Kurs Rupiah Menguat ke Rp 14.039 per Dolar AS, Terimbas Sentimen Joe Biden?
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 21 Januari 2021 13:26 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini, Kamis, 21 Januari 2021. Bank Indonesia mencatat kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) di angka Rp 14.039 per dolar AS, menguat 26 poin atau 0,18 persen dari posisi Rp 14.065 pada Selasa lalu.
Data Bloomberg memperlihatkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka menguat 22,5 poin atau 0,16 persen ke level Rp 14.012. Adapun, indeks dolar dibuka terkoreksi 0,14 persen ke level 90,3490.
Sejumlah analis sudah memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bakal kembali menguat pada perdagangan hari ini. Salah satu pemicunya adalah sentimen luar negeri yakni pelantikan presiden Amerika Serikat ke-46 Joe Biden.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi, misalnya, menyebutkan, salah satu faktor penopang penguatan rupiah adalah sikap investor yang mencerna komentar dari calon Menteri Keuangan Janet Yellen. “Hari ini nilai rupiah akan kembali menguat di level Rp 14.000 hingga Rp 14.050,” ujarnya melalui keterangan tertulis.
Yellen mengatakan akan mengeluarkan lebih banyak paket bantuan Covid-19 yang berimbas pada kenaikan daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi.
<!--more-->
Sementara Presiden terpilih Joe Biden dan pemerintahannya yang mulai menjabat hari ini. Investor fokus pada proposal paket stimulus US$ 1,9 triliun minggu sebelumnya untuk meningkatkan ekonomi dan mempercepat distribusi vaksin Covid-19.
Adapun dari dalam negeri, kondisi penyebaran covid-19 yang terus meningkat, membuat pemerintah berencana memperpanjang penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk sejumlah daerah di Pulau Jawa dan Pulau Bali. Kebijakan itu untuk menekan laju penularan virus corona Covid-19.
Selain perpanjangan PPKM, pemerintah juga terus menggelontorkan stimulus berupa bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp 300.000. BLT ini diharapkan bisa membantu masyarakat kembali beraktivitas dan masyarakat kembali percaya diri walaupun saat ini Indonesia dalam kondisi pandemi.
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai kinerja rupiah dan indeks harga saham gabungan (IHSG) Indonesia sepanjang 2020 cukup baik. Kondisi rupiah menguat bila dibandingkan dengan negara peers seperti India, Brasil, Turki, dan Afrika Selatan ini menunjukkan perekonomian mulai pulih.
BISNIS
Baca: Joe Biden Resmi Dilantik, Bagaimana Dampaknya ke Pasar Obligasi dan Saham RI?