Foto udara aktivitas pembangunan jalan tol Medan Kualanamu di Medan, Sumatera Utara. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
TEMPO.CO, Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk melalui anak usahanya PT Waskita Toll Road melakukan divestasi saham senilai Rp 824 miliar untuk konsesi ruas Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi. Saham sebesar 30 persen untuk ruas jalan bebas hambatan itu dibeli investor Kings Ring Limited--grup usaha Road King Expressway (RKE)--asal Hong Kong.
“Beberapa ruas lain masih dalam proses negosiasi dan dalam tahap studi oleh Investor,” ujar President Director Waskita Destiawan Soewardjono dalam keterangannya, Kamis, 22 April 2021.
Jalan Tol Medan-Kualanamu-TebingTinggi memiliki ruas sepanjang 61,7 kilometer. Jalan tol ini tersebut mulai beroperasi sejak 2016. Saat pembangunannya, jalan ini membutuhkan nilai investasi mencapai Rp 4,9 triliun.
Perjanjian jual-beli saham jalan tol diteken oleh PT Jasa Marga Kualanamu Tol dan Kings Ring Ltd di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis, 22 April. Pihak Waskita diwakili oleh Direktur Utama Waskita Toll Road Septiawan Andri Purwanto. Sedangkan Kings Ring Ltd diwakili oleh CEO Road King Expressway Fung Tat Sun Patrick.
Destiawan mengatakan ini bukan kali pertama Waskita menjalin kerja sama dengan RKE. Pada 2019, Waskita melepas 40 persen saham ruas Jalan Tol Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono kepada salah satu anak usaha perusahaan tersebut.
Destiawan menjelaskan transaksi divestasi ini merupakan langkah awal dari program divestasi sembilan jalan ruas tol yang diselesaikan Waskita para tahun ini. <!--more--> Program divestasi ruas tol sejalan dengan strategi Waskita meningkatkan kinerja dengan asset recycle. Sebagai pengembang jalan tol, Destiawan mengatakan perusahaannya ingin memperoleh keuntungan lewat proses investasi, konstruksi, kan divestasi.
Dengan divestasi ini, Waskita mendapatkan dana segar dari investor serta dapat mengembalikan kapasitas pendanaan lewat dekonsolidasi utang investasi jalan tol. Dana segar yang diperoleh Waskita dari hasil divestasi akan dialokasikan untuk memenuhi kewajiban kepada kreditur serta digunakan sebagai tambahan modal kerja dan investasi proyek infrastruktur lainnya.
Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia
1 hari lalu
Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia
Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.