HUT ke-63, Pertamina: BBM Satu Harga Capai 243 Titik
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Kamis, 10 Desember 2020 16:26 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pada momentum HUT ke-63, PT Pertamina (Persero) menuntaskan target Program BBM Satu Harga sebanyak 243 titik hingga tahun 2020. VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman mengatakan pihaknya sedang menuntaskan target pembangunan lembaga penyalur BBM Satu Harga.
“Alhamdulilah, berkat kerja keras dan semangat Perwira Pertamina untuk melayani energi ke seluruh pelosok tanah air, Pertamina mampu mempersembahkan BBM Satu Harga sebagai kado HUT ke-63 dengan memastikan penyaluran BBM di wilayah 3T semakin meluas,” kata Fajriyah dalam keterangan tertulis, Kamis, 10 Desember 2020.
Sejak mendapat penugasan dari Pemerintah untuk membangun lembaga distribusi di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Terpencil), periode 2017 – 2019, sebanyak 160 titik telah diselesaikan Pertamina. Sepanjang tahun 2020, Pertamina telah membangun dan mengoperasikan BBM Satu Harga di 83 titik.
Ke-83 titik tersebut tersebar di Aceh (1 titik), Riau & Kepulauan Riau (3 titik), Sumatera Utara (4 titik), Sumatera Selatan (3 titik), Lampung (3 titik), Bengkulu (1 titik), NTB (6 titik), NTT (7 titik), Kalimantan Barat (3 titik), Kalimantan Selatan (2 titik), Kalimantan Timur (1 titik), Kalimantan Utara (4 titik), Sulawesi Tengah (3 titik), Sulawesi Selatan (2 titik), Maluku & Maluku Utara (20 titik), Papua & Papua Barat (20 titik).
Fajriyah menambahkan, hingga 2024 sesuai roadmap, Pertamina menargetkan pembangunan BBM Satu Harga mencapai 500 titik. Hal ini merupakan wujud nyata dari komitmen Pertamina untuk membantu Pemerintah dalam mewujudkan energi berkeadilan.
<!--more-->
“Kami optimis pada periode 2021 hingga 2024 target pembangunan BBM Satu Harga sebanyak terus bertambah, sehingga masyarakat dapat menikmati harga BBM yang lebih terjangkau,” ujarnya.
Menurutnya, sejak mulai beroperasinya lembaga penyalur BBM Satu Harga, masyarakat tidak lagi harus merogoh kocek yang besar untuk mendapatkan bahan bakar minyak. Perubahan harga dari Solar dan Premium dari sekitar Rp 10 ribu, bahkan di wilayah timur Indonesia mencapai 100.000 untuk 1 liter.
Kini masyarakat dapat membeli BBM dengan harga sama dengan daerah lain yaitu premium Rp 6.450 per liter dan produk solar seharga Rp 5.150 per liter.
Pada SPBU 3T ini, tersedia produk Premium, Pertalite, Pertamax untuk gasoline dan Solar, Dexlite, untuk produk gasoil.
Demi memenuhi kebutuhan masyarakat akan BBM, Pertamina memanfaatkan hampir semua moda transportasi mulai udara, laut dan darat. Bagi wilayah yang sulit dijangkau dengan moda darat atau mobil tangki, seperti di Kalimantan dan Papua, Pertamina menggunakan alternatif pengangkutan BBM jenis Pesawat ATR dengan kapasitas 4.000 liter.
Bagi wilayah kepulauan, Pertamina memanfaatkan moda kapal laut. “Penggunaan moda pesawat dan kapal laut itu setelah dilakukan pengiriman BBM dengan mobil tangki dari titik suplai Integrated Terminal di wilayah terdekat dengan lembaga penyalur," kata dia.
Baca: Bos Pertamina Dorong Gasifikasi Batu Bara: Pemilihan Teknologi Jadi Kunci
HENDARTYO HANGGI