TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna Setya, mengatakan hingga saat ini PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau Gojek belum masuk ke dalam daftar perusahaan yang akan melantai di pasar modal.
"Belum ada nama sebagaimana yang ditanyakan di pipeline Bursa sampai dengan saat ini," ujar Nyoman kepada wartawan, Senin malam, 26 April 2021.
Nyoman sebelumnya mengatakan bahwa sampai dengan tanggal 21 April 2021, terdapat 19 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI yang saat ini masih menjalani proses evaluasi.
"Untuk nilai estimasi fundraised di atas 5 triliun belum dapat kami sampaikan karena dari 19 perusahaan tersebut belum ada yang terbentuk harga penawarannya," ujar Nyoman.
Apabila dirinci berdasarkan asetnya, Nyoman mengatakan perusahaan yang berada di pipeline tersebut antara lain enam perusahaan aset skala kecil atau di bawah Rp 50 miliar, delapan perusahaan aset skala menengah atau aset di antara Rp 50 miliar sampai dengan Rp 250 miliar. Selain itu ada lima aset skala besar atau di atas Rp 250 miliar.
Belakangan, kabar Gojek bakal melakukan penawaran publik perdana alias IPO di bursa santer terdengar. Isu tersebut berembus seiringan dengan rencana merger antara perusahaan tersebut dengan perusahaan e-commerce, Tokopedia.
Dilansir dari KrASIA, Kamis, 14 April 2021, informan yang tidak disebutkan namanya menyampaikan pembahasan mengenai merger terus dilakukan. Kesepakatan itu diharapkan bisa rampung pada April 2021.
Gabungan keduanya diperkirakan akan melahirkan sebuah perusahaan senilai US$18 miliar. Nantinya perusahaan gabungan tersebut diberi nama GoTo dan akan diisi oleh para pemimpin senior dari kedua perusahaan, termasuk co-CEO Gojek Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi, serta CEO Tokopedia William Tanuwijaya dan Presiden Tokopedia Patrick Cao.
GoTo akan menyediakan layanan yang berupa perjalanan, e-commerce, pengiriman makanan, pembayaran, dan logistik. Dalam laporan lain, Gojek dikatakan memiliki 60 persen saham di entitas bersama itu, dan Tokopedia 40 persen sisanya.
CAESAR AKBAR | BISNIS
Baca: Kala Mendag Lutfi Cerita Gajinya Lebih Rendah dari Penjual Martabak di Gojek