Lanjutkan Penyelesaian Proyek Apartemen, Pengembang Meikarta Klaim Tak Pailit

Rabu, 16 Desember 2020 13:28 WIB

Pekerja tengah menyelesaikan proyek pembangunan apartemen di kawasan Meikarta, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Rabu, 17 Oktober 2018. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - PT Mahkota Sentosa Utama atau MSU, pengembang yang menggarap proyek Meikarta mengklaim tak pailit dan akan terus melanjutkan pembangunan apartemen. Head Of Public Relations Meikarta Jeffry Rawis mengatakan para kreditur telah mendukung dan menyetujui adanya restrukturisasi pembayaran tagihan dan penyelesaian proyek.

“Voting para kreditur/konsumen menghasilkan 99,7 persen suara menyetujui dan percaya penuh kepada MSU untuk melanjutkan proyeknya hingga waktu yang ditentukan,”ujar Jeffry Rawis dalam keterangannya, Selasa, 15 Desember 2020.

Meikarta telah menyelesaikan proyek topping off untuk 28 tower di District 1. Sedangkan di Distrik 2, pengembang yang merupakan entitas Grup Lippo ini telah mulai melakukan topping off 2. Pembangunan dimulai pada 30 November 2020.

Menurut Jeffry, proses serah terima unit telah dilakukan sejak Maret 2020. Hingga akhir November. Dia mengklaim sudah ada lebih dari 500 penghuni yang tinggal di apartemen tersebut.

“Ke depan Meikarta akan terus berkomitmen penuh untuk menyelesaikan pembangunan di Distrik 2, serta berinovasi dalam memenuhi kebutuhan para konsumen dan terus membangun komunikasi positif dengan para konsumen dan para penghuni di kota Meikarta,” ujar Jeffry.

Advertising
Advertising

<!--more-->

MSU sebelumnya resmi ditetapkan dalam keadaan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Sementara (PKPU-S). Perusahaan tersebut juga menunda pembayaran bunga surat utang.

Hal itu disampaikan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) melalui surat yang ditandatangani Direktur KSEI Syafruddin. Dalam surat tersebut tertulis bahwa terkait MSU yang dalam status PKPU sementara, dan dana yang belum efektif di rekening KSEI, maka pembayaran bunga surat utang jangka panjang dolar AS ditunda.

"Surat utang itu ialah Surat Utang Jangka Panjang Mahkota Sentosa Utama I Tahun 2019 Seri A-E," ujar KSEI seperti dikutip dalam surat.

Kelima seri surat utang itu memiliki nilai pokok masing-masing seri US$ 62 juta, US$ 56 juta, US$ 54 juta, US$ 42,38 juta, US$ 4,68 juta. Dengan begitu, total nilai utang mencapai US$ 219,06 juta, atau sekitar Rp 3,07 triliun (asumsi kurs Rp 14.000 per dolar AS).

Adapun kupon tiap seri surat utang itu sebesar 10 persen. Dengan demikian, total bunga yang ditunda pembayarannya oleh pengembang yang terancam pailit itu senilai US$ 21,9 juta atau sekitar Rp 306,6 miliar.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA | BISNIS

Baca: Majelis Hakim Putuskan Nasib Pengembang Meikarta Pekan Depan

Berita terkait

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

5 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

6 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

7 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

7 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

8 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

9 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

9 hari lalu

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

PT PundiKas Indonesia, layanan pinjaman dana online atau pinjol, membantah institusinya telah menjebak nasabah dengan mentransfer tanpa persetujuan.

Baca Selengkapnya

Seorang Istri jadi Korban KDRT Suaminya Karena Tak Berikan Data KTP Untuk Pinjol

10 hari lalu

Seorang Istri jadi Korban KDRT Suaminya Karena Tak Berikan Data KTP Untuk Pinjol

Seorang menjadi korban KDRT karena tidak memberikan data KTP untuk pinjaman online.

Baca Selengkapnya

Tahapan-tahapan Pilkada 2024 yang Digelar Serentak 27 November Mendatang

11 hari lalu

Tahapan-tahapan Pilkada 2024 yang Digelar Serentak 27 November Mendatang

Komisi Pemilihan Umum telah mengeluarkan Peraturan KPU (PKPU) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Tahapan dan Jadwal Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

13 hari lalu

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

BI mencatat jumlah utang luar negeri Indonesia jumlahnya naik 1,4 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya