Gubernur Bank Indonesia Optimistis Ekonomi Tumbuh Positif di Triwulan IV
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Kamis, 3 Desember 2020 12:55 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan pertumbuhan ekonomi nasional membaik. Di mana dia optimistis pertumbuhan ekonomi akan positif pada triwulan IV 2020.
"Insya allah ekonomi akan tumbuh positif pada triwulan IV 2020 dan meningkat 4,8 sampai 5,8 persen pada 2021," kata Perry dalam Pembukaan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia, Kamis, 3 November 2020.
Dia mengatakan masa kritis perekonomian akibat tekanan dari Pandemi Covid-19 telah berlalu dengan sinergi, stabilitas terjaga dan perekonomian yang mulai membaik. Menurutnya, sinergi itu perlu diperkuat untuk membangun optimisme pemulihan ekonomi nasional menuju Indonesia maju.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021 didukung oleh peningkatan kinerja ekspor, konsumsi swasta dan pemerintah, serta investasi baik dari belanja modal Pemerintah maupun dari masuknya PMA sebagai respons positif terhadap UU Cipta Kerja. Pertumbuhan di seluruh wilayah juga akan meningkat, khususnya Jawa serta wilayah Sulawesi-Maluku-Papua.
Stabilitas makroekonomi terjaga dengan inflasi yang akan terkendali sesuai sasaran 3±1 persen serta nilai tukar rupiah yang akan bergerak stabil dan berpotensi menguat. Stabilitas eksternal terjaga, dengan surplus neraca pembayaran didukung defisit transaksi berjalan yang rendah di sekitar 1,0 hingga 2,0 persen terhadap Produk Domestik Bruto.
<!--more-->
Stabilitas sistem keuangan, kata dia, juga semakin membaik dengan rasio permodalan yang tinggi, NPL yang rendah, serta pertumbuhan DPK dan kredit yang masing-masing meningkat ke sekitar 7-9 persen pada 2021.
Perry mengatakan momentum pemulihan ekonomi nasional perlu terus didorong dengan memperkuat sinergi membangun optimisme oleh semua pihak baik pemerintah (Pusat dan Daerah), Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan(OJK), Lembaga Penjamin Simpanan(LPS), perbankan dan berbagai pihak lainnya.
Vaksinasi dan disiplin protokol Covid-19, menurutnya, juga merupakan kondisi prasyarat bagi pemulihan ekonomi nasional.
Baca: Bos Bank Indonesia Minta Perbankan Menurunkan Suku Bunga Kredit
HENDARTYO HANGGI