KPPU Panggil 40 Eksportir Lobster Sebelum Putuskan Kelanjutan Perkara Monopoli

Selasa, 1 Desember 2020 14:12 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo bersama tersangka pada konferensi pers penetapan tersangka kasus dugaan korupsi ekspor benih lobster di Gedung KPK, Jakarta, Kamis dini hari, 26 November 2020. KPK menetapkan tujuh tersangka dalam kasus korupsi tersebut dari 17 orang yang sempat ditahan. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta – Komisi Pengawas Persaingan Usaha atau KPPU akan memanggil 40 eksportir benih bening lobster atau benur. Pemanggilan dilakukan untuk memperkuat alat bukti dugaan monopoli perusahaan pengiriman benur.

“Yang jelas 40 perusahaan akan dimintai keterangan dan data,” ujar Komisioner KPPU, Afif Hasbullah, saat ditemui di Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Selasa, 1 Desember 2020.

Afif menjelaskan, puluhan badan usaha tersebut akan dipanggil pada pekan ini oleh investigator. Afif tidak mendetaikan nama-nama badan usaha tersebut. Namun, dari data sebelumnya, 40 eksportir diduga tergabung dalam asosiasi Pengusaha Lobster Indonesia (Pelobi). Sementara sejauh ini, terdapat 65 perusahaan eksportir yang mengantongi izin ekpsor benur.

Komisioner sebelumnya juga telah meminta keterangan dari pihak perusahaan logistik, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta asosiasi yang mengetahui jalannya pengiriman benur.

Selepas meminta keterangan dari pihak eksportir, KPPU akan memutuskan kelanjutan penelitian. Seumpama alat bukti yang dikantongi investigator tersebut komplet, KPPU bakal menaikkan perkara ini ke penyelidikan.

Afif memungkinkan, seandainya kasus ditingkatkan ke level penyelidikan, KPPU akan memanggil tersangka dugaan tindak pidana korupsi izin usaha perikanan yang ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK. KPPU pun akan bekerja sama dengan KPK .
<!--more-->
Lembaga anti-rasuah sebelumnya menetapkan tujuh orang tersangka dugaan kasus korupsi izin usaha perikanan. Selain mantan Menteri KKP Edhy Prabowo, keenam tersangka lain adalah Safri alias SAF selaku Staf Khusus Menteri KKP, Andreu Pribadi Misata alias APM selaku Ketua Pelaksana Tim Uji Tuntas, serta Siswandi selaku pengurus PT Aero Citra Kargo (ACK). Kemudian, Ainul Faqih alias AF, staf istri Menteri KKP, dan Amril Mukmin, sekretaris pribadi Edhy.

KPPU meneliti dugaan monopoli ekspor benur sejak Juni 2020. Penelitian ini berangkat dari laporan asosiasi. Asosiasi menyatakan eksportir hanya bisa mengirimkan komoditasnya lewat satu badan usaha logistik, yang diduga PT ACK.

Perusahaan logistik itu menerapkan tarif pengiriman jauh dari rata-rata harga normal, yakni Rp 1.800. Sedangkan harga di jasa pengiriman lain hanya Rp 200-300. Juru Bicara KPPU, Guntur Saragih, mengatakan dugaan praktik monopoli membuat proses bisnis tidak efisien.

“Karena pengiriman hanya dilakukan melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta, sedangkan pengiriman lobster ini kan dari banyak daerah seperti Sumatera Utara, Nusa Tenggara Barat,” katanya.

Bila terbukti bersalah, perusahaan akan terancam sanksi denda minimal Rp 1 miliar. Denda itu diatur dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 atau Undang-undang Cipta Kerja.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Baca juga: Tunggu Ekspor Benih Lobster, Eksportir: Kalau Tak Dibuka Ada Penyelundupan

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

1 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

1 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

2 hari lalu

Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

Trenggono menjelaskan alasannya menggandeng negara tetangga, Vietnam untuk budi daya benih lobster. Trenggono telah membuka keran ekspor benur.

Baca Selengkapnya

Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

2 hari lalu

Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa setidaknya ada lima komoditas di sektor perikanan dan kelautan Tanah Air yang unggul. Ia menyebut lima komoditas itu di antaranya udang, rumput laut, tilapia, lobster, dan kepiting.

Baca Selengkapnya

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

5 hari lalu

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

Pada Februari 2024, KPPU menyatakan memanggil empat perusahaan pinjol yang berikan pinjaman pendidikan kepada mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

6 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

9 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Ministry of Marine Affairs and Fisheries Reopen Export of Lobsters Larvae for Vietnam

9 hari lalu

Ministry of Marine Affairs and Fisheries Reopen Export of Lobsters Larvae for Vietnam

Ministry of Marine Affairs and Fisheries has allowed the resumption of lobster larvae exports. The cultivation must be in Vietnam.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

9 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya