Grup Salim Borong Saham Bank Mega Milik Chairul Tanjung Rp 2,7 Triliun

Kamis, 7 Januari 2021 20:19 WIB

Bank Mega. Dok.TEMPO/Panca Syurkani

TEMPO.CO, Jakarta - Grup Salim lewat PT Indolife Pensiontama sah menjadi pemegang saham baru PT Bank Mega Tbk. Bank tersebut dikendalikan oleh Chairul Tanjung lewat CT Corpora.

Adapun transaksi saham Indolife di Bank Mega tersebut tercantum dalam laporan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia untuk transaksi 30 Desember 2020 oleh pemegang saham di atas 5 persen.

Dalam laporan yang dipublikasikan pada Senin, 4 Januari 2021 lalu itu, Indolife memiliki 422.807.744 lembar saham perusahaan dengan kode emiten MEGA setelah transaksi. Jumlah tersebut terdiri dari tiga transaksi, masing-masing 304.610.691 lembar, 22.624.595 lembar, dan 95.572.458.

Data Bloomberg menunjukkan, pada 28 Desember 2020, terjadi transaksi tutup sendiri atau crossing yang melibatkan broker yang sama. Saat itu, terdapat transaksi 304.610.691 lembar saham senilai Rp 2,07 triliun lewat broker Maybank Kim Eng Securities.

Selang dua hari kemudian, per 30 Desember 2020, juga terjadi transaksi crossing sebanyak 95.572.458 lembar saham senilai Rp 663,19 miliar lewat broker Net Sekuritas. Data transaksi di Bloomberg ini setidaknya cocok dengan laporan di KSEI.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Dengan begitu, Indolife telah mengeluarkan Rp 2,7 triliun untuk 402.083.149 lembar saham Bank Mega. Harga saham yang diborong Indolife tersebut diperkirakan mencapai Rp 6.726,33 per lembar, atau di bawah harga pasar. Pada 28 Desember 2020 tercatat harga saham Bank Mega ditutup di level Rp 7.000 sedangkan pada 30 Desember 2020 sebesar Rp 7.200 per lembar.

Masuknya Indolife sebagai pemegang saham Bank Mega menjadikan Grup Salim menjadi pemegang saham terbesar kedua dalam induk konglomerasi keuangan CT Corp itu. Pada 10 Desember 2020 tercatat pemegang saham Bank Mega terdiri atas PT Mega Corpora (58,01 persen) dan publik (41,98 persen).

Bank Mega pada September lalu mencatatkan laba bersih tumbuh 27,8 persen menjadi Rp 1,8 triliun. Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib menyebutkan pihaknya memiliki strategi menjaga profitabilitas yakni fokus pada peningkatan pendapatan melalui pendapatan bunga bersih dan fee base income serta menurunkan biaya.

Kenaikan laba juga disumbang dari meningkatnya fee based income sebesar 3,1 persen menjadi Rp 1,64 triliun. Di sisi lain, penurunan biaya operasional memicu rasio BOPO turun menjadi 71 persen, dari periode yang sama tahun lalu sebesar 74,8 persen.

“Semakin rendah ini menunjukkan semakin efisiennya Bank Mega dalam melakukan kegiatan operasionalnya,” kata Kostaman seperti dikutip dari keterangan resmi, 11 November 2020.

BISNIS

Baca: Gelontorkan Rp 100 Miliar, Chairul Tanjung Kuasai 26 Persen Saham Bank Bengkulu

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

6 jam lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Syariah Meroket 56 Persen menjadi Rp 164,1 Miliar

2 hari lalu

Laba Bersih BTN Syariah Meroket 56 Persen menjadi Rp 164,1 Miliar

BTN Syariah membukukan laba bersih kuartal I 2024 mencapai Rp 164,1 miliar atau tumbuh 56,1 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Bank Jago Bukukan Laba Bersih Rp 22 Miliar per Kuartal I 2024

3 hari lalu

Bank Jago Bukukan Laba Bersih Rp 22 Miliar per Kuartal I 2024

Dana pihak ketiga Bank Jago tumbuh 42 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

4 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

4 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

5 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

6 hari lalu

Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

Laba bank BCA mencapai Rp 12,9 triliun pada kuartal pertama 2024. Ada sejumlah kredit restrukturisasi yang mulai berangsur normal.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

7 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Telkom Catat Laba Bersih Operasi Tumbuh 3,1 persen YoY Dikuartal Pertama 2024

9 hari lalu

Telkom Catat Laba Bersih Operasi Tumbuh 3,1 persen YoY Dikuartal Pertama 2024

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mencatat pendapatan konsolidasi sebesar Rp37,4 triliun atau tumbuh 3,7 persen year on year atau YoY pada akhir kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya