Sri Mulyani: KSSK Godok Kebijakan untuk Dorong Bank Turunkan Bunga Kredit

Selasa, 2 Maret 2021 09:36 WIB

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dan Menkeu Sri Mulyani melakukan peletakan batu pertama secara simbolis dalam seremoni pembangunan gedung Indonesia Financial Center di LOT-1, SCBD, Jakarta Selatan, Selasa, 2 April 2019. Nantinya, sebagian gedung Indonesia Financial Center itu akan dimanfaatkan sebagai kantor pusat OJK. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) tengah menggodok kebijakan yang bisa mendorong penurunan suku bunga kredit di perbankan.

Bank Indonesia (BI) bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan atau OJK dan Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS, kata Sri Mulyani, tengah mengkaji penetapan suku kredit atau lending rate di perbankan.

"Kita memang di dalam pembahasan ini antara BI, OJK dan LPS akan semakin meneliti apa yang disebut proses pembentukan penetapan lending rate di masing-masing bank," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers, Senin, 1 Maret 2021.

OJK, menurut Sri Mulyani, sebenarnya pernah menyampaikan bahwa perbankan telah melaporkan dasar-dasar penetapan suku bunga pinjamannya. Dari satu bank dan bank lain penetapan lending rate berbeda-beda.

Hal ini tergantung pada kesehatan perbankan, neraca perbankan, cost of fund hingga faktor tersebut membentuk lending rate. "Sehingga tidak bisa dibuat satu generalisasi dari policy ini," ujarnya.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Ia juga menegaskan bahwa KSSK yang berisi perwakilan Kemenkeu, BI, OJK, LPS ingin melihat transmisi suku bunga acuan berjalan dengan lancar. Hal ini dipastikan bakal turut dibahas dalam pertemuan KSSK bulan ini.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan pemerintah akan terus mengkomunikasikan masalah suku bunga ini. "Karena memang salah satu yang diminta ke perbankan adalah agar penurunan BI rate dan lending rate bisa ditransmisikan ke konsumen," ujarnya.

Saat ini, dia melihat spread suku bunga kredit dan suku bunga acuan dari BI masih lebar. "Walaupun, single digit, tetapi masih di atas 9,75 persen."

Selain Sri Mulyani dan Airlangga Hartarto, sejumlah pihak sudah sering kali mengkritik kalangan perbankan yang belum juga menurunkan bunga kredit meski bank sentral telah memangkas suku bunga acuannya. Hal ini juga dikeluhkan oleh para pengusaha yang kesulitan berekspansi dengan bunga kredit tinggi di masa pandemi seperti sekarang.

BISNIS

Baca: Insentif PPnBM, Sri Mulyani: Yang Mau Beli Mobil Sebaiknya Sekarang Sampai Mei

Berita terkait

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

2 jam lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

2 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

4 jam lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

14 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

17 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

1 hari lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

2 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya