Basarnas: Operasi Pencarian Pesawat Sriwijaya Air Hari ke-5 Fokus Korban dan CVR
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Rabu, 13 Januari 2021 11:10 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman mengatakan proses evakuasi pesawat Sriwijaya Air SJ-18 pada hari kelima akan berfokus pada pencarian korban dan kotak hitam atau black box cockpit voice recorder (CVR). Pencarian melibatkan 3.300 personel di titik jatuhnya pesawat, yakni di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.
"Sekarang diharapkan CVR juga didapatkan. Tapi tidak konsentrasi ke satu itu larena pencarian dilakukan simultan, yakni pencarian terhadap korban juga difokuskan," kata Rasmab di JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu, 13 Januari 2021.
Selain mengevakuasi korban dan mencari bagian kotak hitam yang masih berada di dalam laut, tim SAR akan mengangkat puing-puing pesawat. Pada pencarian hari sebelumnya, yakni Selasa, 12 Januari, petugas berhasil mengevakuasi 139 kantong jenazah, 26 kantong kecil berisi potongan bangkai pesawat berukuran kecil, dan 26 potongan pesawat besar.
Operasi pencarian dimulai pukul 08.00 WIB. Tim gabungan menerjunkan 54 kapal termasuk perahu karet dan jetski dan 13 unit pesawat. Petugas pun menyiapkan ambulans dengan jumlah yang lebih banyak, yakni 30 unit.
"Karena memang kemarin dapat hasil (kantong jenazah) cukup banyak yang berkaitan dengan korban, jadi ambulans diperbanyak," ucapnya.
Adapun area pencarian di sektor udara rencananya akan diperluas karena alasan arus laut. Rasman beralasan, arus tinggi membawa potongan tubuh korban ke wilayah perairan yang menjauh dari lokasi yang diduga menjadi titik jatuhnya pesawat.
<!--more-->
Sementara itu, evakuasi di area permukaan air difokuskan ke enam sektor dengan titik fokus pencarian garis pantai sejauh 25 nautical mil. Sedangkan pencarian di bawah laut disebar di empat sektor menggunakan side scan sonar, Multibeam echosouder (MBES), ping locator, dan remotely operated underwater vehicle (ROV).
Penyelaman oleh tim pencari dilakukan di area ditemukannya body part, flight data recorder atau FDR, dan serpihan pesawat. Pada pencarian hari keempat sebelumnya, tim gabungan telah menemukan kotak hitam atau black box berisi FDR. FDR adalah rekaman data penerbangan. Tim pun kini tengah mencari bagian black box yang berupa cockpit voice recorder (CVR) atau percakapan dalam kokpit.
Sriwijaya Air SJ-182 yang terbang dari Jakarta menuju Pontianak mengalami kecelakaan pada Sabtu, 9 Januari 2021. Terbang empat menit setelah lepas landas, yakni pukul 14.40 WIB, SJ-182 anjlok dari ketinggian sekitar 10 ribu kaki menuju 250 kaki.
Pesawat dinyatakan hilang kontak, kemudian ditemukan jatuh di perairan sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang. Pesawat milik perusahaan berlogo Ri-Yu itu mengangkut 62 penumpang dalam insiden kecelakaan. Sebanyak 50 orang di antaranya adalah penumpang dan 12 lainnya kru penerbangan, yang enam di antaranya merupakan extra crew (XCU) dan enam lainnya adalah kru aktif.
Baca: Operasi Pencarian Korban Diperluas, Basarnas Duga Potongan Tubuh Terbawa Arus
FRANCISCA CHRISTY ROSANA