Survei Ramadan Nielsen: Belanja Iklan TV Naik 14 Persen hingga Soal Mudik

Reporter

Bisnis.com

Jumat, 7 Mei 2021 09:32 WIB

Ilustrasi menonton televisi. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Angka belanja iklan TV tercatat mengalami peningkatan sejak sepekan sebelum Ramadan. Menurut riset terbaru Nielsen, belanja iklan naik 14 persen pada pekan pertama bulan puasa dibandingkan satu pekan sebelum puasa.

Direktur Nielsen Media Cerli Wirsal mengatakan angka belanja iklan pada pekan pertama Ramadan mencapai lebih dari Rp 4.4 triliun. Alokasi belanja iklan, terutama dari kategori online service naik hampir lebih dari dua kali lipat.

"Berbelanja secara online naik secara signifikan dan menjadi cara paling besar yang dilakukan oleh konsumen untuk membeli kebutuhan sehari-hari, selama masa Ramadan," ujar Cerli dalam konferensi pers secara virtual, Kamis, 6 Mei 2021.

Hal ini sejalan dengan kenaikan angka penonton TV sebesar 14 persen dibandingkan dengan periode normal. Pola positif ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kenaikan jumlah pemirsa di jam Sahur, buka puasa, dan setelah salat Tarawih.

Cerli menambahkan, hal yang menjadi penyebab kenaikan pemirsa televisi adalah kenaikan jumlah penonton dari kelas sosial middle dan lower, masing-masing sebesar 14 persen dan 17 persen.

Dalam studinya yang dilakukan 14–21 April 2021 berjudul Special Ramadan Survey, Nielsen menemukan konsumen tetap melakukan belanja secara offline dan cenderung lebih memilih toko modern dibandingkan tradisional.
<!--more-->
“Konsumen tetap haus akan informasi dan hiburan, sebagai pengisi waktu, di mana kebanyakan masih beraktivitas di rumah. Khususnya untuk TV, kami mencatat kelas middle-lower mengonsumsi TV lebih banyak dibandingkan kelas upper. Ini kemungkinan disebabkan kelas upper memiliki akses yang lebih banyak ke sumber informasi dan hiburan lain,” ujarnya.

Temuan kedua Nielsen terkait dengan rencana konsumen melakukan perjalanan baik untuk mudik ataupun berlibur. Kendati pemerintah sudah mengeluarkan larangan mudik di awal April, sekitar 30 persen dari responden tetap menjawab akan melakukan perjalanan liburan. Sementara 59 persen menyatakan mereka tidak akan melakukan perjalanan mudik.

"Dibandingkan tahun lalu, jumlah orang yang menyatakan akan melakukan perjalanan mudik semakin besar. Sepertinya banyak konsumen yang mempercepat perjalanan mudiknya, karena kebanyakan aktivitas juga masih dilakukan secara online,” ujar.

Dalam temuan ketiga, Nielsen menemukan kepercayaan diri konsumen untuk melakukan aktivitas di luar rumah, seperti mengunjungi tempat wisata, mengunjungi rumah kerabat dan berbuka puasa bersama.

"Hal tersebut dinilai sebagai tanda-tanda yang sangat baik untuk industri, tetapi ini juga menjadi sinyal untuk penyebaran Covid-19, karena aktivitas di luar rumah," kata Cerli soal Special Ramadan Survey Nielsen.

BISNIS

Baca juga: Rekor, Transaksi Harbolnas 12.12 Tembus Rp 9,1 Triliun

Berita terkait

5 Cara Menghilangkan Iklan di HP Android Secara Aman

18 jam lalu

5 Cara Menghilangkan Iklan di HP Android Secara Aman

Berikut ini tata cara menghentikan iklan pop-up di ponsel Android melalui mode aman, notifikasi aplikasi, layar beranda, hingga pusat iklan Google.

Baca Selengkapnya

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

3 hari lalu

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

BFI Finance mencatat laba bersih terkumpul pada kuartal I sebesar Rp 361,4 miliar.

Baca Selengkapnya

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

5 hari lalu

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

Gopay menyalurkan zakat dan donasi dengan total Rp 31 miliar yang terkumpul selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

Mudik Hemat Bersama All-New Yaris Cross

6 hari lalu

Mudik Hemat Bersama All-New Yaris Cross

Dengan 1 liter bahan bakar mampu menempuh jarak 31 kilometer. dipadukan dengan tenaga elektrik, jadi semakin irit. Keluarga juga nyaman karena di atap terdapat Panoramic Glass Roof with Power Sunshade.

Baca Selengkapnya

Evaluasi Angkutan Lebaran 2024, MTI Minta Pemerintah Lakukan Pengawasan Angkutan Gelap

8 hari lalu

Evaluasi Angkutan Lebaran 2024, MTI Minta Pemerintah Lakukan Pengawasan Angkutan Gelap

Wakil Ketua MTI Djoko Setijowarno memaparkan catatan evaluasi transportasi selama momentum Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Kemenag Fasilitasi Ribuan Warga Balik ke Tempat Kerja setelah Mudik

9 hari lalu

Kemenag Fasilitasi Ribuan Warga Balik ke Tempat Kerja setelah Mudik

Kemenag mamfasilitasi ribuan warga untuk balik dari kampung ke tempat kerja mereka di Jakarta setelah mudik.

Baca Selengkapnya

Penumpang Masih Padati Stasiun di KAI Daop 9 Jember hingga Sepekan Pasca Lebaran

11 hari lalu

Penumpang Masih Padati Stasiun di KAI Daop 9 Jember hingga Sepekan Pasca Lebaran

Penumpang kereta api di wilayah PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Daerah Operasi 9 Jember masih cukup tinggi.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

11 hari lalu

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya

3,3 Juta Orang Mudik - Balik dengan Kereta Api Tahun Ini

12 hari lalu

3,3 Juta Orang Mudik - Balik dengan Kereta Api Tahun Ini

KAI mencatat jumlah penumpang kereta api selama masa libur Lebaran atau dari 5-16 April 2024 mencapai 3.360.139 orang.

Baca Selengkapnya

Ribuan kecelakaan Lalu Lintas Kerap Terjadi Setiap Musim Mudik dan Arus Balik lebaran, Ini Data 5 Tahun Terakhir

12 hari lalu

Ribuan kecelakaan Lalu Lintas Kerap Terjadi Setiap Musim Mudik dan Arus Balik lebaran, Ini Data 5 Tahun Terakhir

Jumlah kecelakaan lalu lintas saat mudik dan arus balik dalam 5 tahun terakhir berkisar di angka 1000 hingga 2000-an insiden.

Baca Selengkapnya