Kemenhub Akan Kembalikan Lagi Sebagian Penerbangan dari Bandung ke Kertajati
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Sabtu, 3 April 2021 15:47 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana merencanakan sejumlah langkah untuk membuat Bandar Udara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat, dapat berfungsi lebih optimal dan efisien.
Langkah pertama adalah mengembalikan sebagian penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara di Bandung, Jawa Barat, ke Bandara Kertajati untuk menata kembali rute penerbangan di kedua bandara tersebut. Selain itu, juga dapat menanggulangi kepadatan di Bandar Udara Husein Sastranegara.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Novie Riyanto menjelaskan bahwa pihaknya telah mengambil langkah untuk memperlancar proses penataan rute terhadap dua bandara tersebut.
"Kami telah meminta kepada stakeholder terkait untuk mempersiapkan sarana dan prasarana bandara, penyesuaian izin bagi Badan Usaha Angkutan Udara Niaga Berjadwal, penataan rute dan koordinasi perubahan slot penerbangan", ujar Novie dalam keterangan tertulis, Sabtu, 3 April 2021.
Setelah penataan rute penerbangan tersebut selesai, kata Novie, seluruh stakeholder penerbangan wajib segera mensosialisasikan secara intensif kepada masyarakat, sehingga masyarakat dapat terinformasikan secara baik.
Sebelumnya, Kemenhub mengembalikan sejumlah penerbangan maskapai niaga berjadwal jenis jet dari Bandara Internasional Jawa Barat atau Bandara Kertajati ke Bandara Husein Sastranegara Bandung mulai 20 Agustus 2020. Kebijakan itu berkaitan dengan upaya pemerintah meningkatkan kembali animo masyarakat untuk melakukan perjalanan menggunakan transportasi udara.
<!--more-->
Langkah kedua, Kemenhub berusaha mengoptimalkan konektivitas antara Bandara Kertajati dengan Pelabuhan Patimban. Kedua infrastruktur transportasi ini diharapkan akan menstimuliasi arus barang jasa dan logistik di kawasan industri yang ada di Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah.
Selain itu Dirjen Novie menambahkan bahwa konektivitas tersebut dapat lebih lancar apabila jalur akses Tol Cisumdawu rampung dikerjakan.
"Bandar Udara Kertajati belum berfungsi optimal karena akses Tol Cisumdawu yaitu jalan tol dari Bandung ke bandara hingga saat ini masih belum rampung. Namun demikian, Kementerian PUPR sudah menyampaikan bahwa kemungkinan besar Desember 2021 akan selesai dan terhubung. Artinya pergerakan penumpang di Kertajati akan menjadi lebih baik setelah Desember 2021," kata Novie.
Yang ketiga, selain pembangunan Tol Cisumdawu, pemerintah merancang strategi lain untuk mengoptimalkan fungsi Bandara Kertajati. Bandara ini nantinya juga akan memberangkatkan calon jamaah haji dan umroh asal Jawa Barat, dan juga jamaah dari Jawa Tengah bagian selatan dan barat.
"Sesuai dengan arahan Presiden, bahwa nanti setidaknya keberangkatan para calon jamaah haji dan umroh yang berasal dari Jawa Barat maupun beberapa wilayah Jawa Tengah nantinya akan dikonsentrasikan di Bandar Udara Kertajati", ujarnya.
Yang terakhir, Kemenhub akan menjadikan Bandara Kertajati sebagai pusat pemeliharaan pesawat atau Maintenance Repair Overhaul (MRO) dalam rangka mengembangkan bisnis non penumpang di bandara tersebut.
<!--more-->
Kemenhub telah berdiskusi dengan TNI AU agar bisa melakukan perawatan pesawat milik TNI di Bandar Udara Kertajati. Selain itu, Kemenhub juga sudah melakukan koordinasi dengan PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia Tbk untuk membuka pusat pemeliharaan/perawatan pesawat di Bandar Udara Kertajati.
"Presiden Jokowi juga memberikan instruksi agar tak hanya pesawat milik TNI saja yang melakukan perawatan di Bandar Udara Kertajati ini, tapi juga instansi pemerintahan lainnya seperti Basarnas, BNPB, Kemenhub hingga Kepolisian," tutup Dirjen Novie.
Kemenhub berharap MRO ini nantinya tidak saja digunakan emerintah, tapi juva untuk pesawat swasta yang selama ini melakukan perawatan di luar negeri.
BACA: BPS: Jumlah Kedatangan Penumpang Bandara Kepulauan Riau Anjlok 53,85 Persen
CAESAR AKBAR