TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI memastikan kinerja segmen internasional akan tetap tumbuh signifikan pada tahun ini.
Direktur Treasury dan Internasional BNI Henry Panjaitan mengatakan perseroan akan fokus pada transaksi trade finance, sejalan upaya membantu Indonesia dalam mendongkrak ekspor.
"Kami akan fokus ke perusahaan-perusahaan transaksi ekspor dengan pembiayaan kompetitif dan keberadaan dari cabang luar negeri dimungkinkan untuk membantu pembiayaan bagi supplyer Indonesia yang punya anak usaha di luar negeri," katanya pada Senin, 29 Maret 2021.
Per Desember 2020 pembiayaan cabang luar negeri memiliki porsi 18 persen dari total kredit korporasi di head office. BNI menargetkan segmen ini mampu naik 15 persen pada 2021.
Dia menjelaskan BNI pun akan fokus ke sektor ekonomi industri perdagangan dan manufaktur, di mana para debiturnya adalah yang memiliki bisnis di luar negeri "Ini merupakan suatu kelebihan yang ada di BNI dengan konsep value chain kami, terutama di segmen korporasi," kata Henry.
Tahun ini, BNI optimistis pertumbuhan kredit akan lebih kencang. Direktur Corporate Banking BNI Silvano Winston Rumantir sebelumnya menyampaikan kinerja ekonomi akan lebih baik pada 2021. Perseroan pun memiliki amunisi berupa likuiditas dan permodalan yang cukup untuk meningkatkan kinerja fungsi intermediasi. <!--more--> "Pertumbuhan kredit kami akan membaik secara moderat pada kisaran 6 sampai 9 persen," katanya dalam paparan kinerja 2020 BNI, 29 Januari 2021.
Sepanjang 2020, BNI mencatatkan penyaluran kredit secara konsolidasi senilai Rp 586,21 triliun, naik 5,3 persen yoy dari Rp 556,77 triliun.