Sri Mulyani: Pemulihan Ekonomi Global Terus Dibayangi Lonjakan Kasus Covid-19
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Senin, 3 Mei 2021 17:25 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan optimisme terhadap pemulihan ekonomi global terus dibayangi dengan melonjaknya kasus Covid-19 secara global di berbagai negara.
"Ini bayangan dan downside risk pertumbuhan ekonomi global yang sejatinya meningkat secara cukup baik," ujar dia dalam konferensi video, Senin, 3 Mei 2021.
Kendati demikian, ia menuturkan tren dari penguatan kinerja perekonomian global berlanjut pada 2021. Hal ini tercermin dari menguatnya Purchasing Managers' Index dan meningkatnya volume perdagangan global serta harga komoditas.
"World Economic Forum IMF pada April 2021 telah merevisi ke atas proyeksi pertumbuhan global 2021 dari 5,5 persen prediksi pertumbuhan ekonomi 2021 menjadi 6,0 persen," ujarnya.
Di dalam negeri, arah pemulihan ekonomi domestik terlihat sejalan dengan menurunnya kasus covid 19 dan didukung perkembangan program vaksin secara nasional. Ia mengatakan progress vaksinasi berjalan cukup baik dengan jumlah dosis vaksin diberikan telah mencapai 20 juta per 30 april 2021.
Selain itu, menurut Sri Mulyani, hingga Maret 2021 sejumlah indikator ekonomi juga menunjukan arah perbaikan. Misalnya saja data PMI telah berada pada zona ekspansi. Teranyar, PMI Indonesia kembali meningkat ke level 54,6, dari sebelumnya 53,2 pada Maret 2021.
<!--more-->
"Data PMI yang sudah berada pada zona ekspansi melanjutkan tren penguatan sementara itu kinerja ekspor juga terus membaik. Inflasi terkendali pada level relatif rendah," ujar Sri Mulyani. Sementara itu, cadangan devisa mencapai US$ 137,1 miliar. Hal ini setara dengan 10,1 bulan impor.
Sri Mulyani mengatakan momentum penguatan kinerja ekonomi domestik terutama ditopang oleh berlanjutnya kebijakan fiskal ekspansif dan countercyclical pada APBN 2021. Defisit APBN 2021 direncanakan pada level 5,7 persen PDB.
"Program pemulihan ekonomi nasional 2021 meningkat lebih dari 20 persen dibandingkan tahun yang lalu, atau mencapai Rp 699,43 triliun," ujar Sri Mulyani.
BACA: Hardiknas, Sri Mulyani: Terus Pelihara Semangat Belajar Anak-anak Kita
CAESAR AKBAR