adalah bagian realita. "Kemenparekraf mendukung Garuda sebagai flag carier di tanah air, melakukan reposisi dan transformasi pada saat sekarang, untuk fokus pada wisatawan nusantara, memang pergerakan wisatawan ini menjadi andalan kita, ada beberapa program yang kita giatkan," ujar Sandiaga dalam konferensi pers, Senin, 7 Juni 2021.
Sandiaga mengatakan kementeriannya juga fokus mendorong pergerakan wisatawan nusantara untuk menggerakkan perekonomian di tengah pandemi. Pasalnya, saat ini Indonesia masih belum bisa mengandalkan kedatangan wisatawan mancanegara akibat pagebluk yang belum usai.
Ia berujar sejumlah program terobosan pemasaran yang telah direncanakan sebagai strategi promosi tetap dilaksanakan pada 2021. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pergerakan wisatawan, hingga menguatkan citra dan kepercayaan wisatawan asing dan wisatawan domestik.
Program yang dimaksud misalnya kampanye pemasaran menggunakan tagar #IndonesiaCare, #DiIndonesiaAja, #BeliKreatifLokal. "Diharapkan bisa mendorong Garuda melewati masa sulit ini," ujar dia.
<!--more-->
Langkah itu, menurut dia, adalah upaya melakukan promosi terpadu dengan maskapai dan wholesaler terkemuka di negara pasar. Di samping itu, promosi juga dilakukan melalui website, media sosial, media berbayar, serta berpartisipasi dalam sejumlah pameran pariwisata.
Sebelumnya, sejak pandemi Covid-19, jumlah penumpang maskapai penerbangan pelat merah itu anjlok drastis sampai 90 persen. Bahkan rata-rata jumlah penumpang pada 2020 hanya 60 persen. Turunnya jumlah penumpang membuat Garuda menanggung beban berat karena anjloknya pendapatan.
Terakhir, Garuda mencatatkan utang mencapai Rp 70 triliun yang jumlahnya bertambah sekitar Rp 1 triliun setiap bulan. Maskapai penerbangan pelat merah ini pun berencana untuk memangkas jumlah pesawat yang saat ini sekitar 140 unit menjadi hanya 70 unit.
Salah satu yang bakal segera dilakukan Garuda adalah memangkas frekuensi penerbangan dalam negeri untuk menekan beban operasional perusahaan. Perseroan akan mengurangi jadwal penerbangan, bahkan di rute-rute favorit seperti Jakarta-Denpasar.
Selain mengurangi frekuensi penerbangan rute domestik, Garuda bakal mengkaji ulang rute-rute internasional. Beberapa rute luar negeri disebut-sebut tidak menguntungkan, bahkan membuat perusahaan merugi.
CAESAR AKBAR | FRANCISCA CHRISTY
Baca: Dahlan Iskan Ungkap Beda Garuda dan Thai Airways, Meski Sama-sama Megap-megap