Sri Mulyani Klaim RI Diuntungkan karena Imbal Hasil Surat Utang Terus Turun
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 27 Januari 2021 15:01 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bunga yang dibayarkan Indonesia terhadap surat utang dalam bentuk mata uang rupiah bertenor 10 tahun, turun atau semakin rendah dan kini mencapai 16,99 persen. Hal itu karena imbal hasil dari surat berharga negara dalam bentuk mata uang rupiah bertenor 10 tahun turun hingga akhir 2020.
"Itu artinya membaik, price-nya tinggi, yield-nya turun, jadi bunga yang kita bayar lebih rendah," kata Sri Mulyani rapat dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat secara virtual, Rabu, 27 Januari 2021.
Dibanding dengan Thailand yang imbal hasil surat utangnya hanya turun 10,66 persen, menurut dia, Indonesia lebih baik. Begitu juga bila ketimbang India yang yield obligasinya turun 9,78 persen, imbal hasil surat utang Indonesia jauh lebih baik. Begitu juga ketika dibandingkan dengan Rusia yang imbal hasil surat utangnya turun 7 persen.
Sementara itu, Brasil justru imbal hasil surat utang naik sebesar 1,81 persen. Begitu juga Korea Selatan dan Turki masing-masing naik sebesar 2,92 persen dan 5,39 persen.
"Apalagi dibanding Brasil yang kondisi keuangannya sekarang tidak bagus bahkan Korsel dan Turki yang situasi ekonominya tidak terlalu baik," kata dia.
<!--more-->
Sedangkan jika dibandingkan Filipina, penurunan imbal hasil surat berharga negaranya jauh lebih rendah, karena yield dari surat utang Filipina turun hingga 35,11 persen pada 2020. Sedangkan Meksiko turun 19,65 persen dan Malaysia mencapai minus 19,06 persen.
Adapun imbal hasil untuk surat berharga dalam bentuk dolar Amerika Serikat bertenor 10 tahun, Sri Mulyani, penurunannya jauh lebih baik, yaitu mencapai 30,3 persen.
Penurunan itu jauh lebih baik dari penurunan imbal hasil surat utang Meksiko dalam bentuk dolar yang sebesar 17,1 persen, Brasil 12,8 persen dan Turki yang turun hanya 11,7 persen.
"Menunjukkan kinerja yang sangat baik, menurun hingga 30 persen bahkan lebih baik dari Meksiko, Brasil dan lagi-lagi Turki yang kondisi ekonominya tidak lebih baik dari kita," kata Sri Mulyani.
Baca: Sri Mulyani: LPI Setor Dividen ke Pemerintah Maksimum 30 Persen