Dampak Pandemi, Penempatan Satelit Satria-1 di Orbit Bakal Molor dari Jadwal
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Senin, 23 November 2020 19:33 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate mengatakan pandemi Covid-19 memengaruhi pengadaan dan produksi Satelit Multifungsi SATRIA-1. Sehingga satelit itu akan mengalami pengunduran jadwal penempatan pada orbit.
“Ternyata, Covid-19 juga berdampak kepada proses pengadaan dan produksi Satelit SATRIA-1. Yang sedianya direncanakan untuk ditempatkan di orbit pada bulan Maret tahun 2023, kemudian mengalami pengunduran jadwal,” ujar Johnny dalam keterangan tertulis, Senin, 23 November 2020.
Atas pengunduran jadwal itu, Johnny menyatakan Pemerintah Indonesia mengusulkan dan meminta perpanjangan waktu penempatan satelit di orbit. “Selama 14 bulan yang kita perkirakan ya secepatnya atau paling cepat meletakkan satelit di orbit bisa dapat dilakukan pada Kuartal keempat tahun 2023."
Pengunduran jadwal penempatan satelit dalam orbit, menurut Johnny, merupakan hal yang biasa terjadi dalam industri satelit karena adanya keadaan kahar atau force majeur.
Berkaitan dengan keadaan kahar, Menteri Johnny menyatakan International Telecommunication Union (ITU) meminta informasi tambahan kepada Indonesia. Menurutnya ITU memahami betul perkembangan yang sudah terjadi dalam pengadaan Satelit SATRIA-1.
<!--more-->
“Karena keadaan kahar akibat dampak Covid-19, maka ITU Board meminta informasi tambahan kepada Indonesia dan PSN. Agar pertimbangannya nanti dapat diputuskan pada rapat ITU berikutnya pada bulan Maret tahun 2021,” ujarnya.
Mengenai Satelit SATRIA-1, Menteri Kominfo menambahkan proses produksi sedang berjalan. Bahkan menurutnya, proses pembiayaan telah mendapat persetujuan dari lembaga pembiayaan BPI Perancis dan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB).
“BPI Perancis dan AIIB telah menyediakan deposannya, sehingga dengan demikian setelah dilakukan kesepakatan porsi equity atau porsi pembiayaan sendiri oleh operator dalam hal ini PSN untuk menyediakan equity sudah dilakukan," kata Johnny.
Sehingga, tutur dia, proses atau kesepakatan preliminary working agreement (PWA) antara PT Satelit Nusantara 3 (SNT) dan Thales Alenia Space (TAS) sudah dilakukan dan proses manufacturing sudah dimulai.
Baca: Transformasi Digital RI, Menkominfo Bicara dari Satelit sampai 5G