Ditanya Soal Rencana Perusahaannya Melantai di Bursa, Bos Gojek: No Comment

Kamis, 29 April 2021 15:01 WIB

Setelah CEO Gojek Nadiem Makarim diangkat menjadi Menteri Pendidikan, Gojek mengangkat Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo sebagai Co CEO Gojek, Kamis 24 Oktober 2019 di Jakarta

TEMPO.CO, Jakarta - Co-CEO Gojek, Kevin Aluwi, enggan berkomentar mengenai rencana perusahaan teknologi itu melantai di pasar modal.

"No comment, nanti saja lah," ujar dia saat ditemui di lokasi vaksinasi Drive Thru untuk mitra Gojek di bilangan Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis, 29 April 2021.

Belakangan, kabar Gojek bakal melakukan penawaran publik perdana alias IPO di bursa santer terdengar. Isu tersebut berembus seiringan dengan rencana merger antara perusahaan tersebut dengan perusahaan e-commerce, Tokopedia.

Dilansir dari KrASIA, Kamis, 14 April 2021, informan yang tidak disebutkan namanya menyampaikan pembahasan mengenai merger terus dilakukan. Kesepakatan itu diharapkan bisa rampung pada April 2021.

Gabungan keduanya diperkirakan akan melahirkan sebuah perusahaan senilai US$18 miliar. Nantinya perusahaan gabungan tersebut diberi nama GoTo dan akan diisi oleh para pemimpin senior dari kedua perusahaan, termasuk co-CEO Gojek Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi, serta CEO Tokopedia William Tanuwijaya dan Presiden Tokopedia Patrick Cao.

Advertising
Advertising

GoTo akan menyediakan layanan yang berupa perjalanan, e-commerce, pengiriman makanan, pembayaran, dan logistik. Dalam laporan lain, Gojek dikatakan memiliki 60 persen saham di entitas bersama itu, dan Tokopedia 40 persen sisanya.

Adapun Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna Setya, mengatakan hingga Senin malam, 26 April 2021, PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau Gojek belum masuk ke dalam daftar perusahaan yang akan melantai di pasar modal.

"Belum ada nama sebagaimana yang ditanyakan di pipeline Bursa sampai dengan saat ini," ujar Nyoman kepada wartawan, Senin malam, 26 April 2021.

Nyoman sebelumnya mengatakan bahwa sampai dengan tanggal 21 April 2021, terdapat 19 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI yang saat ini masih menjalani proses evaluasi.

"Untuk nilai estimasi fundraised di atas 5 triliun belum dapat kami sampaikan karena dari 19 perusahaan tersebut belum ada yang terbentuk harga penawarannya," ujar Nyoman.

CAESAR AKBAR | BISNIS

Baca Juga: Santer Kabar Gojek Segera IPO, Simak Penjelasan BEI

Berita terkait

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

3 hari lalu

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

Tokopedia, Shopee dan Lazada menaikkan biaya layanan hingga 6.5 persen untuk mitra penjual, pelaku UMKM diminta tidak naikkan harga.

Baca Selengkapnya

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

4 hari lalu

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

Platform e-commerce Tokopedia membeberkan alasan menaikkan biaya layanan merchant pada 1 Mei 2024 mendatang

Baca Selengkapnya

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

4 hari lalu

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

E-Commerce Communications Director Shop Tokopedia, Nuraini Razak mengungkap tren belanja sepanjang Ramdan dan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

5 hari lalu

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

Gopay menyalurkan zakat dan donasi dengan total Rp 31 miliar yang terkumpul selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Jumlah Pelaku Usaha Perempuan di Sejumlah Wilayah Naik 2,5 Kali Lipat

9 hari lalu

Hari Kartini, Jumlah Pelaku Usaha Perempuan di Sejumlah Wilayah Naik 2,5 Kali Lipat

Hari Kartini diperingati masyarakat dalam berbagai cara. Semakin tingginya jumlah pelaku usaha perempuan, bisa jadi cara apresiasi perjuangan Kartini.

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

11 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

13 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

13 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

Baca Selengkapnya

Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

14 hari lalu

Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

Dua kebijakan Kemendikbud dapat sorotan publik, soal Pramuka tak lagi jadi ekskul wajib dan seragam sekolah.

Baca Selengkapnya