KNKT Ungkap Cara Investigasi Jatuhnya Sriwijaya Air bila CVR Tak Ditemukan

Rabu, 13 Januari 2021 19:23 WIB

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono saat ditemui di Posko Evakuasi Sriwijaya Air SJ-182 di JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu, 13 Januari 2021. TEMPO/Francisca Christy R.

TEMPO.CO, Jakarta - Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT akan menempuh beragam cara untuk menginvestigasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182, termasuk seumpama cockpit voice recorder atau CVR yang menjadi bagian dari kotak hitam atau black box tidak ketemu. Adapun CVR sampai saat ini masih dalam proses pencarian.

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan lembaganya akan menganalisis temuan yang terekam dari berbagai sumber, seperti komunikasi pilot dengan air traffic controller hingga flight data recorder atau FDR.

KNKT, kata dia, akan mendeteksi noise atau suara di balik percakapan yang tertangkap sebelumnya.

Baca Juga: Eks Investigator KNKT Duga Cuaca Bukan Faktor Utama Kecelakaan Sriwijaya Air

"Kami akan gunakan segala macam cara. Ketika pilot jawab ke AirNav, kami dengarkan berulang kali bahkan sampai seribu kali," ujar Soerjanto saat ditemui di Posko JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu, 13 Januari 2021.

Soerjanto menerangkan, dari ACT, KNKT memungkinkan mendeteksi bunyi-bunyi khusus yang mengindikasikan terjadinya keadaan tertentu lewat suara yang terkirim ke tower AirNav. KNKT akan mencocokkan bunyi itu dengan 85 macam bunyi yang diberikan oleh pabrikan pesawat.

"Kalau di belakang ada bunyi tet, tot, tetet kami punya contoh suara. Misalnya bunyi tetet itu mesinnya mau mati," ujar KNKT.

Meski demikian, data yang diperoleh investigator dari saluran-saluran seperti ACT hingga FDR, sangat terbatas untuk menarik kesimpulan. Karena itu, penemuan CVR sama pentingnya dengan penemuan black box FDR.

CVR, kata Soerjanto, akan memberikan petunjuk kecelakaan pesawat dari saluran yang terekam di ruang cockpit, yang tidak terekam di saluran lainnya. Bila CVR ditemukan, investigator akan segera mengunduh data tersebut.

Pengunduhan data memerlukan waktu sekitar 2-5 hari. Adapun proses investigasi kecelakaan Sriwijaya Air ini tergantung pada kompleksitas temuannya nanti.

Tim SAR masih mencari CVR di lokasi jatuhnya pesawat di perairan Kepulauan Seribu. Pencarian pada Rabu, 13 Januari, sempat terhenti karena cuaca buruk. Kecepatan angin di tengah laut dengan rata-rata 10-15 knot diperkirakan membuat gelombang meninggi hingga 2,5 meter.


Berita terkait

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

3 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Hendry Lie Pendiri Sriwijaya Air Tersangkut Kasus Timah, Apa Peran dan Dampaknya pada Maskapai?

3 hari lalu

Hendry Lie Pendiri Sriwijaya Air Tersangkut Kasus Timah, Apa Peran dan Dampaknya pada Maskapai?

Kejaksaan Agung menetapkan pendiri Sriwijaya Air Hendry Lie sebagai tersangka kasus dugaan korupsi PT Timah, bagaimana dampaknya ke Maskapai?

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Beruntun di KM 58 Tol Cikampek, Pakar Transportasi Soroti Travel Gelap

20 hari lalu

Kecelakaan Beruntun di KM 58 Tol Cikampek, Pakar Transportasi Soroti Travel Gelap

KNKT telah mengungkapkan, mobil Gran Max penyebab kecelakaan beruntun di Tol Jakarta-Cikampek KM 58 adalah travel gelap.

Baca Selengkapnya

KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT

23 hari lalu

KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT

KNKT memiliki investigator dan sekretariat untuk membantu proses investigasi kecelakaan di Indonesia, termasuk di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

KNKT Soroti 3 Isu Keselamatan di Insiden Kecelakaan Tol KM 58 Cikampek

23 hari lalu

KNKT Soroti 3 Isu Keselamatan di Insiden Kecelakaan Tol KM 58 Cikampek

KNKT menyimpulkan setidaknya ada tiga isu keselamatan yang dilanggar dalam kecelakaan di Tol KM 58 Cikampek hingga menyebabkan 12 orang meninggal.

Baca Selengkapnya

Terkini: Budi Karya Sebut Salatiga ke Semarang Jadi Titik Krusial Arus Balik, Sumber Cuan Prajogo Pangestu Orang Terkaya di Indonesia

23 hari lalu

Terkini: Budi Karya Sebut Salatiga ke Semarang Jadi Titik Krusial Arus Balik, Sumber Cuan Prajogo Pangestu Orang Terkaya di Indonesia

Menhub Budi Karya Sumadi menyebut daerah Salatiga hingga menuju Semarang menjadi titik krusial saat arus balik Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Arus Balik Lebaran Diprediksi Sabtu dan Minggu, Menhub Imbau Masyarakat Berangkat Lebih Awal

23 hari lalu

Arus Balik Lebaran Diprediksi Sabtu dan Minggu, Menhub Imbau Masyarakat Berangkat Lebih Awal

Untuk mengantisipasi kepadatan saat arus balik, Menhub Budi Karya mengimbau pemudik pulang lebih awal sebelum puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Ketua KNKT Sebut Sopir Kelelahan Penyebab Kecelakaan di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Apa Itu KNKT?

23 hari lalu

Ketua KNKT Sebut Sopir Kelelahan Penyebab Kecelakaan di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Apa Itu KNKT?

Ketua KNKT sebut unsur kelelahan sopir menjadi sebab kecelakaan di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek. Ini tugas dan wewenang KNKT.

Baca Selengkapnya

Soal Pilot Ketiduran: Bukan Salah Perusahaan, Cuti Paternity Leave dan Program Capres Anies

45 hari lalu

Soal Pilot Ketiduran: Bukan Salah Perusahaan, Cuti Paternity Leave dan Program Capres Anies

Insiden pilot ketiduran karena kelelahan menjaga bayi yang baru lahir, menimbulkan pemikiran perlunya suami mendapat cuti ketika istrinya melahirkan

Baca Selengkapnya

Tertidur dan Gangguan TIdur: Deretan Gangguan Ekstrem Saat Tidur

52 hari lalu

Tertidur dan Gangguan TIdur: Deretan Gangguan Ekstrem Saat Tidur

Gangguan tidur KLS menyebabkan penderitanya mengalami rasa kantuk yang intens, tertidur, lalu sangat lapar, hiperseksualitas, dan perilaku aneh lain.

Baca Selengkapnya