TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika atau Menkominfo Johnny Gerad Plate membeberkan kembali sejumlah arah kebijakan pemerintah untuk akselerasi transformasi digital. Salah satunya yaitu penyelesaian infrastruktur telekomunikasi di Indonesia.
"Pembangunan yang merata dan kata Johnny dalam seminar virtual di Jakarta, Senin, 20 Juli 2020. Tiga kebijakan lainnya yaitu pengembangan teknologi pendukung, SDM digital dengan jumlah yang memadai, hingga penuntasan legislasi primer dan kerja sama internasional.
Keempatnya dituangkan dalam berbagai kebijakan yang lebih detail. Salah satunya adalah rencana peluncuran satelit multi fungsi Satria di tahun 2023. Kabar soal peluncuran ini sudah disampaikan Kominfo sejak tahun lalu.
Proses konstruksi satelit dimulai akhir 2019 dan diharapkan dapat meluncur pada tahun 2022. Lalu pada 2023, satelit ini diharapkan dapat beroperasi dan melayanan 150 ribu titik layanan di seluruh Indonesia.
Kemudian, Kominfo juga masih mengupayakan penambahan dan penataan frekuensi sebanyak 1.310 Megahertz (MHz). Saat ini, kapasitas yang tersedia baru 737 MHz.
Dengan tambahan ini, Kominfo berharap kapasitas yang bisa digunakan pada 2024 bisa mencapai sekitar 2.047 MHz. Penambatan ini bertujuan untuk memaksimalkan kerja jaringan 4G dan persiapan perluas 5G.
Lalu, Kominfo juga mempercepat pemerataan jaringan internet di seluruh Indonesia dan memperkecil disparitas yang ada. Saat itu, kata Johnny, upaya ini sudah dicapai dengan pembangunan sekitar 479.125 Base Trasnceiver Station (BTS). "Jadi bukan hanya elektrifikasi yang didorong, tapi juga internetifikasi," kata dia.
Ini hanyalah sedikit dari beberapa kebijakan detail yang sedang dipercepat oleh Kominfo. Sisanya masih ada soal penyiapan Pusat Data Nasional dengan kapasitas penyimpanan 72 petabytes, hingga penyelesaian Rancangan Undang-Undang atau RUU Pelindungan Data Pribadi.