Sriwijaya Air Tanggapi Laporan Investigasi Awal KNKT Soal Kecelakaan SJ 182

Kamis, 11 Februari 2021 05:21 WIB

Rekan pilot Sriwijaya Air SJ-182 Kapten Afwan hadir untuk memberikan penghormatan terakhir sebelum dimasukkan ke dalam mobil ambulans di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta, Sabtu, 30 Januari 2021. Selain Kapten Afwan, tim DVI juga mengidentifikasi dua korban lainnya atas nama Suyanto dan Riyanto. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta – Maskapai penerbangan Sriwijaya Air menanggapi laporan investigasi awal Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT atas kecelakaan SJ 182 di Kepulauan Seribu yang menewaskan 62 orang penumpang, pilot, dan awak kabin. Direktur Utama Sriwijaya Air Jefferson Jauwena mengatakan perusahaannya mendukung investigasi tersebut hingga kelar.

“Posisi Sriwijaya Air adalah kami akan terus memberikan dukungan penuh kepada KNKT selama proses investigasi ini berlangsung,” ujar Jefferson dalam keterangan tertulis pada Rabu, 10 Februari 2021.

Adapun saat ini, KNKT masih membutuhkan waktu untuk menyelesaikan proses investigasinya. KNKT juga masih mencari memori kotak hitam cockpit voice recorder atau CVR berisi rekaman percakapan pilot dan co-pilot sebelum kecelakaan berlangsung.

Dalam laporan awalnya, investigator KNKT menemukan sistem autothrottle Sriwijaya Air SJ 182 mengalami anomali. Pergerakan sistem pengatur daya atau gas ini terekam dalam data yang dilaporkan KNKT pada investigasi awal kecelakaan pesawat.

“Autothrottle mengalami anomali, yang kiri mundur terlalu jauh, sedangkan yang kanan benar-benar tidak bergerak atau macet. Namun kami belum tahu sampai saat ini apakah ada kerusakan,” ujar Ketua Subkomite Investigasi Udara KNKT Nurcahyo.

Advertising
Advertising

Autothrottle merupakan sistem pengatur gas yang memungkinkan pilot menentukan kecepatan (speed) dan dorongan (thrust) pesawat secara otomatis. Dalam sistem kecepatan, autothrottle berguna untuk mengatur penerbangan pesawat dalam batas yang aman.

<!--more-->

Sedangkan pengaturan thrust memungkinkan pilot menyetel kekuatan pendorong pesawat untuk berbagai aktivitas, seperti lepas landas serta menaikkan dan menurunkan ketinggian, juga saat mendarat.

Berdasarkan kronologi penerbangan yang disampaikan KNKT, saat pesawat berada di ketinggian 8.150 kaki, tuas pengatur tenaga atau throttle SJ 182 sebelah kiri bergerak mundur sehingga tenaga berkurang. Sedangkan posisi throttle kanan tetap. Kondisi ini terjadi pada 14.39 WIB atau satu semenit sebelum pesawat mengalami kecelakaan.

Enam hari sebelum kecelakaan terjadi, KNKT menemukan bahwa pilot melaporkan authrottle SJ 182 tidak berfungsi dan dilakukan perbaikan dengan hasil baik. Pada 4 Januari, authrottle dilaporkan kembali tidak berfungsi. Perbaikan dilakukan dan belum berhasil sehingga dimasukkan pada daftar penundaan perbaikan atau DMI.

Nurcahyo mencatakan DMI adalah hal yang biasa. Penundaan itu umumnya dapat dilakukan sampai sepuluh hari. Pada 5 Januari, pesawat dilaporkan kembali melalui perawatan dan DMI ditutup. Dengan begitu pada 9 Januari atau saat pesawat mengalami kecelakaan, tidak terdapat catatan adanya DMI di buku aircraft maintenance log.

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan anomali yang dialami sistem autothrottle belum bisa diartikan sebagai kondisi malfungsi. “Mungkin gejala kerusakan ada di autrotottle, tapi kerusakan ada di tempat lain,” katanya.

KNKT saat ini sedang meneliti adanya perubahan-perubahan yang terjadi pada sistem autothrottle. Menurut Seorjanto, penelitian ini melibatkan 13 komponen yang berhubungan dengan sistem pengatur kecepatan tersebut.

BACA: Berita Terkini, KNKT: Sistem Autothrottle Sriwijaya Air SJ 182 Mengalami Anomali

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

14 jam lalu

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

Tak semua maskapai penerbangan membolehkan penumpang bawa hewan peliharaan, pastikan tahu berikut sebelum beli tiket.

Baca Selengkapnya

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

15 jam lalu

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

Bark Air merupakan layanan perjalanan udara pertama yang memungkinkan anjing menikmati penerbangan kelas satu.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

3 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

3 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

4 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Pramugari dan Pilot Tidur saat Penerbangan Jarak Jauh?

4 hari lalu

Bagaimana Pramugari dan Pilot Tidur saat Penerbangan Jarak Jauh?

Penerbangan jarak jauh butuh awak kabin yang lebih banyak karena pramugari dan pilot punya waktu istirahat.

Baca Selengkapnya

Pelita Air Resmi Buka Penerbangan Langsung Kendari-Jakarta

4 hari lalu

Pelita Air Resmi Buka Penerbangan Langsung Kendari-Jakarta

Maskapai Pelita Air secara resmi membuka rute penerbangan baru Bandara Haluoleo Kendari-Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Banten.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

4 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Pesawat Komersial Terbang di Ketinggian 35.000 Kaki

4 hari lalu

Alasan Mengapa Pesawat Komersial Terbang di Ketinggian 35.000 Kaki

Ketinggian jelajah pesawat komersial biasanya berkisar antara 30.000 dan 42.000 kaki. Perbedaan itu tergantung jenis pesawat dan arah penerbangan.

Baca Selengkapnya

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

5 hari lalu

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

Rencana pemerintah memberlakukan penarikan iuran pariwisata di tiket pesawat dinilai berpotensi melanggar undang-undang.

Baca Selengkapnya