TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden disebut-sebut bakal menjadi katalis positif bagi pasar obligasi dan saham Indonesia dalam jangka panjang. Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto memperkirakan hal itu karena pelaku pasar masih akan memantau program-program kebijakan yang akan dikeluarkan oleh Biden.
Meski begitu, menurut Ramdhan, pasar menaruh harapan cukup besar pada presiden AS ke-46 tersebut. “Selama pemerintahan Donald Trump, kondisi pasar global, termasuk obligasi, sering bergejolak karena beberapa kebijakan seperti perang dagang dengan China ataupun karena komentar-komentarnya” ujarnya saat dihubungi, Rabu, 20 Januari 2021.
Oleh karena itu, gaya kepemimpinan Biden yang lebih tenang diperkirakan bakal mencoptakan kondisi yang optimal bagi pasar surat utang, baik di AS maupun di negara lain. Terpilihnya Biden yang telah direspons positif oleh pasar dan diyakini akan membawa kebijakan yang lebih akomodatif bagi pasar global, termasuk surat utang Indonesia.
Ramdhan menyebutkan katalis tersebut bakal memicu minat investor asing untuk memasuki atau kembali ke obligasi Indonesia. Hal ini terjadi seiring dengan kenaikan permintaan dan likuiditas global yang muncul dari paket stimulus dari Amerika Serikat.