Garuda Indonesia Percepat Pengembalian Sewa Armada, Pulihkan Kinerja Usaha
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Dewi Rina Cahyani
Senin, 7 Juni 2021 15:51 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan Garuda Indonesia melakukan percepatan pengembalian lebih awal armada yang belum jatuh tempo masa sewanya. Langkah ini dilakukan sebagai upaya intensif pemulihan kinerja usaha.
"Percepatan pengembalian armada yang belum jatuh tempo masa sewanya, merupakan bagian dari langkah strategis Garuda Indonesia dalam mengoptimalisasikan produktivitas armada dengan mempercepat jangka waktu sewa pesawat," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam keterangan tertulis, Senin, 7 Juni 2021.
Langkah strategis tersebut salah satunya ditandai dengan pengembalian dua armada B737-800 NG kepada salah satu lessor pesawat. Adapun percepatan pengembalian tersebut dilakukan setelah adanya kesepakatan bersama antara Garuda Indonesia dan pihak lessor pesawat. Salah satu syarat pengembalian pesawat adalah dengan melakukan perubahan kode registrasi pesawat terkait.
Irfan mengatakan langkah-langkah tersebut penting dilakukan di tengah tekanan kinerja usaha imbas pandemi Covid-19. Langkah itu juga sejalan dengan fokus utama perseroan, yatu melakukan penyesuaian terhadap proyeksi kebutuhan pasar di era kenormalan baru.
"Saat ini, kami juga terus menjalin komunikasi bersama lessor pesawat lainnya, tentunya dengan mengedepankan aspek legalitas dan compliance yang berlaku", kata Irfan.
Sebelumnya, sejak pandemi Covid-19, jumlah penumpang maskapai penerbangan pelat merah itu anjlok drastis sampai 90 persen. Bahkan rata-rata jumlah penumpang pada 2020 hanya 60 persen. Turunnya jumlah penumpang membuat Garuda menanggung beban berat karena anjloknya pendapatan.
Terakhir, Garuda mencatatkan utang mencapai Rp 70 triliun yang jumlahnya bertambah sekitar Rp 1 triliun setiap bulan. Maskapai penerbangan pelat merah ini pun berencana untuk memangkas jumlah pesawat yang saat ini sekitar 140 unit menjadi hanya 70 unit.
Salah satu yang bakal segera dilakukan Garuda adalah memangkas frekuensi penerbangan dalam negeri untuk menekan beban operasional perusahaan. Perseroan akan mengurangi jadwal penerbangan, bahkan di rute-rute favorit seperti Jakarta-Denpasar.
Selain mengurangi frekuensi penerbangan rute domestik, Garuda bakal mengkaji ulang rute-rute internasional. Beberapa rute luar negeri disebut-sebut tidak menguntungkan, bahkan membuat perusahaan merugi.
CAESAR AKBAR | FRANCISCA CHRISTY