Cerita di Balik Berhentinya Program Bantuan Sosial Tunai pada April 2021

Minggu, 11 April 2021 13:15 WIB

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy (kiri) bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini (kedua kiri) meninjau proses penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sembako e-Warung KUbe di Kampung Gulon, Jebres, Solo, Jawa Tengah, Jumat 29 Januari 2021. Dalam kunjungannya ke Solo, Menko PMK bersama Mensos meninjau sejumlah penyaluran bantuan sosial tunai dan mengunjungi Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BBRSPDF) Prof. Soeharso. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sosial Tri Rismaharini telah mengumumkan program Bantuan Sosial Tunai (BST) resmi berakhir pada April 2021 dan tidak diperpanjang dengan alasan tidak ada anggaran. Akan tetapi, Kementerian Keuangan justru belum menerima usulan apapun dari Risma untuk kebutuhan anggaran perpanjangan program ini.

"Sejauh ini belum ya," kata Direktur Anggaran Bidang Pembangunan Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Kemenkeu, Purwanto, saat dihubungi di Jakarta, Minggu, 11 April 2021.

Baca Juga: Dinas Sosial DKI Sebut Kasus Pemotongan Bansos Tunai Terjadi di Sejumlah RT/RW

Menurut dia, Kemenkeu saat ini dalam posisi menunggu saja. Purwanto menyebut pihaknya memang tidak bisa menjanjikan pasti ada anggaran untuk berapapun kebutuhan yang diajukan Risma.

Tapi jika memang ada usulan, maka Kemenkeu akan menganalisis kecukupan anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang tersedia untuk program ini dan program bantuan sosial lainnya. "Kami masih ada beberapa cadangan di klaster perlindungan sosial," kata dia.

Advertising
Advertising

Lalu jika usulan sudah masuk, pembahasan bersama akan dilakukan. Barulah nantinya Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang akan memutuskan kelanjutan dari program BST ini dalam sidang kabinet.

Dari informasi yang dihimpun Tempo, Kemenkeu bisa saja menyesuaikan anggaran untuk perpanjang program BST ini sepanjang ada usulan. Hanya saja, sejauh ini memang Risma yang belum mengusulkan resmi ke Kemenkeu.

BST adalah salah satu program bantuan tunai yang diluncurkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada 4 Januari 2021. Selain BST, ada juga Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Khusus untuk BST, total penerimanya mencapai 10 juta keluarga dengan besaran Rp 300 ribu per keluarga. Anggaran Rp 12 triliun disiapkan untuk penyaluran selama empat bulan, dari Januari sampai April 2021.

Awalnya, bantuan hanya disiapkan sebesar Rp 200 ribu per keluarga selama enam bulan, Januari sampai Juni 2021. Tapi dengan berbagai pertimbangan, bantuannya ditetapkan sebesar Rp 300 per keluarga seperti tahun 202. Namun, jangka waktu diperpendek jadi empat bulan.

Lalu pada 31 Maret 2021, Risma mengumumkan bahwa BST ini tidak akan diperpanjang. "Enggak ada anggaranya untuk itu," kata Risma di Jawa Barat, dikutip dari Antara.

Pernyataan Risma ini kemudian menuai kritikan, salah satunya dari anggota Komisi VIII DPR Hidayat Nur Wahid. Ia menyayangkan sikap Risma yang menghentikan BST.

Menurut dia, pemerintah sudah menyiapkan anggaran Program Pemulihan Ekonomi Nasional yang mencapai Rp 700 triliun sepanjang 2021 "Mensos seharusnya punya daya juang dan memaksimalkan kemampuan blusukannya untuk membela rakyat," kata dia keterangan tertulis pada 5 April 2021.

Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin, Kementerian Sosial, Asep Sasa Purnama, belum memberikan banyak jawaban soal kabar anggaran ini. "Kemenkeu yang mempunyai kewenangan (soal ketersediaan dan penyediaan anggaran)," kata dia saat dihubungi.

Tempo juga mengkonfirmasi soal usulan yang belum diajukan ke Kemenkeu. Asep menyebut masalah ini harus dijawab langsung oleh Risma. Tempo mencoba menghubungi Risma, tapi sampai berita ini diturunkan belum ada jawaban.

Sementara, Kepala Biro Humas Kemensos Sonny W. Manalu menegaskan penyaluran BST tetap akan berakhir April 2021. "Di Kemensos sudah final, kecuali ada ada kebijakan presiden, Kemensos siap menindaklanuti," kata dia saat dihubungi pada 9 April 2021.

Berita terkait

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

1 hari lalu

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

Sebelum membuat motor, Royal Enfield memproduksi sejumlah produk di bawah tanah

Baca Selengkapnya

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

1 hari lalu

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

Wamenkeu Suahasil Nazara mengungkapkan, tingkat pengangguran 2024 telah turun lebih rendah ke level sebelum pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

1 hari lalu

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI mempertanyakan alasan pemerintah menerapkan sistem Kelas Rawat Inap Standar dalam layanan BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Konflik Kepentingan Keluarga, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

1 hari lalu

Konflik Kepentingan Keluarga, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Kementerian Keuangan membebastugaskan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean karena dugaan konflik kepentingan dengan keluarga.

Baca Selengkapnya

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan Kemenkeu, Pengacara Pelapor Minta LKHPN Rahmady Diperiksa

2 hari lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan Kemenkeu, Pengacara Pelapor Minta LKHPN Rahmady Diperiksa

Advokat Andreas mewakili kliennya Wijanto Tirtasana datang ke Kantor Kemenkeu. Dia meminta agar LHKPN Kepala Bea Cukai Purwakarta itu diperiksa

Baca Selengkapnya

Adu Sanggah soal Duit Rp 60 Miliar Seret Kepala Bea Cukai Purwakarta

2 hari lalu

Adu Sanggah soal Duit Rp 60 Miliar Seret Kepala Bea Cukai Purwakarta

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy terseret saling lapor ke polisi dan KPK soal uang Rp 60 miliar yang diduga digelapkan rekan bisnis.

Baca Selengkapnya

Kementerian Keuangan Bebastugaskan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendi Usai Dilaporkan ke KPK

3 hari lalu

Kementerian Keuangan Bebastugaskan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendi Usai Dilaporkan ke KPK

Direktorat Jenderal Bea Cukai telah membebatugaskan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy sejak 9 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Viral Peti Jenazah Bayar Bea Masuk 30 Persen, Pengurus Jenazah Luar Negeri: Bisa Jadi Salah Urus

3 hari lalu

Viral Peti Jenazah Bayar Bea Masuk 30 Persen, Pengurus Jenazah Luar Negeri: Bisa Jadi Salah Urus

Pengambilan peti jenazah dari luar negeri tak sepenuhnya bebas biaya. Bea Cukai menetapkan biaya resmi dengan rincian tertentu.

Baca Selengkapnya

Ramai Peti Jenazah Kena Bea Masuk 30 Persen, Kemenkeu: Tak Ada Penetapan Pungutan

3 hari lalu

Ramai Peti Jenazah Kena Bea Masuk 30 Persen, Kemenkeu: Tak Ada Penetapan Pungutan

Kementerian Keuangan memastikan peti jenazah tidak termasuk dalam barang yang dikenakan bea masuk dan pajak dalam rangka impor

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon dari PDIP di Pilkada Jakarta

4 hari lalu

Kata Pakar Soal Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon dari PDIP di Pilkada Jakarta

Pakar menyayangkan apabila Sri Mulyani harus turun untuk mengurus pemerintahan daerah kalau maju di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya