Pengguna KRL Yogyakarta - Solo Ditargetkan Tembus 29 juta Orang pada 2035

Kamis, 21 Januari 2021 06:31 WIB

Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi dibantu petugas memeriksa tiket bus di Terminal Pulo Gebang, Jakarta, Kamis, 31 Desember 2020. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengunjungi Terminal Terpadu Pulo Gebang guna menijau kesiapan angkutan libur panjang Natal dan Tahun Baru 2020 serta meluncurkan aplikasi pemesanan tiket bus digital yakni Jaket Bus. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Perhubungan akan mengembangkan jaringan kereta rel listrik (KRL) Yogyakarta – Solo yang sedang diuji operasi secara terbatas sejak kemarin. Kepala Seksi Pengembangan Jaringan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Awang Meindra, mengatakan lembaganya hanya akan membangun sarana elektrifikasi di rel eksisting, tanpa perlu membangun jalur baru.

“Berbagai kemungkinan pengembangannya sedang dikaji,” ucapnya kepada Tempo, Rabu 20 Januari 2021.

Dikembangkan sejak 2011, KRL perdana di luar kawasan Jabodetabek tersebut ditargetkan beroperasi pada tahun ini, menggantikan kereta aglomerasi Prambanan Ekspres (Prameks) Yogyakarta – Solo. Layanan KRL Prameks disiapkan untuk mengantisipasi lonjakan pengguna Prameks yang sebelum pandemi Covid-19, berdasarkan catatan Kementerian Perhubungan, sudah mencapai 5 juta orang per tahun.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Zulfikri, mengatakan jumlah rata-rata penumpang di jalur sepanjang 60 kilometer itu berkisar 315 ribu orang per hari. Okupansi harian yang didominasi mahasiswa, pekerja, serta wisatawan tersebut diperkirakan masih terus meningkat.

Advertising
Advertising

“Kami prediksi tahun ini potensi penumpangya hampir 6 juta per tahun,” kata dia dalam diskusi virtual, Selasa lalu.

Perkembangan ekonomi di kedua kota itu pun diproyeksi meningkatkan volume perjalanan hingga menembus 29 juta penumpang per tahun pada 2035. Terlebih, Zulfikri, melanjutkan, pemerintah sudah mengelola jalur trek ganda di rute Yogyakarta-Solo.

Dengan demikian, masih ada peluang elektrifikasi jaringan kereta lain di sekitar KRL anyar tersebut. “Kapasitas finansial pemerintah terbatas, jadi dikembangkan bertahap menjangkau kota lainnya juga.”

Berita terkait

Iuran Wisata untuk Siapa

1 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

1 hari lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

1 hari lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

1 hari lalu

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Waspada Potensi Hujan di Mana?

1 hari lalu

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Waspada Potensi Hujan di Mana?

BMKG memprediksi seluruh wilayah Jakarta memiliki cuaca cerah berawan sepanjang pagi ini, Senin 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

1 hari lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

Keberadaan bandara internasional terkadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu wilayah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

2 hari lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

InJourney menilai penyesuaian bandara internasional ini berpengaruh positif terhadap konektivitas udara dan pariwisata Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

2 hari lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

2 hari lalu

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

Bandara yang statusnya diubah dari internasional menjadi domestik masih dimungkinkan untuk kembali berubah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

2 hari lalu

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

Kemenhub memangkas sejumlah bandara internasional yang dinilai belum memanfaatkan perjalanan internasional.

Baca Selengkapnya